Seminggu ini irene sulit di hubungi dan itu sedikit membut mood seokjin menjadi buruk tentu saja jungkook dan somi sedikit terkena imbas nya belum lagi yeri yang tiba tiba sering datang menemuinya membuat semakin buruk mood seokjin, seperti hari ini tiba tiba saja yeri datang ke kantornya dan ikut makan siang dengannya
"oppa makanlah" ucap yeri manja
"aku sudah cukup bersabar sejauh ini, kau pikir kau ini siapa?" ucap seokjin dingin
"ehmm kenapa mengatakan hal seperti itu?" ucap yeri sejujurnya sedikit takut tapi wanita itu berusaha untuk menutupinya
Seokjin menatap jungkook tak suka "kau hanya diam saja ada orang yang mengganggu makan siangku?" tanya seokjin dingin "kau sudah punya pekerjaan lain?"
"ah jusunghamnida" ucap jungkook lalu menarik paksa yeri pergi dari sana meninggalakan seokjin seorang diri
"yaa yaaa yaaa lepaskan tanganku kau kasar sekali dengan perempuan" omel yeri pada jungkook "aku akan segera memecatmu begitu berkencan dengan seokjin"
"bangunlah dan cepat pergi dari sini sebelum seokjin sajangnim semakin marah" ucap jungkook
"ya kau pikir aku bermimpi? Memang nya kenapa kalau dia marah"
"kau akan mengalami kesulitan bahkan kau tak akan sanggup untuk sekedar memikirkan apa itu dan mungkin kau sebentr lagi akan mendapat kabar burukmu" ucap jungkook "aku turut prihatin untukmu" ucap jungkook menepuk bahu yeri
Benar ucapan jungkook tak lama ia mendapat telpon dari atasannya tentang ia yang tak perlu kembali ke kantor nya ya ia di hempaskan begitu saja.
Yeri masih belum percaya dengan apa yang terjadi padanya jadi ia datang kembali ke kantornya namun semua barang nya sudah di kemasi dia benar benar di pecat begitu saja.
Saat kembali ke apartemen miliknya keterkejutannya semakin menjadi jadi saat ia mendapati staf pengurus gedung itu tengah menunggu nya di depan pintu memintanya segera pindah dari tempat itu dan mengembalikan uang sisa sewa yang masih 2 bulan itu pada yeri, saat yeri menanyakan alasannya staf itu hanya bilang pemilik gedung yang baru memintanya untuk menyuruh yeri segera angkat kaki dari sana saat ini juga.
.
.
.
Irene menatap aneh pada yeri "kenapa kau membawa banyak barang?""mari kita akhiri rene dan katakan yang sejujurnya pada calon suami mu itu"
"apa maksudmu?" ucap irene tak terima
"di membuat ku kehilangan pekerjaan dan aku di usir dari apartemen, aku tidak sanggup lagi jangan sampai dia juga mengusik keluargaku juga" ucap yeri
"mwo? Kau yakin itu seokjin?"
"sekertarisnya yang mengatakan langsung padaku" ucap yeri
Irene tersenyum mendengar itu
"kau senang?" tanya yeri marah
"kau bisa menyewa tempat lain yer aku akan membantumu"
"akui perbuatanmu aku tidak mau tau!!"
"tidak mau!" ucap irene mana mungkin ia mengatakan hal itu pada seokjin bisa bisa irene dalam bahaya atau seokjin semakin membenci irene dan menyusun rencana lebih jahat lagi begitu pikir irene
"kau mau aku yang mengatakannya padanya sendiri?" ancam yeri semakin kesal dengan teman nya ini
"arraso aku akan menemuinya nanti" ucap irene mengalah
"sekarang rene, sekarang" ucap yeri tak sabaran
"ehmm baiklah sekarang" ucap irene lalu mengirim pesan pada seokjin menanyakan keberadaan pria tersebut