Givin' It Up Pt. 1

880 95 23
                                    

Han Jisung benar-benar tidak habis pikir dengan lirik teman underground-nya yang penuh dengan 'Pun'  yang selalu dia suguhkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Han Jisung benar-benar tidak habis pikir dengan lirik teman underground-nya yang penuh dengan 'Pun'  yang selalu dia suguhkan. Dia mematikan mp3-nya, melepas headset dan melirik sekitar. Suasana keramaian seperti biasa yang tidak jauh dari Bar Stool tempatnya duduk saat ini. Jisung mengetuk-ngetukan jarinya ke Bar Counter. Sesekali menghisap rokok dari tangan kanannya. Menikmati kegiatannya menunggu pesanan dan menunggu … seseorang.

“Satu Cocktail! Tequila Bitter.”  Seseorang langsung duduk di sebelahnya. Bersamaan dengan Tequila Sunrise Jisung yang sudah disajikan. “Nunggu lama?”

“Baru aja,” jawab Jisung, mencicipi minumannya yang sama dengan warna matahari terbit. Dia membuang rokoknya ke asbak, menatap sosok di sampingnya yang sedang mengayunkan kaki pelan dan besandar pada Bar Counter. Menatap orang-orang yang berlenggok di keramaian klub.

“Jadi, mau yang kayak apa? Ada banyak yang ngantri buat ngajak lu kencan, kalau boleh jujur.” Sepertinya dia tidak bisa menunggu pesanannya. Memutuskan untuk mencicipi minuman di gelas Jisung tanpa ada perlawanan dari sang pemilik.

“Gue bisa nyebutin detailnya di chat kalau gue cuma pengen temen kencan, Hyunjin.” Jisung merebut gelasnya kembali. “Semua temen-temen idolmu ngebosenin.”

“Ck.” Hyunjin berdecak, akhirnya pesanannya datang juga. Tidakkah Jisung sadar jika sebelumnya dia juga seorang idol?

“Biar gue tebak. Ini pasti salah satu dari sembilan puluh sembilan masalah lu, yang nggak jauh-jauh dari kencan, ” sahut Hyunjin. Mencibir Jisung yang mengeluarkan satu batang rokok lagi dari bungkusnya.

“Yeah. Butuh penghilang depresi.”

“Mungkin di dunia ini cuma lu satu-satunya yang depresi karna dapat warisan perusahaan, Jisung.”

“Yang gue pengen cuma bikin musik. Itu aja.” Jisung menyalakan rokoknya, mencemari ruangan itu dengan asap. Hyunjin tersenyum miring, dia tidak habis pikir dengan orang di sampingnya ini. Menjadi depresi karna hidupnya sempurna? Yang benar saja.

“Yaudah, sebutin sekarang!” Hyunjin membuka gallery fotonya tidak sabar, dia hanya punya waktu libur hari ini dan besok. Itu pun karna aktivitas idol di TV dihentikan untuk peringatan bencana alam di kotanya. Dia tidak mau membuang-buang waktunya, mencoba menyimak apa yang akan dikatakan oleh Jisung. Setidaknya dia berbaik hati, ada berapa banyak teman-teman idolnya yang ingin dekat dengan Jisung? Atau bahkan mungkin menyebut Jisung sebagai tipe ideal di acara-acara TV dan interview. Menjadi perantara antara para insan yang butuh teman kencan tidaklah terlalu buruk.

“Seseorang yang punya rambut pirang, di bawah telinga ….”

“Yeah. Ada member group idol yang punya potongan rambut kayak gitu. Cowok cewek? ” Hyunjin membolak-balik foto di gallery.

“Celana pendek hitam, Jaket Jeans dan T-shirt putih.”

“Agak sulit sih. Tapi ada satu Rookie boygroup yang suka pakaian kayak gitu kalau off air, submissive kok. Mau nomor telfonnya?”

Hello, HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang