6

465 59 10
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi. Semua murid berhambur keluar kelas untuk mengisi perutnya di kantin.

"Haduh Hin rame bener" ucap Taerin sambil celingak-celinguk mencari meja yang kosong.

"Eh Rin ada gengnya Haechan. Kesana yuk" ajak Hina.

"What?" Taerin masih malu mengingat kejadiannya tadi dengan Mark. Dan sekarang Hina mengajaknya untuk bergabung dengan meja mereka.

"Udah, daripada kita makan sambil berdiri" Hina menyeret tangan kiri Taerin untuk segera pergi ke meja Haechan dan kawan-kawan.

"Gais boleh gabung nggak?" ucap Hina.

Haechan yang menyadari ada kekasihnya tersebut lalu mengiyakan ucapan Hina.

"Duduk sini Hin" suruh Haechan. Berakhir Taerin duduk disebelah Jaemin dan berhadapan dengan Mark.

 Berakhir Taerin duduk disebelah Jaemin dan berhadapan dengan Mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jadi siapa yang pesen makan nih?" tanya Jaemin.

Semua teman-temannya hanya terdiam tidak menyahuti pertanyaan Jaemin.

"Kalian berdua udah pesen belum?" tanya Jaemin ke Taerin dan Hina.

"Belum" jawab mereka kompak.

"Hmm yaudah deh kalau gitu gua sama Renjun aja yang pesen" ucap Jaemin.

Renjun spontan menatap Jaemin. "Kok jadi gua sih?" tanyanya.

"Daripada lo disini, nanti jadi obat nyamuk. Udah ayo" akhirnya Jaemin menyeret Renjun untuk ikut pesan makanan dengannya.

"Gua samain semua ya, gausah protes sama pilihan gua. Salah siapa gamau pesen makanan" ucap Jaemin lalu meninggalkan keempat sejoli tersebut.

Haechan dan Hina sibuk mengobrol dengan dunianya sendiri. Sedangkan Taerin hanya celingukan melihat para murid riwa-riwi didalam kantin. Entah memesan makanan atau mencari tempat duduk. Mark sudah asik dengan handphonenya.

Hingga pandangan Taerin tertuju pada salah satu lelaki yang membawa bekal makannya yang daritadi pusing mencari tempat duduk.

"Jeno" teriak Taerin.

Jeno mencari sumber suara yang memanggilnya tadi.

Taerin melambaikan tangannya ke udara untuk memberi tanda ke Jeno.

"Sini" ucap Taerin tanpa bersuara. Ia pikir Jeno mengerti apa yang diucapkan Taerin.

Jeno mendekat ke arah Taerin. "Lo nyari tempat duduk kan?" tanya Taerin.

Jeno hanya mengangguk.

"Lo duduk sini aja" ucapnya sambil menepuk bangku kosong yang berada disebelahnya.

Jeno masih saja berdiri sambil melihat kearah Haechan, Hina dan juga Mark.

"Mmm gapapa kan kalau dia duduk disini?" tanya Taerin ke teman-temannya.

Tsundere II Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang