15. Kentut

3.2K 685 62
                                    

"Den Junkyu kayak temen bapak waktu dulu, tapi bedanya... Kalo dia nuduh bapak rebut pacar dia padahal bapak sendiri gak tau kalau pacar temen bapak itu punya pacar." Bisik seseorang di telinga Hyunsuk.

"Beneran?" Tanya Hyunsuk. Yang membuat seisi rumah Mashiho diam. Jadi mereka masih melanjutkan rencana meski tak ada Junkyu, karena sayang kan uangnya. Besok juga Hyunsuk mau ganti uang Junkyu, soalnya kan Junkyu gak ikut makan tapi ia ikut andil dalam membeli bahan makanan.

"Jadi tadi Junkyu kesini dulu? Terus dia pulang ke rumah karena ada yang ketinggalan?" Tanya Jihoon yang diangguki oleh Yoshi, karena Yoshi yang sedang diwawancara.

"Kalian kenapa? Kok tiba-tiba pulang dari sekolahan jadi aneh kayak gini?" Tanya Yoshi yang membuat Mashiho, Yedam, Jihoon, Hyunsuk dan Haruto menggaruk tengkuknya.

"I-itu... Di sekolah tadi kami nemuin mayat kak Hanbin. Singkat cerita kami pergi ke rumah kak Junkyu, kata mamanya kak Junkyu lebih baik gak dikasih tau ke dia. Eh ada kak Junkyu nyahut terus dia nuduh kak Hyunsuk soalnya cuma dia yang ada masalah sama kak Hanbin. Padahal itu kan dulu." Jawab Mashiho yang membuat Yoshi menutup mulutnya.

"Jadi kak Hanbin yang jadi korbannya?" Tanya Yoshi yang membuat Mashiho mengangguk. Sementara yang lain diam.

"Kakak-kakak kenapa sih? Gak nafsu makan ya? Padahal Junghwan tadi udah bolak-balik ruang tamu-dapur soalnya lupa sama resep." Celetuk Junghwan, sudah bukan rahasia lagi kalau Junghwan ada di pihak mukbang bersama Junkyu.

Mashiho beranjak dari duduknya, "Yuk kakak bantuin." Ucap Mashiho. Junghwan langsung jingkrak-jingkrak.

Jadi tadi Yedam, Jihoon, Hyunsuk, Mashiho, Haruto dan Yoshi sedang bercerita. Awalnya Mashiho bertanya kenapa belanjaan dari pasar bisa komplit, padahal belanjaannya bisa dibilang banyak. Tau lah, Mashiho kan mengira kalau Junkyu langsung pulang dan tak turut membawa belanjaan ke rumahnya.

🏫

Bugh!

"Kenapa sih lo bodoh?! Bukan Hanbin yang gue minta bunuh! Tapi Yoonbin! Lo itu kalau punya telinga dipasang dong!" Ucap seorang lelaki yang badannya bisa dikategorikan pendek.

"Kalau yang lain tau gue salah satu dalangnya, gue bisa dihukum dan mereka gak bakal mau jadi temen gue lagi!" Imbuh lelaki itu dan kembali melayangkan tinjunya pada pembunuh itu.

"Ya abis namanya sama-sama Bin. Gimana gue gak keliru?!" Bela si pembunuh.

"Cih. Makanya dengerin ucapan klien dengan seksama, jangan jeritan orang yang tersakiti doang!" Tegur lelaki pendek itu.

"Percuma kayaknya gue bunuh kak Hanbin, tapi itu bisa jadi gak percuma kalau lo ikut sama Hanbin, Jay." Omong si pembunuh dengan senyum miringnya, tak lama ia maju ke arah Jay sambil menodongkan pisau tajam.

"Gue udah bayar lo mahal-mahal! Jangan bunuh gue atau lo gak dapat pendapatan tambahan lagi!" Ancam Jay dengan nada takut.

Bagaimanapun juga Jay tak mau mati sekarang. Ia tak bisa meninggalkan adik-adiknya. "Byounggon!" Bentak Jay.

Byounggon langsung berhenti, ia tak bergerak sama sekali dan perlahan menjatuhkan pisau yang ia pegang. Tak lama ia mengusap wajahnya kasar, "Gue kenapa?!" Tanya Byounggon pada Jay.

Byounggon, si pemilik kepribadian ganda yang ia sendiri tak tahu bagaimana bisa memilikinya. Padahal seberat apapun masalah, Byounggon bisa mengatasinya seakan-akan itu adalah masalah kecil.

Scary SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang