Yeri melempar bantal tepat mengenai wajah irene, irene yang tengah tertidur di sofa jadi terbangun karena lemparan itu.
"jam berapa kau datang?" tanya yeri lalu berjalan ke dapur yang tak jauh dari ruang tamu nya, ya apartemen milik yeri ini sangat minimalis bahkan hanya memiliki 1 kamar tidur saja dan wanita itu tak suka tidur dengan orang lain karena itu setiap irene datang dan menginap ia akan tidur disofa ruang tamu.
"2 jam yang lalu" ucap irene lesu ia sangat mengantuk dan temannya ini dengan semenamena membnagunkannya dengan melempar bantal pada irene
"kau bertengkar lagi dengan ayahmu?" tebak yeri
Irene hanya mengangguk mengiyakan "kau punya makanan? Aku lapar" ucap irene lalu berjalan mendekati teman nya itu
"kali ini kau berbuat ulah apa lagi?" tanya yeri yang sudah hafal akan kelakuan teman nya ini, lalu menyodorkan sepotong roti bakar yang baru saja ia buat
"dia mendesakku untuk menikah, yang benar saja aku tidak mau" ucap irene
"aigo kau ini kenapa tidak mau? Siapa kali ini calonnya?" tanya yeri ini bukan pertama kali nya irene seperti ini
"aku tidak tau dan tidak mau tau" ucap irene
"setidaknya kau seharusnya bekerja rene, percuma kau dapat predikat lulusan terbaik jika kau tidak menggunakan ijazah mu itu, kalau saja kau mau bekerja mungkin saja ayah mu tidak akan mendesakmu untuk menikah" ucap yeri memberi pendapat
"aku memiliki kartu kartu kesayanganku itu jadi kenpa juga aku harus bekerja" ucap irene lalu tersenyum bodoh
"ah gunakan kartumu itu untuk mengisi kulkasku" ucap yeri
"yaaakk kau selalu memanfaatkanku" ucap irene memprotes
"kau tak mau?"
"ehmm akan ku lakukan nanti" ucap irene mengalah jika ia menjawab tidak maka yeri akan mengganti pasword apartemen nya
"rene bersihkan apartemenku sebelum kau kembali tidur" ucap yeri lalu menenteng tas nya "aku akan lembur hari ini"
"ehmm akan ku lakukan nanti" ucap irene lagi
Setelah yeri pergi ia mengirim pesan pada bibi jung asisten rumah tangga di rumah nya untuk datang berbelanja untuknya dan tentu saja membersihkna tempat ini, jika kalian pikir irene akan benar benar melakukannya sungguh wanita malas itu tidak akan pernah melakuknanya.
Irene berjalan ke kamar yeri "oh dia jorok sekali bagaimana bisa ini di sebut kamar, apa semalam dia membawa pekerjaannya kerumah" gumam irene lalu keluar lagi dan memilih kembali tidur di sofa saja kamar itu banyak kertas berserakan membuatnya pusing hanya dengan melihatnya saja
Sudah hampir pukul 1 siang dan irene baru saja bangun dan selesai mandi ia begitu mencintai bibi jung yang sangat pengertian membawakannya baju ganti untuknya tanpa irene memintanya, wanita paruh baya itu juga sudah menyelesaikn pekerjaannya dengan baik, irene sempat mengecek dapur dan sudah terisi dengan baik.
Irene kembali ke ruang tamu saat terus terusan saja notif di ponselnya berdering seolah banyak pesan masuk, "oh dia menelponku banyak sekali" gumam irene lalu menelpon balik yeri
"kenapa menelponku?"
"kenapa kau susah sekali dihubungi"
"aku baru selesai mandi, ada apa"
"aku meninggalkan flashdiskku di kamar aku ada presentasi penting hari ini"
"lalu kenapa kau malah menelponku? Apa hubungnnya denganku?"