2

480 61 4
                                    

Yeri berjalan menyusuri lorong apartemen nya dan membuka pasword pintu dengan tergesa ia menghela nafasnya lega begitu mendapati irene masih ada di apartemennya

"oh kau sudah pulang? Kau bilang akan lembur hari ini" ucap irene masih fokus dengan film yang ia tonton

"rene ini gawat!! kekasihmu itu marah dan membatalkan kerjasamanya" ucap yeri

"siapa? Kekasihku siapa?" tanya irene cuek

Yeri menatap horor irene teman nya ini "kau punya lebih dari satu?"

Irene menggeleng "tidak aku tidak punya satupun sekarang"

"jangan bohong rene dia kim seokjin mengatakan dengan jelas kalau dia kekasihmu dan kalian sebentar lagi akan menikah" ucap yeri

"tunggu yer maksudmu kim seokjin yang ada dikantormu tadi siang?" tanya irene

"ya siapa lagi tentu saja dia, kau bahkan mengenalnya"

Irene menggambil ponsel nya dari dalam tas dan mengecek pesan dari ayah nya perasaannya tak enak saat ini , ya ayah nya itu sempat memberikannya nomor orang yang akan di jodohknanya dengan nya kali ini, mata irene membulat begitu ia mendial nomor itu dan muncul nama kim seokjin di layar ponselnya ya dia sudah pernah menyimpan nomor pria itu sebelumnya.

Irene memutuskan panggilan itu sebelum orang yang ia telpon mengangkatnya "oh ini gawat" gumam irene

"ada masalah apa?" tanya yeri

"kurasa dia memang calon suamiku yer"

"bukankah itu bagus cepat hubungi dia dan bujuk dia agar tidak membatalkan kerjasama" ucap yeri antusias

Irene menatap yeri jengah "apa hanya itu yang kau pikirkan sekarang?"

Yeri menyenggol bahu irene "angkat rene dia menelponmu" ucap yeri memberitahu
.
.
.
Irene menatap makanan lezat di depan nya terlihat lezat namun irene kehilangan nafsu makannya karena pria di depan nya ini

"oh.." irene sedikit terkejut saat pria itu menukar piring miliknya dengan milik pria itu

"aku sudah memotongnya untukmu" ucap seokjin ia masih sangat hafal kebiasaan irene yang tidak terlalu suka memotong steak nya dan akan senang jika seokjin melakukannya untuknya

"ada apa memintaku bertemu?" tanya irene tanpa basa basi

"aku yakin ayah mu sudah memberitahu soal pernikahan kita kan" ucap seokjin lalu menuangkan wine ke gelas irene

"kau tau betul hubungan kita sudah berakhir lama kenapa kau tiba tiba melamarku?"

"biar ku koreksi ayahmu yang memintaku untuk jadi menantunya" ucap seokjin lalu tersenyum manis namun terlihat memuakkan di mata irene "ah bagaimana bahumu? Pegawaiku bahkan merasa sakit karena kau tabrak tadi siang tidak mungkin kau baik baik saja"

"katakan apa mau mu yang sebenarnya" ucap irene

Seokjin menaruh kembali garpu dan pisau nya lalu menatap irene "aku akan menikahimu itu mau ku"

"kau mau membalasku?" tanya irene jutek

"kenapa kau berpikiran buruk terus? Kau tau aku tidak seperti itu" ucap seokjin santai

Ya meskipun seokjin masih ingat betul apa yang irene lakukan padanya dulu tapi ia sedikitpun tak ada niatan untuk membalas wanita cantik yang pernah mengisi hari harinya dulu wanita yang pernah mengisi hatinya memberinya banyak kebahagiaan untuknya dulu, karena sejak dulu sampai sekarang perasaannya tak pernah berubah ia masih begitu mencintai wanitanya ini.

운명 (takdir)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang