Akhirnya

22 7 7
                                    

#cuap-cuap bocil

HAI SEMUAA, MAAF NIH BOCIL BARU NYAPA PADAHAL PARTNYA UDAH SAMPE 6, EH 6 KAN YA? ATAU BERAPA? BOCIL LUPA HEHE.

BOCIL MAU TANYA, GIMANA SAMA RAIN(BOW)? CERITANYA BAGUS GAK? FEELLNYA DAPET GAK? UWUW GAK? TULIS DIKOLOM KOMENTAR YAA.

OKE LANJUT YA, BOCIL NULIS CERITA LAGI, KASIH SEMANGAT DONG, BOCIL PASTI BAKAL RAJIN UPDATE KALO BANYAK YANG KASIH SEMANGAT DAN DUKUNG, MAKA DARI ITU SEMANGATIN DONG, GO BOCIL GO BOCIL GO! GITU.

OKE SKIP! LANJUT PART SELANJUTNYA!!

***

"Jadi, hari ini ibu akan mengumumkan tugas kelompok antara teman sebangku tentang tugas fisika." Ujar Bu Amel, guru biologi yang terkenal killer di GHS.

"Nata dengan Raisya, Ferdo dengan Galang, Pelangi dengan Rain, blablabla..."

"Baiklah, itu tadi daftar-daftar kelompok yang sudah ibu susun, kalian bisa mengerjakan mulai nanti pulang sekolah, dan tugas harus dikumpulkan lusa, sampai tidak ada yang mengumpulkannya tepat waktu! Siap-siap saja kalian menghabiskan waktu seharian sekolah di toilet!" Peringat bu Amel tajam, membuat semua siswa siswi menelan ludah susah payah.

"Sekarang kalian boleh berdiskusi dengan teman kelompok masing-masing, saya permisi, assalamuaaikum." Ucap bu Amel lalu melenggang keluar kelas.

"Waalaikumsalam buu!!" Jawab seisi kelas serempak.

Ting!

Pelangi merogoh ponselnya disaku saat mendengar bunyi notif yang menandakan ada pesan masuk untuknya.

Raisya :
Ini kesempatan lo buat deketin Rain!

Pelangi mendongak kedepan, menatap Nata yang meliriknya dan juga Raisya yang menoleh kebelakang sedikit ke arahnya.

Pelangi mengambil nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya perlahan, memantapkan hati seperti biasanya.

"Rain." Panggil Pelangi pelan yang masih mampu didengar oleh Rain.

Rain menoleh ke arah Pelangi dengan menaikkan sebelah alisnya, seolah bertanya 'apa'.

"Lo bisa kan belajar kelompoknya? Lo cukup ikut aja kok, nanti biar gue yang kerjain semuanya juga gak papa." Ucap Pelangi terdengar ragu.

"Dimana?" Tanya Rain, Pelangi menyunggingkan senyum lebarnya.

"Gimana kalo di rumah lo aja, gak papa kan?" Usul Pelangi yang hanya diangguki oleh Rain.

Pelangi kembali tersenyum lebar lalu jemarinya mulai menari-nari diatas keyboard ponselnya, mengetikkan sesuatu untuk kedua sahabatnya.

Me :
Beres.
Send.

Nata dan Raisya tersenyum membaca notif tersebut.

***

"Assalamualaikum." Salam Pelangi dan Rain saat mereka baru menginjakkan kaki dirumah megah Rain.

Sepi, kosong, hampa, gelap.

Itulah yang mewakili keadaan rumah Rain saat ini, benar-benar seperti rumah tak berpenghuni.

"Duduk." Ucap Rain dingin yang hanya diiyakan saja oleh Pelangi.

Pelangipun akhirnya duduk di sofa panjang dan lebar yang ada di ruang tamu sedangkan Rain berjalan semakin memasuki rumah.

"Rumahnya sepi banget ya Allah, Pelangi ngeri liatnya disini." Batin Pelangi parno sendiri didalam rumah Rain.

Tak lama, Rain datang dengan membawa segelas jus jeruk dan 2 toples camilan.

"Nih." Kata Rain mempersilahkan sambil meletakkan minuman dan camilan di meja.

"Makasih." Ucap Pelangi tulus yang hanya diangguki pelan oleh Rain.

"Langsung ngerjain tugas atau ngobrol-ngobrol dulu?" Tanya Pelangi.

"Terserah." Balas Rain dingin yang hanya diangguki paham oleh Pelangi.

Pelangi pun akhirnya memilih untuk fokus pada tugas biologi di meja.

Brak!

Pelangi dan Rain sama-sama berjingkat kaget dan langsung bersamaan menoleh ke arah pintu, dimana ada seorang wanita paruh baya dengan pakaian yang tergolong kurang bahan dengan jalannya yang sempoyongan.

"Mama!" Tegur Rain sambil berdiri dari duduknya lalu menghampiri wanita paruh baya tersebut.

Pelangi yang melihat itu semua juga lantas ikut berdiri dari duduknya.

"Jangan mendekat boy! Siapa kamu haha? Kamu anaknya Erham? Haha lelaki yang sudah menghancurkan semuanya dan merenggut segalanya? Mempermalukan nama keluarga? Pergi kamu! Saya muak melihat wajah kamu!" Ujar Ella ngelantur dengan susah payah berjalan walaupun sempoyongan.

"Mama mabuk lagi? Stop ma stop! Dengan mama kayak gini, mama sama saja menyiksa diri mama sendiri, bukan hanya mama tapi Rain juga tersiksa ma!" Ungkap Rain menggebu.

"Diam! Saya tidak butuh ocehan receh kamu itu haha."

Rain ingin membantu, hatinya sakit melihat mamanya yang rapuh seperti sekarang semenjak papanya ditahan karena terbukti telah melakukan korupsi diperusahaan tempatnya bekerja.

"Ma, Rain bantu."

"Tidak! Saya tidak butuh bantuan dari kamu anak dari Erham!" Keukeuh Ella sambil tetap berusaha berjalan.

"MAMA!"
"TANTE!"

Teriak Rain dan Pelangi bersamaan kaget saat melihat Ella yang ambruk ke lantai.

Dengan cepat Rain menghampiri sang mama dan membopongnya menuju kamar.

"Ra--"

Pelangi terkejut bukan main dengan mulut yang masih terbuka saat Rain dengan tiba-tiba memeluknya setelah mengantarkan mamanya istirahat dikamar.

"Izinin gue buat meluk lo, gue butuh tempat buat sandaran." Bisik Rain membuat perut Pelangi serasa diterbangi kupu-kupu.

"Iya, tenangin diri lo." Balas Pelangi pelan, tangannya terangkat, tergerak untuk mengelus punggung tegap Rain.

***

#cuap-cuap bocil

NAH, GIMANA GIMANA SAMA PART INI?? KOMEN DI KOLOM KOMENTAR YAA.

NULISNYA SEJAM INI HAHA, PENUH PENGORBANAN EA.

JAN LUPA VOTE AND COMMENTNYA YAA, TUNGGU PART SELANJUTNYA.

KIRA-KIRA NANTI GIMANA YA? RAHAZYAA.

RAIN(BOW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang