Saat aku hampir terjatuh dari ranting pohon dengan kerah bajuku yang terkait disana, seorang anak perempuan menangkapku dan menertawaiku
Cukup memalukan karna aku adalah anak laki laki berumur 10 tahun menangis dihadapannya, anak kecil yang berumur 5 tahun itu berhenti tertawa dan memberiku permen yang berasal dari mulutnya dan memasukannya kedalam mulutku untuk berhenti menangis
Namun aku kembali menangis ketika mengetahui bahwa permen itu bekas dari mulutnya, aku merasa jijik dan perih disiku kaki ku
Aku tidak bisa berhenti menangis meskipun aku anak laki kaki, dia memberikan plester ke arah sikut kaki ku yang terluka dan memasang senyum manisnya
Anak kecil berumur 5 tahun itu nampak sangat imut dan menenangkan isak tangisku dengan senyuman yang menampilkan gigi gigi kecilnya dihadapanku
'Kalau kau takut dengan ketinggian jangan naik pohon mangga dongg' , aku mengangguk dan bangkit mengikutinya bermain meskipun yang kita mainkan adalah permainan perempuan, namun untuku itu sangat amat menyenangkan daripada ikut bermain dengan teman teman sebayaku yang hanya bermain ponsel dan game online
.
2 bulan berlalu aku semakin sering main dengan sera, ahh aku lupa memperkenalkan dirinya . Setelah kejadian itu kami kembali kerumah masing masing dan aku menyebutkan namaku 'aku rio' entah keberanian darimana aku menyebutkan namaku kepadanya, tapi ia langsung masuk kedalam rumahnya sambil tertawa dan meninggalkanku
Saat aku ingin melangkah pergi , suara jendela disamping rumahnya tiba tiba mengagetkan ku , 'namaku seraa' gadis kecil itu bersuara lantang dan kemudian menutup jendela nya kembali
Kembali ke awal, setelah 2 bulan lebih kami bermain bersama. kami amat sangat dekat seperti sepasang saudara
Kami melakukan petualangan seperti orang dewasa bahkan hanya sekedar melewati got biasa, kami menonton film horor dan aku menutupi matanya, kami membuat kue ketika mama dan papaku pergi , sera sering berkata kepadaku kalau dirinya sering ditinggal ibunya dan pulang larut malam
Mamaku sering menawarkan padanya untuk tidur dirumah kami, namun ia tak pernah mau untuk tidur walau hanya 1 malam disini, dan saat aku bertanya dimanakah ayahnya sera malah mengalihkan pembicaraan dan kadang tunduk sedih dihadapanku , mungkin ada sesuatu yang di sembunyikannya yang tidak boleh ada yang tau termasuk aku
Cinta, mungkin karna aku selalu bersamanya aku merasa hanya dirinyalah yang ada dihatiku dan fikiranku . Cukup disayangkan karna aku baru berumur 10 tahun dan sudah mengenal cinta seperti orang dewasa
Sedangkan sera, sera hanya anak kecil berumur 5 tahun yang tidak mengerti apapun jika aku mengungkapkan bahwa aku menyukainya
Setiap aku pulang sekolah, aku selalu berlari dan menemui sera di taman belakang tempat bermain yang kita sebut basecamp kami berdua
Disana, hari itu aku menyebutkan sesuatu yang membuatnya tertawa dan wajahnya bersemu merah disana
'Sera, setelah besar nanti aku akan menikahimu dan kita akan punya rumah besar seperti rumahku. Kau mau ?' Jika aku berkata seperti ini didepan mamaku mungkin aku akan di tertawai dan dijewer oleh papa
Namun sera hanya mengangguk dan tersenyum malu, mungkin ia sedikit mengerti dan itu hanya akan menjadi lelucon untuknya
Sampai, hari dimana aku tidak akan pernah bisa melupakannya adalah dirinya mengetuk pintu rumahku pada jam 4 pagi , ia memanggilku dan mengucapkan selamat tinggal padaku sambil menangis , aku tahu cukup berat baginya karna ia masih sangat kecil untuk meninggalkan ku dan akupun sebaliknya
Aku berkata padanya untuk tetap tenang dan suatu hari nanti kita bisa bertemu lagi karna aku akan menyusulnya, ia hanya mengangguk sambil aku terus mengusap air matanya , aku mengambil sesuatu dari kantungku dan kuberikan padanya iya berjanji akan menyimpannya baik baik. setelah itu diujung sana ibunya memanggilnya untuk cepat pergi ke mobil , aku mengikutinya dari belakang dan bertemu dengan ibunya yang memakai kacamata hitam dan masker yang tertutup , seperti sesuatu yang mencurigakan
Aku meninggalkannya , kemudian pergi kembali kedalam rumah
.
Sebelum setelah aku pulang sekolah hari itu, ibuku memberitahu ku bahwa ada kecelakaan lalu lintas pada jam 6 pagi di ibu kota yang menewaskan seorang wanita dan anak perempuannya yang masih berumur 5 tahun
Dan kau pasti tahu selanjutkan kan? , mungkin aku tak perlu menjelaskannya lebih panjang kepadamu
Hari ini aku berumur 22 tahun, ibuku menyuruhku pulang dari luar negri dan memintaku untuk manjutkan studi ku sambil bekerja ditanah air
Bahkan 12 tahun sudah berlalu, aku tak pernah sedikitpun melupakanmu, sera.