#cuap-cuap bocil
YEAYYY HALLOOOOO BOCIL KEMBALI LAGI DENGAN PART SELANJUTNYA.
OKE, DIPART LALU AKHIRNYA USAHA PELANGI ADA KEMAJUAN, DI PART INI KIRA-KIRA GIMANA YA??
POKOKNYA PANTENGIN TERUS CERITA RAIN(BOW) YAA, BOCIL USAHAIN MAKIN LAMA PARTNYA MAKIN UWAW, DOAIN YA DAN DUKUNG BOCIL TERUS BUAT BERKARYA.
SELAMAT MEMBACA DAN MENIKMATI.
***
"Demi apa?! Rain peluk lo?!" Pekik Nata nyaring membuat Raisya dan Pelangi kompak menutup telinga mereka rapat-rapat.
"Demi kamu." Balas Pelangi asal dengan senyum yang pastinya akan membuat semua orang yang melihatnya ingin sekali menampol wajahnya dengan tutup panci.
"Lo kenapa sih nyebelin banget jadi orang?" Tanya Nata berusaha sabar, Raisya sudah cekikikan sendiri melihat wajah Nata yang sekuat tenaga menahan kesalnya.
"Lah? Mana saya tau." Jawab Pelangi santai membuat Nata detik itu juga langsung mengambil pisau yang ada dimeja, yang seharusnya untuk memotong buah-buahan karena niatnya mereka akan membuat rujak buah.
"Sya, temen lo.." cicit Pelangi yang langsung bersembunyi dibalik punggung Raisya.
"Si Nata udah kelewat sabar Pel, sukurin lo mau dimakan sama dia, dijadiin rujak sama buah-buahan hahaha." Sahut Raisya menakut-nakuti Pelangi dengan tawa jahatnya.
"HUAAAA MICINNNN TOLONGIN PELANGI YANG CANTIK JELITA INIIII!!!" Teriak Pelangi menggelegar sambil berlari keluar rumah Nata.
***
"Lah? Itu bukannya si air hujan ya? Ngapain dia disitu?" Tanya Pelangi pada dirinya sendiri.
Ia baru saja pulang dari membeli nasi goreng di mang ujang, tapi saat melewati taman bermain anak-anak ia tak sengaja melihat Rain duduk dikursi panjang taman seorang diri.
Pelangi berjalan menghampiri pemilik punggung tegap tersebut.
"Dor!" Teriak Pelangi sambil menepuk keras bahu Rain, tapi sayangnya Rain biasa saja.
"Ish kok lo gak kaget sih! Gak seru ah!" Kesal Rain dengan wajah asamnya lalu duduk disebelah Rain.
Rain terkekeh kecil membuat Pelangi membulatkan matanya takjub.
"Gila! Lo barusan ketawa kan?! Yakan kan?! Ih gila! Seorang Pelangi colourine yang cantiknya masyaallah ini bisa membuat Raindipta angkasa, cowok dingin sedingin es dikutub utara tertawa kecil, Wuahhh!!!" Decak Pelangi kagum yang terdengar alay di telinga Rain.
"Lebay." Cibir Rain, kembali ke sifat awal, dingin!
"Bodo amat! Yang penting lo bisa ketawa karena gue, permulaan yang bagus." Balas Pelangi dengan bangganya.
Rain hanya diam, tidak ingin menanggapi ucapan gadis cantik disebelahnya itu.
"Btw, lo ngapain disini?" Tanya Pelangi masih menatap Rain, tapi yang ditatap malah menatap yang lain.
"Duduk."
"Yang bilang lo berdiri siapa woy siapa?!?!" Kesal Pelangi lagi-lagi membuat Rain terkekeh kecil.
"Lo barusan." Jawab Rain enteng tanpa beban sedikitpun, tidak memperdulikan wajah Pelangi sekarang sudah seperti apa asamnya.
Pelangi berdiri dari duduknya membuat Rain langsung menoleh ke arahnya.
"Kemana?" Tanya Rain.
"Cie nanyain cie." Goda Pelangi yang hanya dibalas dengusan oleh Rain.
Pelangi terkekeh pelan,
"Gue mau pulang lah yakali gue nginep disini, kenapa? Lo mau ikut? Ayok! Sekalian gue kenalin ke orang tua gue, biar lo tau sekalian juga gitu kan lo latihan buat lamar gue, biar nanti kalo berhadapan sama orang tua gue pas lo ngelamar gue lo gak gugup." Ucap Pelangi berhasil membuat Rain melongo ditempatnya."Dahlah, ayo ikut aja!" Ajak Pelangi sambil menarik tangan Rain, dan parahnya lagi Rain pasrah-pasrah saja.
***
"Oalah, jadi ini to yang namanya Rain? Ganteng juga ya pi." Ucap Delima yang hanya dibalas anggukan setuju oleh Bima.
"Pelangi pernah cerita soal kamu ke kami, makanya kami tau." Sahut Bima seakan mengerti dengan tatapan Rain yang bingung sendiri.
Rain hanya mengangguk paham seraya tersenyum tipis,
"Dia suka ceritain soal gue ke orang tuanya?" Batin Rain."Yuhuuuuu makanan datanggggggg!!!" Teriak Pelangi yang baru datang dari dapur dengan membawa nampan berisi 3 piring nasi goreng dan 4 gelas es teh.
"Loh? Kok nasgornya cuma 3 dek? Rain gak kamu beliin?" Tanya Delima saat Pelangi meletakkan makanan dan minumannya dimeja.
"Gak mi hehe, kan tadi Pelangi belinya pas belum ketemu Rain, jadi gak tau." Balas Pelangi lengkap dengan cengiran khasnya.
"Terus gimana dong? Masa Rain gak makan?" Ujar Delima bingung.
"Sepiring berdua." Celetuk Bima, kompak Pelangi dan Rain menoleh bersamaan ke arah Bima lalu saling pandang.
"Yuk mi, kita berduaan aja di ruang tengah." Ajak Bima sambil membawakan nasi gorengnya dan sang istri.
Delima mengagguk paham, lalu mengambil dua gelas es teh.
"Selamat berduaan, tiati yang ketiganya setan." Ucap Delima sebelum pergi menyusul sang suami.
***
#cuap-cuap bocil
GIMANA? PENASARAN GAK PAS RAIN DAN PELANGI MAKAN SEPIRING BERDUA? HEHE BACA DI PART SELANJUTNYA YAA.
POKOKNYA PANTENGIN TERUS RAIN(BOW), JAN LUPA VOTE AND COMMENTNYAA.
DADAHHH, SEE YOU NEXT CHAPTER
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN(BOW)
Teen FictionEditing cover by @tilaaa_16 Masa lalu Rain begitu kelam, membuatnya menjadi lelaki yang dingin dan tidak tersentuh. Hingga akhirnya datanglah Pelangi, gadis cantik yang mampu merubah dan memberi warna dikehidupannya. Akankah Pelangi bisa meluluhkan...