Hari ini adalah hari libur setelah sebelumnya aku dan pasukanku menjalankan misi untuk melawan sekelompok orang yang menyerang Konoha. Dan juga hari ini adalah hari dimana Kakashi menjalankan misinya sebagai Ketua ANBU. Maka dari itu aku tak bisa bertemu Kakashi hari ini. Oleh karena itulah aku memutuskan untuk jalan-jalan mengelilingi desa. Rasanya aku tak pernah bosan melakukan aktivitasku yang seperti ini.
Terkadang ada penduduk yang menyapaku dengan memanggilku dengan sebutan Riko-Sama. Ya aku sangat dihormati di Konoha karena aku pernah menjadi ajudan hokage dan juga berhasil mengalahkan Sauron beberapa tahun lalu. Itulah mengapa pada penduduk menambahkan kata "Sama" sebagai bentuk penghormatan padaku.
Saat aku sedang asyik jalan-jalan, aku melihat seorang anak berambut kuning tengah duduk di jalan sambil dimarahi oleh seorang penjual topeng. Sang penjual topeng melemparkan sebuah topeng sambil terus memarahinya. Aku pun menghampirinya.
Aku berseru ”Hei Ada apa ini? Mengapa kau memarahi anak ini?”
Penjual itu menatapku. Nampak dia kaget dengan kehadiranku “Eh Riko-Sama.”
”Riko-Sama, monster ini terus menerus menggangguku dan tidak mau pergi makanya aku memberikan topeng yang dari tadi dia perhatikan dan memarahinya supaya dia cepat pergi. Saya harap Anda dapat memberinya hukuman atau pelajaran." keluh penjual itu.
Aku terdiam sebentar sambil memikirkan sesuatu. ‘Aku akan mengenal lebih jauh anak ini sebelum memutuskan sesuatu.’ batinku.
Aku mengambil sejumlah uang dari sakuku dan menyerahkannya kepada si penjual ”Sudahlah! Ambil ini untuk mengganti topeng yang kau berikan! Sedangkan anak ini biar aku yang mengurusnya. Sekarang masuklah ke tokomu!
”Arigato Riko-Sama.” kata penjual itu.
Aku menatap anak itu yang masih duduk dengan kepala menunduk dan anak itu berkata “Maaf paman sudah merepotkanmu.”
Aku mengelus rambutnya hal ini membuatnya kaget dan langsung menatapku “Tidak apa-apa. Kalau boleh tahu siapa namamu, anak manis?”
”Namaku Naruto Uzumaki. Kalau nama paman siapa?” Jawab dan tanya Naruto polos.
”Namaku Rikomaru Enemoto. Kau bisa memanggilku dengan sebutan Riko-Sama.” jawabku sambil tersenyum manis.
”Baiklah Riko-Sama.” Balas Naruto.
”Apakah kau mau menemaniku jalan-jalan, Naruto?” ajakku.
”Aku mau. Tapi..... Seluruh penduduk desa menganggapku mosnter sehingga mereka takut dan membenciku. Apa Riko-Sama tidak membenciku?” kata Naruto
”Tentu saja tidak. Menurutku kau terlihat seperti anak kecil yang manis.” jawabku sambil menyubit pipi kecil Naruto
”Benarkah?” tanya Naruto dengan riang.
”Tentu kau sangat manis." kataku sambil mencubit pipi Naruto lagi.
"Oh iya, kau tinggal dengan siapa?” tanyaku.
”Aku dirawat oleh kakek hokage karena orang tuaku sudah meninggal.” jawab Naruto dengan nada sedih.
Aku yang mendengarnya langsung merasa sedih karena memang aku juga mengalami hal yang sama dengan yang Naruto rasakan. Hidup tanpa orang tua di usia yang masih kanak-kanak.
”Naruto, aku ingin menjadi Tousanmu. Apa kau mau menerima ku sebagai Tousanmu?” Tawarku.
”Benarkah Riko-Sama?” tanya Naruto dengan wajah senang
”Tentu. Tapi kau harus memanggilku Tousan.” Jawabku
Naruto pun langsung memelukku dan menangis "Tousan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST FRIEND KAKASHI
Fiksi PenggemarDisclaimer:Masashi Kishimoto Semua karakter yang ada di Anime Naruto selamanya milik Masashi Kishimoto Bagaimana seandainya jika Kakashi memiliki teman yang selalu menemaninya dalam setiap langkah kehidupan yang dijalaninya? Akankah kehidupannya aka...