Taerin ikut bergabung dengan Taeil, Ten dan Johnny. Dia masih saja memikirkan ucapan Jeno barusan.
"Gausah ngelamun Rin" Johnny mengusap wajah Taerin.
"Ishh apaan sih kak. Masih aja ngeselin" Taerin menyingkirkan tangan Johnny dari wajahnya.
"Kenapa dek?" Tanya Taeil.
Taerin hanya mengerjap-ngerjap matanya sambil melihat tv.
"Heh ditanyain malah gadijawab" senggol Johnny. Karena Taerin sekarang sedang duduk disebelah Johnny.
Taerin menghembuskan nafasnya berat. "Aku bingung" ucap Taerin.
"Kunaon?" Tanya Ten sambil mengupas kulit salak.
"Gajadi deh"
"Dih gajelas lo" ucap Johnny.
Taeil hanya diam saja melihat adik perempuannya tersebut. Suatu saat pasti dia bakal cerita.
"Dah, makan yok" ajak Taeil.
Akhirnya mereka berempat pergi ke ruang makan. Taerin sudah menyiapkan semua makanannya diatas meja.
"Siapa nih yang masak?" tanya Johnny sambil mengambil nasi.
"Mama lah" balas Taerin.
"Kirain mau ngaku-ngaku situ yang masak" ucap Johnny.
Ketika mereka berempat menikmati makanannya, tiba-tiba ponsel Taerin menampilkan notif pesan.
Ia meletakkan sendoknya terlebih dahulu. Lalu ia geser layar ponselnya dengan jari telunjuk kanan.
Seketika mata Taerin melotot lebar.
Marklee
Gua ada diluar
Ngapain?
Mark hanya membaca pesan Taerin.
"Si anjir malah gadibales" gerutu Taerin. Ia buru-buru membereskan makanannya dan ingin menemui Mark yang berada diluar.
Ketiga orang yang masih menikmati makanannya tadi langsung mengalihkan perhatian ke Taerin.
"Mau kemana?" tanya Taeil.
"Bentar-bentar mau kedepan, ada temen"
Taerin membuka gerbang depannya. Dan ia melihat Mark yang lagi duduk diatas motornya.
"Mark" sapa Taerin.
Taerin mendekat kearah Mark. Mark pun turun dari atas motornya.
"Ngapain?" tanya Taerin.
Mark tiba-tiba menyodorkan bungkusan kresek ke Taerin.
"Apaan?" Taerin masih belum menerima pemberian Mark.
"Udah tinggal terima apa susahnya sih" ketus Mark sambil mengambil tangan kanan Taerin paksa.
Lalu Taerin mau tidak mau mengambil bungkusan tersebut daripada jatuh ketanah.
"Dah gua cabut" setelah itu Mark langsung pergi tanpa meninggalkan perkataan apapun ke Taerin.
"Aneh" ucap Taerin.
"Tapi gua sayang" lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere II Mark Lee
FanfictionOn going Tolong bisa bedain mana fiksi mana real life