Sembilan : Manis - Pahit 🍂

141 13 3
                                    

Taehyung berlari masuk kedalam kerajaannya.

Perasaannya kacau melihat bangunan istananya juga mayat army penjaga yang tergeletak dengan kondisi yang mengenaskan.

Dadanya terasa sesak, jantungnya merasakan sakit teramat sangat bagai di tusuk beribu-ribu jarum melihat keadaan kerajaannya saat ini.

Setibanya Taehyung di depan kamar Jungkook Taehyung melihat Yoongi yang sedang menangis di samping tubuh Jimin yang bersimbah darah.

Rm berlari mendekati Yoongi yang tengah terisak.

"Yoongi ada apa ini?!" Tanya Rm panik.

Yoongi menggeleng kuat, tangisnya semakin menjadi, untuk menjawab pertanyaan Rm saja rasanya sangat sulit.

"Yoongi tenanglah, ceritakan dengan tenang." Rm berusah menenangkan.

"Mereka menyerang kerajaan dengan tiba tiba, juga peralatan aneh di tangannya yang membuat Jimin dan Army penjaga lainnya seperi ini." Ucap Yoongi disertai isakan.

"Mereka. . ." Rm menatap kearah Taehyung.

"TXT." Ucap Taehyung dengan nada beratnya.

"Lalu bagaimana dengan Jungkook?" Tanya Taehyung.

"Yang mulia Jungkook ikut dengan salah satu dari mereka."

Mendengar hal itu Taehyung meremat rambutnya kuat.

"Arrghhh, kau memang tidak berguna!" Geram Taehyung.

"Maafkan saya yang mulia hiks . . . Ini semua terjadi karena saya yang tidak becus menjaga yang mulia Jungkook." Yoongi berlutut di hadapan Taehyung.

Taehyung teringat dengan seseorang yang sangat penting untuknya.

"Ibu! Bagaimana dengan ibuku?!" Taehyung mengguncang pundak Yoongi.

Yoongi kembali menggeleng.

"Maafkan aku yang mulia, saat itu sangat kacau. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, aku hanya bisa menangis di samping Jimin saja. Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan beliau." Ucap Yoongi pelan.

"Sialan, kau memang benar benar tidak berguna!." Taehyung mendorong tubuh Yoongi kuat membuat Yoongi terjerembab ke lantai.

"Penggal kepalanya di depan semua Army, lalu buang tubuhnya ke hutan agar menjadi santapan hewan buas. Itu hukuman yang pantas untuknya." Titah Taehyung pada Rm.

"Ya yang mulia, saya pantas mendapatkan hukuman itu." Ucap Yoongi sambil menundukan kepalanya.

"Bukannya saya lancang yang mulia, tapi ini bukan waktu yang tepat untuk melakukan hukuman." Rm membungkukan tubuhnya.

Taehyung menatap Rm dengan tatapan tajamnya yang membuat keringat dingin Rm mengucur deras di pelipisnya.

Rm tahu Taehyung sedang marah besar saat ini.

Rm mencoba mentap mata elang Taehyung yang mengintimidasi dirinya.

"J-juga Yoongi bukan pelayan baru di sini, dia sudah mengabdikan dirinya untuk kerajaan ini lebih dari 10 tahun, apa itu tidak terlalu kejam untuknya?. Lagi pula ini semua di luar batas kemampuan Yoongi, yang mulia juga tahu betapa kuatnya musuh kita saat ini." Jelas Rm.

"Siapkan pasukan, juga panggil semua menteri dan petinggi militer untuk rapat, kita akan melakukan serangan balasan."

"Ya, yang mulia. Saya mohon izin pamit." Rm menundukan tubuhnya memberi hormat pada Taehyung lalu berlalu dari hadapan Taehyung.

"Untuk mu," Taehyung memanggil Yoongi.

"Ya, yang mulia."

"Aku memaafkan mu kali ini. Jangan hanya menangis kau bisa menbantu pria itu, dia masih bisa hidup. Keluarkan benda kecil di dalam tubuhnya, lalu seka darahnya menggunakan kain agar pendarahannya terhenti. Lalu beri ramuan pereda rasa sakit, itu yang bisa kau lakukan untuk pacarmu itu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The King Of Phoenix S2 👑 : Taekook Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang