Gada Akhlak

26 5 1
                                    

#cuap-cuap bocil

HAI HAI, LAMA BOCIL TAK NAMPAK, GAK ADA YANG NYARIIN GITU? OKELAH GAK PAPA.

EH BTW BOCIL SEMPET LUPA SAMA ALURNYA YA, SEMPET MALES UP JUGA, MAAF YA HEHE.

TAPI INI BOCIL LAGI GABUT TERUS JUGA MUMPUNG MOOD BUAT NULIS CERITA, JADINYA YA BISMILLAH UP AJA.

HAPPY READING..

***

"Rain."

Rain yang tengah duduk di kursi taman kompleks perumahan Pelangi lantas menoleh, menatap Pelangi yang kini sudah ikut duduk disebelahnya.

"Kenapa? Tumben ngajak gue ketemuan di sini?" Tanya Pelangi heran.

Tadi Rain menelponnya, katanya ingin bertemu dengan Pelangi di taman, entah Rain bisa mendapatkan homer ponsel Pelangi darimana pun Pelangi tidak ingin mengurusinya.

Yang ada difikirannya adalah, kenapa Rain meminta Pelangi untuk menemuinya.

"Mama gue masuk RSJ."

Deg.

Apa yang dikatakan Rain membuat Pelangi sangat sangat terkejut.

"Kok bisa? Ceritanya gimana?" Tanya Pelangi yang dibalas tatapan sendu oleh Rain.

Flashback on.

"ERHAM JAHAT! KEJAM! MEMBUAT MALU NAMA KELUARGA! MEMBUATKU HIDUP MENDERITA! ARGGHHH!!"

Mendengar teriakan mamanya, Rain langsung berlari secepat kilat menuju kamar sang mama.

Betapa terkejutnya Rain saat melihat pecahan kaca dimana-mana. Selimut,bantal, dan guling yang berserakan dilantai.

Rain melihat  mamanya yang duduk di pojokan kamar dengan wajah yang ia telungkupkan dilipatan tangannya.

"Ma..." panggil Rain lirih sambil berjalan mendekati mamanya.

"Jangan mendekat!"

Mendengar sentakan Ella, Rain terdiam tak lagi melangkah mendekati mamanya.

"Mama, ini Rain ma, sadar ma.." ucap Rain lirih.

"Pergi! PERGI KAMU PERGI!!!" Bentak Ella sambil mendorong Rain untuk keluar dari kamarnya.

Rain diam, ia tetap bertahan diposisinya tanpa melangkah pergi dari kamar mamanya.

Ella mengambil cutter yang ada di meja rias lalu menyayat pelan dilengannya.

"Ma, jangan lakuin itu ma, Rain mohon..." pinta Rain berjalan mendekati Ella.

"Jangan mendekat! Saya tidak mau dekat-dekat dengan anak Erham yang menjijikkan itu! Haha Erham sungguh memalukan haha, hiks aku benci kamu Erham."

Rain menggelengkan kepalanya pelan, mengapa mamanya jadi seperti ini?

Flashback off.

"Dan dari situ, ternyata mama positif gangguan jiwa karena depresi, dan akhirnya mama harus dirawat di RSJ." Ungkap Rain membuat hati Pelangi kembali mencelos.

"Tante Ella masih belum bisa terima kenyataan, suatu saat pasti beliau bakalan ngerti kok, tugas lo sekarang harus selalu temenin dan nyadarin tante Ella aja." Ucap Pelangi lembut sambil menggenggam tangan Rain yang terasa dingin.

"Tenang aja, gue pasti bakal selalu ada buat lo."

***

"Astagfirullahaladzim jadi mamanya Rain masuk RSJ?!" Pekik Nata yang langsung dibekap mulutnya oleh Pelangi.

"Hmph..lepass." Pinta Nata sambil berusaha melepaskan telapak tangan Pelangi yang menutupi mulutnya.

"Goblok banget sih! Dibilangin jangan triak malah triak kenceng banget, diem atau lo yang gue masukin RSJ?!" Ancam Pelangi menatap tajam Nata membuat Nata langsung mengangguk.

Pelangi melepaskan tangannya yang membekap mulut Nata membuat Nata bernafas lega.

"Tangan lo bau banget sih Pel!" Kesal Nata membuat Pelangi terkekeh pelan.

"Oiya lupa, tadi gue lagi boker terus lupa habis cebok ga pake sabun." Kata Pelangi santai membuat Nata memelototkan matanya sedangkan Raisya sudah ngakak hebat ditempatnya.

"Ish jorok banget sih lo Pel! Pantes tangan lo bau tai!!" Ujar Nata kesal.

"Gundulmu!" Balas Pelangi pelan.

"Kayaknya otak lo kudu di cuci dulu deh Pel, ngomongnya ceplas ceplos banget kayak gak ada beban." Sahut Raisya.

"Yang ngomong itu mulut bukan otak, kalo mulut gue sih caranya nyuci gampang,"

"Gimana?" Tanya Raisya.

"Kasihlah gue duit 10 juta, itu udah cukup buat cuci mulut gue." Jawab Pelangi santai tapi tidak dengan respon kedua sahabatnya.

"DASAR MATA DUITAN!"

***

"ASSALAMUALAIKUM PELANGI YANG CANTIK JELITA PENUH WARNA-WARNI PULANG YUHUUUU!!!" Teriak Pelangi sambil melangkahkan kaki memasuki rumahnya.

Di pintu masuk ruang keluarga Pelangi menghentikan langkahnya, menatap malas mami dan papinya yang asyik dengan dunia mereka sendiri.

Dengan posisi, Delima yang duduk dipangkuan Bima, menyandarkan tubuhnya di dada bidang suaminya, dan Bima yang melingkarkan tangannya diperut Delima, menumpukan kepalanya dipuncak kepala sang istri.

"Misi..iklannya lewat dulu." Ucap Pelangi berjalan membungkukkan badan melewati depan kedua orang tuanya yang tengah menonton tv.

Delima dan Bima mengernyit lalu saling pandang, tak lama merekapun cekikikan melihat sikap absurd putri mereka.

***

HOLLAA, ADA YANG PERNAH KAYAK PELANGI? GANGGU KEMESRAAN ORANG TUANYA,

BTW TADI SALAMNYA PELANGI BELUM DIJAWAB LHO, GIH JAWAB DULU, KAN JAWAB SALAM HUKUMNYA WAJIB.

JAN LUPA TINGGALKAN JEJAK BINTANG DAN KOMEN YAA.

RAIN(BOW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang