육과

9 1 0
                                    

Yaa omongan Papa kepotong lebih tepatnya gue udah gak bisa denger apa yang di bilang sama Papa karna tiba2 aja tanganya Yuta udah mendekap kedua telinga gue.

" Nji, gak baik nguping Nji..walaupun itu tentang lu, mereka nyuruh kita keluar pasti ada yang seharusnya gak nyampe ke telinga lu yang cantik ini kan?" Tanya Yuta dengan smirk khasnya. 

÷

Gue sama Yuta jalan kearah lift dengan tangan Yuta yang masih ada di telinga Gue, Gue sama Yuta langsung menuju basecamp. 

'Tingg...' (suara lift)

Setelah nyampe ke basecamp gue duduk di tempat yang tadi sambil meluk paperbag yang di kasih Yuta. Kalo Yuta dia langsung nyamperin bang Nonu dan squad nya. Gak lama setelah itu tiba-tba Wendy dateng dan duduk di sebelah Gue.

" Are you okay?" Tanya Wendy yang gue bales dengan anggukan.

Tangan Wendy langsung melingkari pinggang gue dan dia naro kepalanya di pundak gue. Gue bales pelukan Wendy, setelah itu gue membisikkan ke Wendy bahwa gue mau balik ke asrama. Dengan senang hati Wendy langsung ngajak gue keluar dari basecamp. Gue sama Wendy udah ada di lobby, kita lagi nunggu supir valet yang bawa mobil Wendy. Tapi kayaknya gue ngeliat Sicheng deh, jadi gue panggil aja.

" SICHENG!!!" Teriak gue dan akhirnya Sicheng nengok dan nyamperin gue sama Wendy.

" Haii Hyunji dan temennya!" Kata Sicheng setalah ada di depan gue sama Wendy.

" Dia Wendy, kakak kelas kita. Btw lo darimana mau kemana?" Tanya gue.

" Oh maaf kak, abis dari toko buku mau balik ke asrama." Jawab Sicheng dengan senyum kikuk nya.

" Gak pa-pa kali lo manggil gue langsung nama kan lo temennya Hyunji juga, jadi santai aja," Kata Wendy.

" Emm.. Sicheng boleh ikut kita gak, Wen?" Tanya gue ke Wendy.

" Ehh... gausah gua bisa naik bus kok," Kata Sicheng kaget.

" Gak pa-pa kok, mobil gue muat bawa lo juga, malah kalo rame lebih seru," Jelas Wendy yang diakhiri dengan senyuman manisnya.

Percakapan tadi selesai bersamaan dengan supir vallet yang datang membawa mobil Wendy. Gue, Wendy dan Sicheng langsung naik ke mobil Wendy pastinya Wendy yang mengendarainya. Selama perjalanan tidak ada yang bersuara hanya lagu yang melantun indah keluar dari radio sampai Wendy bertanya pada Sicheng.

" Sicheng, lo ada keturunan china ya? soalnya nama lo gak familiar" Tanya Wendy sambil melihat muka Sicheng dari spion.

" Ehh. . iya kak, gua dari china kesini cuma ada urusan keluarga tapi karena urusannya makan waktu yang lama jadi sekalian sekolah disini" jelas Sicheng pada Wendy.

" Oh ! gausah panggil gue kak kali gue jadi gak enak, urusan keluarga apa emangnya kayaknya serius banget?" Tanya Wendy yang semakin penasaran.

" Itu tentang masalah kak. . ."

" Wen, itu urusan keluarga dia kali kita gak berhak ikut campur, lo juga sicheng kalau emang masalah keluarga dan agak serius gak papa kok gak lo jawab, Wendy basa-basi aja." Potong gue sambil menghadap kebelakang dengan senyum canggung karena tidak enak sama Sicheng.

" Maaf. ." Kata Wendy dan hanya gue bales dengan cubitan dipipinya.

Karena jarak kantor Papa dan asrama gak terlalu jauh, kita udah sampe. Kita bertiga keluar dari mobil Wendy, kita berpisah di depan lift, karena lift menuju asrama perempuan dan laki-laki terpisah. Saat berpisah kita saling melambaikan tangan, tapi gue jadi kepo juga masalah keluarga nya Sicheng apa, ini semua gara-gara Wendy nih. Wendy melambaikan tangannya di depan muka gue.

" Dih ! lo kenapa muka ditekuk kayak gitu? Masih karena masalah yang tadi?" Tanya Wendy khawatir.

" Sedikit. . ." jawab gue lirih.

" Mau keluar cari makan? Biasanya kan lo kalo lagi badmood kerjaan nya makan" Tanya Wendy lagi, kali ini dia terlihat Excited.

" Males keluar, nanti order aja lah. Lagipula Yuta- nii chan ngasih oleh-oleh cemilan kesukaan gue dari Jepang" Jawab gue saat keluar dari lift, Wendy cuma balas dengan anggukan sambil mengerucutkan bibirnya.

Kita berdua memang sama-sama suka makan kalau lagi badmood, tapi tidak badmood saja bahkan setiap saat. Di kamar asrama kita juga ada kulkas dan kompor portabel karena selain suka makan kita pun suka memasak. Gue duduk di kasur, capek rasanya, gue naro tas dan paperbag dari Yuta di samping kasur, gue tiduran meluruskan badan. Tiba-tiba Wendy mendorong badan gue, terus dia tiduran di samping gue. Wendy merengkuh badan gue, gue balas pelukan hangat itu. Dari semua teman dan keluarga Wendy yang paling ngerti gue, abang-abang gue selalu beda pendapat kalau masalah dia, tapi Wendy itu beda. Dia dukung semua keputusan gue, bahkan kalau jun atau hyunwoo marahin gue yang ngebelain gue yaa Wendy orangnnya. Wendy itu udah kayak pelindung gue dari kecil, kita tumbuh bareng-bareng bahkan Wendy pernah sekali ketemu sama dia, tapi gak ada yang tau ternyata itu pertemuan terakhir kita bertiga. Tangan Wendy bergerak mengusap punggung gue yang bergetar.

" Hey, don't cry baby bear. He must come back to meet you," katanya buat menenangkan gue.

÷

Setelah acara pelukan itu kita ketiduran, bahkan kita gak tau kalau handphone kita berdua bordering selama kita tidur. Pas bangun gue kaget banyak banget miscall dari Hyunwoo, Jun, mingyu dan juga Njun baik di handphone gue maupun di handphone Wendy. Gak lama dari itu terdengar suara ketukan dari arah pintu, sebenarnya gue tau itu siapa, paling mereka berempat. Karena Wendy masih tidur mau gak mau gue yang buka pintu, dengan langkah gontai gue jalan kea rah pintu, langkah gue sempat berhenti karena pusing woy, gua darah rendah jadi apalagi kalo bukan blackout. Setelah balik normal baru gue lanjutin jalan kea rah pintu. Tapi pas gue buka pintunya. . .

































Dan ternyata itu Sicheng,

" Ehh, sicheng ngapain kesini?" Tanya gue sambil benerin rambut, karena gue tau pasti rambut gue kayak singa sekarang.

" Nji lagi sedih kan?" Tanya nya pelan sambil memainkan ujung bajunya.

" Sedikit, tapi udah gak papa kok," setelah gue jawab, tiba-tiba Sicheng ngasih gue satu buah rubic dan satu file kertas, ya gue bingung lah.

" Heumm, ini biasanya Sicheng dikasih ini sama abang kalau Sicheng sedih. Semoga Nji masih suka gambar dan mewarnai yaa," katanya sambil berlari ke arah lift.

Setelah Sicheng udah jauh, gue baru menyadari kalau ada yang aneh. . .

Tbc. 

Segitu dulu yaa

Makasih buat kalian yang udah baca 

Votement jangan lupa yaa kawan ❤️

.

hayoo apa yang anehhh??




































eh jujur, maaf banget gue baru bisa update sekarang, gue lagi sibuk bangett ditambah besok gue UTS, doain yaa semuaaa. lovee youu all



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

School DormTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang