7

364 45 7
                                    

Setelah menyelesaikan pelajaran terakhir, bel pulang pun berbunyi.

Taerin sudah selesai membereskan beberapa alat tulisnya. Guru pengajar juga sudah keluar kelas setelah memberi salam.

"Rin gua duluan ya, mau pulang bareng kapten, hehe" pamit Hina sambil menenteng tasnya.

"Iya hati-hati lu" balas Taerin.

Taerin melangkah keluar kelas. Ia melihat kelas Mark sudah kosong tidak ada satupun murid yang tersisa.

"Mark jadi pulang bareng nggak ya sama gua?" Ia menyalakan handphonenya, dan tidak ada pesan baru dari Mark.

Akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke area parkir.

Sampai diarea parkir, Taerin juga tidak menemukan keberadaan Mark. "Yaampun Rin udah dibilangin jangan berharap lebih juga" ucapnya.

Taerin keluar dari area sekolah. Ia berniat pulang naik angkot.

Ketika ia sedang menunggu angkot, tiba-tiba ada motor yang berhenti didepannya.

"Sorry, gua tadi mampir ke warung bentar" ucap Mark.

"Mark, gua kira lo lupa sama ajakan kemaren?"

"Cepet naik" suruh Mark.

Taerin naik di jok belakang Mark. Motor Mark bukan motor besar, jadi Taerin tidak susah-susah untuk naik.

Dijalan mereka tidak ada obrolan sama sekali. Hingga lamunan Taerin buyar ketika ia sadar jalan yang dilewati Mark.

"Mark, ini kan bukan jalanan ke rumah gua" ucap Taerin.

"Emang bukan" balas Mark agak teriak.

"Lah terus kemana?"

"Anterin gua nyari gitar baru"

Taerin cuma manggut-manggut dibelakang.

Setelah sampai di toko gitar, Mark mengajak Taerin masuk.

"Gua mau ke temen gua bentar, lo kalau mau duduk-duduk atau lihat-lihat disini ya silahkan. Asal jangan tiba-tiba pulang"

"Haha iya Mark"

Mark meninggalkan Taerin sendiri. Akhirnya dia ingin melihat beberapa ukulele.

Ketika ia sedang melihat-lihat, tiba-tiba ada salah satu pegawai yang mendekatinya.

"Ada yang bisa dibantu mbak?" tanyanya.

Taerin langsung menoleh ke pegawai tersebut. "Oh hehe, saya cuma lihat-lihat aja kok mas. Sekalian nganterin temen saya" ucapnya.

"Temennya siapa mbak?"

"Itu orangnya" Taerin menunjuk Mark yang tidak jauh dari tempatnya.

"Oh Mark Lee. Tumben banget tuh anak ngajakin cewek, biasanya sama si Haechan Haechan itu mbak" tutur mas pegawai ini yang bernama Kun.

Taerin hanya diam.

"Mbak ini cewek pertama yang diajakin sama Mark. Belum ada sejarah sama sekali kalau Mark ngajakin cewek" ucap Kun.

"Termasuk wanita spesial deh kayaknya kamu mbak" lanjut Kun.

Taerin hanya cengo dengan rentetan ucapan Kun.

"Tuh Mark udah nyamperin, kalau gitu saya pergi dulu ya mbak" pamit Kun.

Taerin tidak mengeluarkan suara sama sekali. Ia agak terkejut dengan apa yang ia dengar dari mulut Kun.

Sampai akhirnya Mark ngajakin Taerin pulang.

Tapi Taerin tidak melihat Mark membawa gitarnya. "Lo gajadi beli gitar?" tanya Taerin.

Tsundere II Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang