6

455 54 0
                                    

Wonwoo menepuk-nepuk bahu Jihoon prihatin, terlihat kedua mata sahabatnya itu merah dan sembab hasil menangis semalaman.

"Jihoon gapapa Wonu, cuma kambuh aja insomnianya," Masih aja bohong, padahal Wonwoo tahu jelas alasan Jihoon seperti sekarang.

"Ji... Wonu duluan ya," Apa, sih, Wonwoo tuh ga jelas banget!

Jihoon udah ga peduli sama Wonwoo yang tiba-tiba ninggalin dia padahal lagi dibutuhin banget.

Tiba-tiba Jihoon ngerasain elusan pelan di bahu kirinya.

"Hey, Woozi," Sapa orang itu lemah, ga ada semangat yang menggebu kayak biasanya.

Ah, sudah berapa kali Jihoon mengalami kejadian ini, tapi tetap aja rasanya masih sama, bikin jantung Jihoon abnormal.

Jihoon pengen banget bilang 'hai' dengan nada dan ekspresi yang biasa, tapi kejadian malam kemarin itu masih hangat di ingatan Jihoon.

"Hai juga," Ucap Jihoon lemah, akhirnya.

Mulut Jihoon kaku banget, susah buat sekedar narik ke sudut atas untuk bikin senyuman.

"Ayo ikut aku!"

Tiba-tiba, muka murungnya seolah tidak pernah ada, di gantikan dengan senyum sumringah.

Jihoon menganggukkan kepalanya tanpa sadar, melihat Soonyoung menunjukan binar dibalik kelopak matanya.

Tangannya digenggam erat, jari-jari empuk Soonyoung menelusup di antara jari-jari panjang Jihoon.

Seolah lupa dengan masalah Jeonghan, Jihoon tersenyum lebar menatap punggung Soonyoung yang menuntunnya untuk masuk ke dalam mobil.

Hap!

Jihoon masih aja perlu bantuan Soonyoung, padahal kalau diingat malam itu Jihoon langsung loncat turun tanpa basa-basi.

Ga apa-apa, sih, Jihoon suka. Hehe.

Dalam sunyi, Jihoon terkantuk. Soalnya tidur Jihoon hanya 2 jam, gara-gara Soonyoung tentunya.

Soonyoung tersenyum simpul ngeliat Jihoon yang berusaha buat bikin matanya tetap terbuka, kepalanya jatuh kedepan beberapa kali.

Setelah hampir dua jam perjalanan, mereka sampai dengan kondisi Jihoon yang melayang-setengah tidur.

Jihoon dan Soonyoung terlihat tidak berniat untuk beranjak, sebenarnya Jihoon ikut-ikutan Soonyoung aja, toh, dia pun masih sulit mengendalikan kantuknya.

Soonyoung terlihat bimbang, entah memikirkan apa. Tapi di mata Jihoon muka Soonyoung yang serius ditambah kerutan di dahinya sungguh menggemaskan.

Tanpa sadar, kedua tangan Jihoon berpindah ke pipi Soonyoung,

"Hoshi, lucu!"

Soonyoung mematung, kedua matanya gak bisa berhenti berkedip.

Ah.

Entah dorongan darimana Soonyoung perlahan mendekati Jihoon, menyalurkan perasaan mendalam pada detik selanjutnya.

Jihoon gak bisa nolak, rasanya Soonyoung sangat tulus. Persetan dengan Jeonghan, mungkin ini satu-satunya kenangan indah yang menyakitkan bersama Soonyoung.

Tangan-tangan yang memeluk pinggang Jihoon posesif, rasanya hangat.

Perasaan Jihoon campur aduk, bahagia, namun sedih juga bingung.

Wajah Soonyoung yang begitu dekat, napas yang berhembus tepat di wajahnya, terlihat begitu tulus namun juga bimbang.

Jihoon pengen waktu berhenti, sebentar saja. Jihoon pengen ngerasain perasaan ambigu yang campur aduk ini lebih lama lagi.

Gak peduli ada yang tersakiti ataupun engga, Jihoon cuma pengen Soonyoung.

Soonyoung pun tidak mau melepaskan Jihoon, sudah menit kesekian tetapi masih belum berhenti.

Tangannya semakin erat melingkar di pinggang ramping Jihoon.

Deburan ombak, cicitan burung, dan matahari yang akan terbenam menjadi latar sekaligus saksi bisu.

Suasananya begitu tenang, semakin menghanyutkan dua insan yang terbawa perasaan.

Sampai akhirnya dengan tidak rela Soonyoung menyudahi, namun jarak mereka masih sama tidak ada inisiatif untuk menjauhkan diri.

"Woozi," Panggil Soonyoung pelan.

Jihoon masih malu, hanya dibalas dengan deheman singkat.

"Ayo berkencan."

Ajakan yang lebih seperti perintah mutlak, bola mata Jihoon melirik keatas.

Terlihat Soonyoung dengan senyum terhangat yang pernah Jihoon lihat.

Pengen Jihoon langsung mengiyakan, tapi masih ada sesuatu yang mengganjal.

Belum sempat Jihoon menjawab, hadiah kilat seringan kupu-kupu hinggap,

"Aku menunggu, Woozi," Ucap Soonyoung diakhiri senyum manis.

Sial, Jihoon semakin terperosok pada karisma Soonyoung.

Jihoon jatuh cinta untuk yang kesekian kalinya pada Soonyoung.

Cloud9 [disc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang