AIR KEHIDUPAN BERADA DI TANAH KEGELAPAN

438 13 1
                                    

Menjadi satu masalah yang mendasar bagi Ibn Chawusy, bahwa dia mesti menjaga diri dari mempergunjingkan Syeh Salahuddin. Itu harus dilakukan untuk kebaikannya sendiri mau pun agar kegelapan yang menyelubunginya akan tersingkapkan. Kenapa Ibn Chawusy berpikir bahwa begitu banyak orang yang meninggalkan rumah, ayah, ibu, keluarga, kerabat, serta suku bangsanya dan mengenakan sepatu besi mereka lalu berkelana dari Hindus ke Sindus berharap untuk bisa menemukan manusia yang memiliki aroma dari dunia lain? Betapa banyak manusia telah mati menyesal karena mereka tidak berhasil menemui kenikmatan dengan orang seperti itu? Di dalam rumahmu sendiri engkau berhadapan dengan orang seperti itu dan membalikkan punggung kepadanya. Perbuatannya tidak hanya sebuah kemalangan besar, melainkan juga merupakan perbuatan yang sia-sia.

Ibn Chawusy pernah berkata kepadaku: "Syeh dari Syeh-Syehnya Salahuddin adalah orang agung. Keagungannya tampak jelas dari air mukanya, setidaknya sejak pertama kali aku melayanimu, aku tidak pernah mendengar dia menyebutkan namamu tanpa memanggil engaku 'guru dan tuan kami', dan tidak sekali pun dia pernah mengubah cara ungkap seperti ini," Itu bukan contoh pengurangan kesenangan diri. Ibn Chawusy telah demikian buta hingga sekarang dia mengatakan bahwa Syeh Salahuddin bukan apa-apa? Kejatan apa yang telah dilakukan Syeh Salahuddin selain melihat dia jatuh ke dalam lobang dan mengatakan kepadanya agar tidak jatuh? Dan ini dia katakan karena dia merasa kasihan kepada Ibn Chawusy karena berbeda dengan seluruh manusia. Tetapi dia membenci rasa kasihan itu.

Apabila kalian melakukan sesuatu yang tidak mengenakkan pada Salahuddin engkau akan menemukan dirimu menjadi sasaran ktukannya. Dan bagaimana engkau membersihkan diri dari kutukannya? Setiap saat engkau akan tertutup dan terperangkap asap neraka. Dia akan menasihatimu dan mengatakan, "Jangan berdiam diri dari kutukanku, tetapi menyingkirlah dari kekekalan kutukanku ke dalam kekekalan rahmat dan kasihku. Ketika engkau melakukan sesuatu yang menyenangkan aku, engkau akan memasuki keabadian kasih dan rahmatku, dan dari sana maka hatimu akan terberihkan dan bercahaya." Dia menasihatimu demi kebaikan dirimu sendiri, tetapi engkau menganggap rasa kasihan dan nasihat itu sebagai kesenangan - diri yang mau menang sendiri. Kenapa manusia meti melakukan hal itu, apakah dia memiliki maksud tersembunyi atau menyembunyikan kebencian kepadamu? Tidakkah demikian bahwa setiap saat kalian merindukan anggur atau ganja terlarang, merindukan sama atau apa pun lainnya, tapi engkau justru bersenang-senang dengan setiap musuhmu, memaafkan mereka, dan cenderung suka mencium kaki dan tangan mereka? Jika engkau sampai pada titik itu engkau akan menganggap orang kafir dan beriman sama saja.

Syeh Salahuddin adalah akar kebahagiaan rohani. Dia memiliki samudra kebahagiaan. Bagaimana mungkin dia menyembunyikan kebencian atau kesenangan pribadi dengan menyalami setiap orang? Demi Tuhan! Dia selalu mengungkapkan rasa kasihan dan simpatinya kepada seluruh hamba Tuhan. Apalgi kesenangan yang mungkin dia miliki di dalam "tempat" dan "kabut" ini? Seberapa layak para pengemis itu dibandingkan dengan dia yang memiliki keagungan seperti itu?

Tidakkah telah dikatakan bahwa Air Kehidupan berada di tanah kegelapan? Kegelapan adalah tubuh orang-orang suci, tempat Air Kehidupan berada. Air Kehidupan dapat ditemukan hanya di dalam kegelapan. Apabila kalian membenci kegelapan dan menemukan bahwa hal itu tidak mengenakkan, bagaimana mungkin kalian akan menemukan Air Kehidupan? Tidak benar bahwa kalian tidak akan mampu mempelajari perbuatan homo (liwat) dari penyodom dan kepelacuran dari pelacur, kecuali dengan menahan ribuan kebencian terhadsap sesuatu? Demi keberhasilan pembelajaran yang kalian inginkan, Kalian seharusnya menahan bantingan dan perbuatan yang bertentangan dan berlawanan dengan kehendakmu? Bagimana kemudian jadinya apabila kalian menginginkan memperoleh keabadian, kehidupan kekal, yang adalah orang suci? Kalian pikir pada kejadian itu kalian tidak akan menderita apa pun yang penuh kebencian atau mesti membuang apa pun yang kalian meiliki? Yang akan dibayarkan Syeh untuk kalian sama dengan yang penah dijabarkan Syeh tua katakanlah bahwa kalian meninggalkan istri, anak, harta benda, dan kedudukan. Bahkan apabila mereka berkata, "Tinggalkan istrimu hingga kami akan mengambilnya!" Kalian harus melakukannya dan menanggung penderitaan darinya. Tetapi kalian tidak akan memaklumi hal paling sederhana yang dinasihatkan. Kalian akan membenci sesuatu meski pun itu adalah kebaikan.

Apa yang dipikirakn orang-orang itu? Mereka diserang kebutaan dan kebodohan. Mereka tidak mempertimbangkan betapa seseorang yang jatuh cinta kepada anak lelaki atau perempuan bisa jadi menyembah-nyembah dan menjilat-jilat, mengorbankan kemakmurannya, atau betapa dia mungkin akan memperdaya kekasihnya dengan membelanjakan segala miliknya demi membahagiaan kekasihnya. Dia bisa menjadi bosan pada hal lain, tetapi terhadap pengejaran cintanya, dia tidak pernah merasa bosan. Apakah cinta syeh - atau cinta Tuhan - lebih sedikit daripada ini? Dan dia menolak perintah atau nasihat Syeh dan meninggalkannya. Dari perbuatannya seperti itu dapat dipahami bahwa dia bukanlah pencinta ata calon (sufi) karena, dia pernah menjadi keduanya, dia akan menahan yang telah kami katakan berulang-ulang sebelumnya. Karena menurut hatinya kotoran sapi adalah madu dan gula.

Jalaludin Rumi, Fihi ma FihiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang