Hari ini Yeosang full mendekam di dalam ruang Osis. Ia harus mengurus beberapa berkas untuk acara ulang tahun sekolah yang akan dilaksanakan sebentar lagi. Tenang, Yeosang tak sendirian. Ada beberapa anggota Osis lain yang juga ikut andil.
"Ini ditaruh dimana, Sang?" tanya Hangyul.
Yeosang menoleh, "ah letakin di atas meja aja. Itu yang udah direvisi kan?" tanyanya balik.
Hangyul mengangguk, kemudian meletakkan proposal tadi ke atas meja sesuai perintah Yeosang.
"Sang, gue boleh balik duluan ga? Soalnya habis ini gue ada ulhar Biologi."
Yeosang hanya menganggukkan kepalanya tanpa membalas dengan kata-kata. Hangyul pamit lalu pergi dari ruangan Osis. Menyisakan Yeosang dan satu temannya lagi disini. Tapi masalahnya, Yeosang kurang akrab dengan temannya itu.
Ahh, lagipula Yeosang memang tak terlalu dekat dengan siapapun sebenarnya.
"San, kalau kamu mau rebahan dulu boleh kok."
Yeosang agak kasihan melihat San yang terlihat seperti menahan kantuk sedaritadi. Kepala San berkali-kali mengangguk seperti orang yang sedang berada di klub malam.
San menegakkan badan nya lalu menatap Yeosang, "eh apa? Rebahan?" ujarnya sedikit bingung.
Yeosang terkekeh pelan, "kamu kelihatan ngantuk banget. Lebih baik kamu istirahat aja dulu."
"Ah gitu..gapapa nih?"
"Iya gapapa."
"Oke deh. Makasih Yeosang!"
Yeosang tersenyum melihat San yang langsung merangkak ke atas sofa setelah diberi izin oleh dirinya.
Padahal Yeosang sendiri juga perlu istirahat karena tadi malam ia cuma tidur selama 4 jam.
Tak apa. Demi Osis dan sekolah, Yeosang ikhlas.
•••
Bel istirahat kedua berbunyi, semua murid di Smanda saling berlomba-lomba keluar dari kelas dan menuju ke kantin. Berbeda halnya dengan Yeosang yang harus pergi ke ruang kepala sekolah untuk menyerahkan secarik kertas surat persetujuan. Belum lagi kalau isinya harus direvisi ulang dan mengharuskan Yeosang pergi ke ruang Osis, lagi.
"Saya minta kamu revisi dulu di bagian ini dan ini. Setelah itu serahkan lagi ke saya."
Benar kan. Perkiraan Yeosang memang tak pernah salah.
"Kamu ga dikasih tau ya sama anggota mu yang sudah kesini sekitar dua hari yang lalu? Saya sudah bilang ke dia kalau bagian ini perlu direvisi, tapi ternyata masih seperti ini," ucap kepala sekolah itu sambil menunjuk bagian yang katanya harus direvisi.
Yeosang menunduk, tapi tetap menganggukkan kepalanya pelan.
Terdengar helaan nafas dari Pak Siwon-kepala sekolah Smanda. Beliau sedikit menghempaskan surat persetujuan yang diberikan Yeosang ke meja lalu mendorongnya ke depan.
(bisa dibayangin ga sih?)
"Begini Yeosang," Pak Siwon menjeda ucapannya sebentar, "saya percaya kamu bisa jadi ketua Osis yang baik selama masa jabatan kamu. Tapi tolong, mungkin kamu harus lebih saling terbuka lagi dengan anggota mu supaya mereka juga lebih nyaman dalam menyampaikan sesuatu. Oke?"
KAMU SEDANG MEMBACA
King Of Disaster | yunsang
Fanfiction(ON HOLD) Persetan dengan tampang dan perlakuannya yang kadang membuat pipi Yeosang memerah, peraturan tetaplah peraturan. Yeosang tidak suka jika ada yang melanggarnya. •BXB •t!jyh b!kys