TWINS

38. Mama sakit

🍭🍭🍭

Sebuah keajaiban karena di pagi yang cerah ini kembar bangun nggak di bangunin mama.

"Gaes, ikut nggak?" Tanya kakek yang udah rapi, kalau dilihat-lihat ini kakek mau jogging.

Rose ngucek mata sambil nguap lebar banget, jasmine juga.

"Helawww!!" Kakek merasa terkacangi sepertinya, karena nggak diangep si kakek pergi juga sambil ngedengus sebel.

Kembar mah bodoamat, mereka mau cuci muka sama gosok gigi dulu.

Agak heran juga sih karena pas mereka jalan ke kamar mandi lewatin dapur mama nggak ada, soalnya biasanya pagi-pagi mama bikin sarapan di dapur.

Awalnya sih mereka pikir mama  bangun kesiangan, atau mungkin juga udah berangkat kerja.

Jadi mereka cuma bisa diem, iya diem-diem mikir.

Tapi kalau dipikir ulang nih ya, nggak bisanya mama ini pergi tanpa pamit, dan nggak pernah mama ini bangunnya kesiangan.

Baru sadar juga mereka ini kalau pagi ini mama nggak ngebangunin mereka, meskipun hari minggu bangun pagi itu wajib banget buat mereka.

Ya, meskipun kembar nggak bisa masak tapi mereka tugasnya adalah ngebersihin rumah.

Tugasnya udah dibagi sendiri sama mama langsung, jadi mau nggak mau harus mau dan nggak boleh protes.

"Mama.. kemana sih?" jasmine ngomong juga, karena daritadi mereka berdua cuma diem aja.

Rose hembusin nafasnya, habis itu gelengin kepalanya pelan"Gatau"

Mereka ngelamun di pagi hari di meja makan, duh biasanya kalau jam segini mama udah siapin sarapan dan susu hangat buat mereka.

"Biasanya mama kalau ada urusan mendadak mau pergi mama selalu tempel memo di kulkas, tapi tadi nggak ada pas gue liat" jasmine ngangguk lemah, rose bener.

"Atau—"

Jasmine nolehin kepalanya liat rose, dan rose nggak ngelanjutin kalimatnya lagi.

"Kenapa?"

Rose gelengin kepalanya, "enggak"

"Coba kita cek kamar mama aja, barang kali—"

"Mama nggak mungkin bangun siang roseee"

"Iya ta—"

"Kecuali kalau mama sakit" lirih jasmine.

"Apa?" Rose nggak denger jasmine ngomong apa.

"Yaudah yuk dicek aja" jasmine lebih dulu jalan.

"Semoga enggak" lirih rose.

🍭🍭🍭

Bener aja pas di cek ke kamar, mama ada.

Tapi bukan itu yang menarik perhatian kembar, melainkan mama yang lagi meringkuk di tempat tidur dengan selimut tebalnya.

"Mama!" Enggak, kali ini mereka nggak teriak cuma refleks manggil aja.