Saat ini Orochimaru beserta anak buahnya sedang menyerang Konoha. Aku ditugaskan untuk memimpin pasukan Konoha untuk melawan anak buahnya. Sementara itu Hokage Ke-3 melawan Orochimaru seorang diri karena dia adalah guru dari Orochimaru sewaktu kecil. Sebenarnya aku ingin melawan Orochimaru bersama Hokage Ke-3 tetapi Hokage Ke-3 tidak mengizinkanku.
Menurut Hokage Ke-3 aku lebih cocok untuk memimpin pasukan Konoha karena mereka menyukaiku dan menginginkan agar aku yang memmimpinnya. Akhirnya mau tidak mau aku pun melaksanakan perintah Hokage Ke-3.
Sementara itu di tempat lain Naruto, Sasuke dan Sakura sedang bertarung mati-matian melawan Gara, Kankuro dan Temari dari Sunagakure. Dimana Gara dikenal sebagai Monster di desanya. Tidak jauh berbeda dengan kisah Naruto. Tetapi Gara punya prinsip yang berbeda dengan Naruto. Itulah mengapa dia lebih memilih menjadi monster.
Naruto berhasil mengalahkan Gara seorang diri meskipun keduanya sama-sama terkapar. Gara merasa heran kenapa Naruto bisa sekuat itu. Dan ternyata jawaban Naruto membuatnya tersadar bahwa teman adalah sesuatu yang sangat penting.
Sementara itu aku memerintahkan kepada sebagian pasukan ku untuk mengevakuasi penduduk dan sebagian yang lainnya membantuku melawan pasukan ular Orochimaru. Setelah pertarungan yang cukup panjang dan melelahkan aku dan pasukan ku berhasil membunuh mereka semua.
Sementara itu di sebuah tempat, Hokage Ke-3 sedang bertarung melawan Orochimaru. Area pertarungan Hokage Ke-3 dengan Orochimaru dibatasi sebuah bidang yang dibuat oleh anak buah Orochimaru.
Aku yang sudah membunuh sebagian besar pasukan ular Orochimaru memerintahkan kepada Tokura agar menggantikanku memimpin pasukan karena aku ingin membantu Hokage Ke-3.
Akhirnya aku sampai di tempat pertarungan. Ku lihat para Shinobi hanya bisa melihat pertarungan itu tanpa bisa membantu akibat ada penghalang itu. Aku yang melihat itu merasa kesal.
”Kenapa kalian diam saja? Kenapa kalian tidak berusaha menghancurkan penghalang itu?” tanyaku.
”Penghalang itu tidak bisa dihancurkan. Jika ada yang menyentuhnya maka orang itu akan terbakar.” jawab Guy.
”Aku yang akan menghancurkannya.” balasku dengan nada tegas.
Aku berjalan menuju penghalang itu. Ku lihat empat anak buah Orochimaru sedang membicarakan sesuatu.
”Orochimaru-Sama. Gawat! Ninja Es Pembunuh Sadis datang. Apa yang harus kita lakukan?” tanya salah satu anak buah Orochimaru.
”Lepaskan penghalangnya. Kita mundur!” jawab Orochimaru.
Akhirnya mereka pun melepaskan penghalangnya dan membawa Orochimaru pergi. Aku yang melihat hal itu langsung membuat 4 Bunshin sekaligus untuk membunuh mereka semua.
Saat Bunshinku dan beberapa ANBU mengejarnya salah satu dari mereka melemparkan jaring laba-laba yang berisi cakra kemudian ke empat bunshinku melemparkan Rasengan Es untuk melawannya
Rasenganku mengenai anak buah Orochimaru yang melemparkan jaring laba-laba.
Sementara aku yang asli akan mengobati Hokage Ke-3. Aku segera menghampiri Hokage Ke-3 yang sudah terbaring lemah. Matanya terpejam. Saat aku memeriksanya jantungnya sudah tidak berdetak lagi.
Aku berteriak histeris hingga terdengar ke seluruh Desa Konoha “SANDAIME-SAMA!”
Aku langsung menangis dan memeluk tubuh Hokage Ke-3 yang sudah kaku itu. Semua shinobi Konoha yang melihatnya hanya bisa menunduk sedih. Aku terus menangis sambil memeluk tubuh Hokage Ke-3
“Maafkan aku Sandaime-Sama. Hiks.. Hiks... Maafkan aku. Hiks... Hiks... Aku tak bisa melindungi Anda. Hiks.... Hiks... Aku memang ninja yang tak berguna. Hiks... Hiks... Sandaime-Sama... SANDAIME-SAMA! Hiks... Hiks...”
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST FRIEND KAKASHI
FanfictionDisclaimer:Masashi Kishimoto Semua karakter yang ada di Anime Naruto selamanya milik Masashi Kishimoto Bagaimana seandainya jika Kakashi memiliki teman yang selalu menemaninya dalam setiap langkah kehidupan yang dijalaninya? Akankah kehidupannya aka...