Pagi hari, Jihoon udah stay di perpustakaan sekolah yang bisa dibilang lumayan besar dan lengkap.
Bahkan masih terlalu pagi untuk perpustakaan buka, namun pemuda manis itu sudah tenggelam dalam dunianya sendiri.
Lee Jihoon itu siswa tingkat akhir di sekolah menengah atas, jadi pengurus perpustakaan sejak kelas sepuluh.
Jihoon secara sukarela menjadi pengurus perpustakaan, sampai-sampai dipercaya untuk memegang kunci perpus dengan alasan piket.
Sebenarnya alasan Jihoon mau jadi pengurus perpustakaan itu sederhana; satu, Jihoon emang suka baca juga suasana perpus yang hening, dua, Jihoon ini suka sama seseorang, ssstt, jangan ember ya.
Sekarang udah tahun ke-tiga Jihoon suka dalam diam pada orang itu, bukan apa-apa sebenarnya, cuma Jihoon terlalu malu untuk sekedar berkenalan dengan si gebetan.
Jihoon bukan kutu buku culun, dia cukup terkenal di sekolahnya berkat aktif di ekskul vokal dan menjabat posisi sebagai ketua.
VoBo.
Hampir semua orang yang kenal dekat dengan Jihoon memanggilnya dengan nama tersebut, Vocal Boss.
Ah, iya, orang yang Jihoon suka itu ketua ekskul dance.
Untuk kedua ekskul yang bisa dibilang sangat mungkin berhubungan, tapi para ketua ekskul malah tidak saling mengenal.
Setiap harus berurusan dengan ekskul dance, Jihoon akan menyuruh si wakil ketua-dokyeom untuk berdiskusi dengan perwakilan dari ekskul dance.
"Hhhh.. "
Jihoon membuang napas dengan kasar, memikirkan kapan akan ada kemajuan dalam hubungan percintaannya.
Secara ini yang pertama kali.
Apa Jihoon harus memberanikan diri untuk berkenalan?
Jika iya, alasan apa yang harus Jihoon berikan? Secara sekarang sudah mulai memasuki masa sibuk yang berarti memang tidak banyak kegiatan ekstra.
Terlintas di kepala Jihoon,
"Apa aku pura-pura menabraknya aja, kayak di drama-drama. Nanti kita saling minta maaf lalu berkenalan dan akhirnya jatuh cinta!"
"Siapa?"
Jihoon membeku, salah sendiri kenapa dia bicara keras-keras di perpustakaan.
Suara lembut yang sangat dikenal menyapa telinga Jihoon dan dengan lancangnya membuat jantung si manis bekerja dua kali lebih cepat dari biasanya.
Mukanya sudah menjadi ungu, mata sipitnya membulat, mengerjap lucu.
"Ah, itu, eummm... Aku cuma kepikiran drama kemaren sore."
Cicitnya seraya menarik ujung bibirnya ke arah yang berlawanan dengan kaku.
"Oh, hanya drama? Aku kira ada apa," Orang itu mengangguk-anggukan kepalanya-paham.
Suara Jihoon tercekat, hanya mampu memberikan anggukan dan senyum yang sangat canggung.
"Ada perlu apa?" Tanya Jihoon, orang ini pasti mencari referensi untuk tugas, pikirnya.
Orang itu tidak langsung menjawab, diamnya cukup lama. Atmosfer canggung semakin terasa oleh si kecil.
Kemudian Jihoon mendapati tangan yang terulur kepadanya, menggantung menunggu tangan mungil Jihoon menelusup kedalamnya.
"Kenalin, aku Kwon Soonyoung, panggil aja Hoshi. Ketua ekskul dance, aku yakin kamu tahu."
Jabarnya tiba-tiba memperkenalkan diri, tentu membuat Jihoon gelagapan.
Uluran tangan manusia bernama Soonyoung ini sontak dibalas oleh Jihoon.
"Ah, aku Lee Jihoon."
Kalimat Jihoon tersebut dibalas dengan senyuman lebar juga,
"Senang berkenalan denganmu, Woozi."
Tangan hangat yang membuat Jihoon merasakan euforia, dia tidak perlu repot-repot membuat adegan drama ternyata.
Hari itu Jihoon belajar seharian dengan semburat merah dan senyum merekah menghiasi wajah rupawannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cloud9 [disc]
Random[soonhoon] (n.) being very happy, or being in love. soonhoon short story !!! first book written poorly bxb