#cuap-cuap bocil
HAI HAI SEMUAAA NIA UPDATE LAGI LHOO, ADA YANG KANGEN GA? KEKNYA SEDIKIT ADA PERUBAHAN ALUR YA BIAR PARTNYA NANTI BISA BANYAK.
MAAF YA, OIYA LANGSUNG MULAI CERITA AJA GIMANA? KUY LAH!!
***
"Gue udah terlanjur nyaman gini, mau diubah kayak gimanapun bakalan susah dan gak bisa"
-Raindipta Angkasa."
Lo kenapa Rain?" Tanya Pelangi menghampiri Rain yang duduk di kursi panjang taman komplek perumahan Pelangi.
"Gue gak bisa."
Pelangi mengernyitkan dahinya, bingung dengan ucapan Rain yang terputus-putus.
"Gak bisa apanya? Lo kalo ngomong yang jelas dong, ngomong kok suka putus-putus kayak kaset rusak." Kesal Pelangi yang justru membuat Rain terkekeh pelan.
Pelangi sudah biasa, ia sudah tidak seheboh dulu saat melihat Rain tersenyum ataupun tertawa.
Karena memang Rain sering seperti itu jika bersamanya, tidak dengan orang lain.
"Gue gak bisa berubah seperti apa yang lo mau." Ucap Rain menoleh ke Pelangi.
"Tapi, kemarin lo bisa berubah tuh, maksutnya apa coba?"
"Iya, gue udah coba tapi emang susah."
"Jadi?"
"Gue udah terlanjut nyaman gini, mau diubah kayak gimanapun bakalan susah dan gak bisa."
Pelangi mengehela nafas sejenak, "yaudah kalo emang itu keputusan lo, gue gak bisa maksa, asalkan lo berhenti jadi cowo yang emosian dan tempramen, belajar cari temen, ada ferdo tuh, kayaknya tu anak juga support lo."
"Ferdo dulu emang salah satu sahabat gue." Ungkap Rain membuat Pelangi menatapnya kaget.
Pasalnya, selama ini Ferdo dan Rain terlihat biasa saja dan bahkan seperti orang asing.
"Dia ikut ninggalin gue disaat gue terpuruk sama kayak yang lainnya."
Pelangi diam, ia memberikan Rain waktu untuk mengeluarkan unek-uneknya, ia tau Rain butuh tempat untuk bercerita.
"Gue sahabatan sama Ferdo sejak SMP, gue juga punya satu sahabat lagi namanya Galang, dia juga ikut ninggalin gue disaat gue terpuruk, gue marah saat itu, tapi gue juga gak boleh egois, gue dulu emang sombong dan suka pamerin barang-barang mewah gue, mungkin mereka ninggalin gue juga karena mereka capek ngadepin sifat gue, gue belajar ikhlas, dan akhirnya gue bisa walaupun gue harus berubah jadi orang yang dingin gini."
Rain yang tadinya menatap ke depan kini berganti menatap tangannya saat merasa sentuhan lembut di jemarinya.
"Tenang aja, seperti yang gue bilang dulu, gue bakal selalu ada buat lo walaupun gue gak bisa ngerubah sifat lo kayak dulu lagi." Ucap Pelangi tersenyum membuat Rain ikut tersenyum juga.
"Makasih Pel, makasih lo selalu ada buat gue."
Pelangi hanya mengangguk menanggapi ucapan terimakasih Rain.
***
"Kalo misal nanti Rain suka sama lo giamana Pel?" Tanya Nata sambil menyeduh kopi susunya.
"Ya gak gimana-gimana lah, emang gue kan cantik dan baik makanya gue banyak yang suka, ya termasuk Rain itu."
"Sya."
Raisya hanya berdehem untuk membalas panggilan Nata.
"Lo bawa pisau lipat gak?" Tanya Nata dengan mata yang menatap tajam Pelangi.
"Hah? Pisau lipat? Buat apaan?" Tanya Raisya penasaran.
"Buat sayat-sayat mulutnya ni bocah, gemes gue, sombongnya selangit." Balas Nata dengan mata yang masih menatap tajam Pelangi.
Pelangi bergidik ngeri,
"Ih Sya, temen kita psikopat Sya, si Nata psikopat, baru tau gue, udah gak usah deket-deket sama dia."Pelangi membawa Raisya untuk menjauh dari Nata dengan wajah yang ia buat-buat takut.
"Emang, dan lo nanti bakal jadi korban pertama gue!" Ucap Nata tajam sambil menunjuk Pelangi.
***
"Mi..." Cicit Pelangi yang tiba-tiba langsung menelungsup ke dalam dekapan Delima.
"Eh, kenapa nih?"
"Gak papa, Pelangi cuma kangen aja sama mami."
"Hilih bilang aja kamu ada butuhnya." Cibir Bima yang baru datang dari dapur dengan membawa segelas air putih ditangannya.
"Ish apaan sih pi! Pelangi itu beneran kangen sama mami tau." Kesal Pelangi dengan bibir yang dikerucutkan.
"Iya deh iya, mami doang yang dikangenin papi gak."
Pelangi tersenyum lalu duduk ditengah-tengah papi dan maminya.
"Pelangi itu kangen sama mami dan papi, Pelangi sayang sama kalian." Ujar Pelangi seraya memeluk kedua orang tuanya.
***
#cuap-cuap bocil
HUAAAA MAAF KALO AKHIRNYA AGAK GAK BAGUS, GAK ADA ADEGAN KOCAK ANTARA PELANGI DAN KEDUA ORTUNYA.
NANTI PART SELANJUTNYA, INSYAALLAH BANYAK KOCAKNYA.
MAKANYA DUKUNG NIA TEROS DONG, VOTE AND COMMENT POKOKNYA, TITIK.
PAPAYYYY 💕💕💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN(BOW)
Teen FictionEditing cover by @tilaaa_16 Masa lalu Rain begitu kelam, membuatnya menjadi lelaki yang dingin dan tidak tersentuh. Hingga akhirnya datanglah Pelangi, gadis cantik yang mampu merubah dan memberi warna dikehidupannya. Akankah Pelangi bisa meluluhkan...