Singto kini duduk di hadapan Krist dengan tumpukan berkas di atas meja. Membuat wajah mereka terhalang berkas. Kebetulan Nicky atasan Singto, memintanya memilah berkas di ruangan pria manis tersebut. Sebenarnya bukan kebetulan karena pria berkulit tan ini menawarkan diri sendiri untuk melakukannya. Sekalian mencari informasi katanya.
Wajah Krist berubah masam, ia mendelik ke arah sepupu bergigi kelincinya, Win.
"Oii Win, si Bright nanyai lu mulu nih!" ucap Krist kasar lengkap dengan wajah ditekuknya.
"Bright?" Singto tampak memutar otaknya sedikit. Kemudian menyadari bahwa Bright yang di maksud Krist adalah Bright Vachirawit Chivaraee. Bright putra sulung Chivaraee Group. Sekaligus Bright tersangka pelempar gas beracun di klub malam.
"Ada hubungan apa si pelemparan bom ini dengan Win?" tanya Singto pada dirinya sendiri.
"Laaah terus?" Win masih fokus pada cemilan di depannya, tak memperdulikan wajah kesal Krist.
"Di jawab kek, dia ganggu gue mulu!!" keluh Krist, pasalnya Bright mengirimnya email setiap hari untuk menanyakan keadaan Win. Membuat Krist kesal. Wajahnya memerah menahan emosi, membuatnya manis dimata Singto--eeh!! Apa yang Singto pikirkan. Tapi segera ditepis pemikiran tersebut.
"Males aah.... Udah gue blok semua akun dia. Lu kan tau gue gak suka cowo." Iya, Bright menyukai Win tapi si kelinci ini menolaknya dengan alasan 'Gue gak suka cowok'. Namun Bright masih terus mengejar Win. Pria berdarah campuran tersebut berkata akan membuat Win jatuh hati padanya. Bright selalu menempeli kelinci bongsor itu kemana saja. Namun sudah hampir dua minggu ini, pria tampan itu belum kembali ke Thailand. Ia bertamasya keluar negeri, ujarnya.
"Lu kagak kangen tuh ama Bright?" goda Perth yang tengah sibuk berkutat dengan layar HP nya.
"Bacooot!! Urusin pacar lu sono,si honey babi Puimek." Beda dengan dua sepupu lainnya. Perth ini sudah taken dengan seorang model cantik berkebangsaan Thailand.
"Syirik tanda tak mampu!!" ejek Perth cekikikan keluar ruangan di ikuti umpatan manis dari bibir Win.
"Good info" batin Singto yang sedari tadi menyimak perbincangan mereka. Ia kembali fokus memilah berkas di depannya.
***
Nanon dan Chimon menyelidiki Chivaraee Group. Mereka duduk di kafe dekat perusahaan tersebut. Nampak Chimon yang sibuk berkutat dengan laptop di depannya. Mencari informasi kepulangan Bright Vachirawit. Sedangkan Nanon, ia masih sibuk memakan roti panggang di meja.
Di rumah sakit tampak Oaujun dan Ohm mengampiri Fiat. Korban dari kejadian gas beracun di klub malam. Mereka menjaga Fiat, khawatir terjadi sesuatu. Sembari mencari informasi "Udah lepas dari jaga orang, eeeh!! malah jaga orang lagi" batin Ohm kesal. Ia berharap setim dengan Nanon, tapi atasan sialannya itu membuat hal tersebut menjadi angan angan belaka. Ohm menghela nafas panjang.
Jika Nanon dan Chimon mengawasi dari jauh. Berbeda dengan Tay dan New yang langsung menghampiri pabrik kembang api miliki Chivaraee Group. "Tay gue laper!" keluhan ketiga New sedari mereka memasuki pabrik.
"Iya bentar sabar." ujar Tay agak berteriak mengingat pabrik ini cukup berisik dengan suara mesin. Mereka mengikuti tour untuk mengelilingi pabrik. Menyamar sebagai mahasiswa mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam, membuat keduanya semakin tampan.
Keduanya sampai di ruang informasi pabrik ini. Tay segera bertanya agar mereka cepat keluar dari sana. Karena telinganya mulai berdengung mendengar keluhan New.
KAMU SEDANG MEMBACA
Police in the sky [END]
De TodoTeror terjadi seminggu di provinsi Saraburi, Thailand. Membuat warga resah dan kepolisian keteteran. Hingga membuat mereka menghubungi kepolisian provinsi tetangga untuk meminta bantuan. Hubungan rumit mulai terjalin diantara mereka, tanpa sadar ben...