R

162K 841 7
                                    

Hari ini hakim telah menentukan keputusannya, palunya telah diketuk. Ibuku kembali menang dalam persidangan perceraian serta pembagian harta milik mantan suaminya. 3 bulan ini ibuku menikah dan bercerai terus menerus mungkin dengan 13 pria dikota ini aku sudah mencoba untuk berbicara padanya, namun aku tidak mau menjadi anak durhaka yang membantah perkataan orang tua ku

Bahkan tiap saat aku menegurnya, pasti ia selalu berkata padaku 'kau nanti juga akan sama seperti ibu, menemukan lelaki dan menguras habis hartanya lalu pergi' , sungguh aku benci perkataan yang menyamakan dirinya sepertiku , 'aku seperti ini juga karnamu, kau kira kita bisa makan kalau aku tak seperti ini hah' perkataan itu yang paling membuatku kesal sepanjang malam

Untung saja satu minggu yang lalu walikota baru di kota ku menerapkan bahwa setiap sekolah negri bebas biaya anggaran per bulannya yang membuat bebanku tidak banyak difikiran ibuku, namun aku tetap tidak sudi memakai uang yang ia dapatkan dengan cara kotor seperti itu , aku membuat beberapa aneka kue basah dan ku jual di sekolah dan toko toko sembako terdekat untuk pemasukan uang jajan ku dan setiap harinya. Ibuku? Masa bodoh dengan itu, ia kembali dalam kebiasaannya dan tidak mengomel sepanjang malam seperti biasanya

.

'Hey nari, ibumu bercerai lagi kan' ucap salah satu teman lelakiku yang tinggal disebelah rumahku

Aku menatap matanya dengan bola mata yang membulat dengan maksud memperingatkan dirinya dengan perkataannya, sebenarnya cukup menyiksa diriku untuk satu sekolah dan sekelas dengan si bodoh yang mulutnya ember sepertinya, yahh panggil saja namanya bobi namun aku sering menyebutnya babi hutan

Dia selalu meminta kue ku secara gratis dengan maksud kalau tidak ia akan membocorkan bahwa ibuku suka gonta ganti pasangan

Semua ini untung saja aku tidak bisa melewatinya sendiri, aku selalu bercerita keluh kesah baik keluargaku maupun dengan si babi hutan itu pada kiran , ia adalah sahabatku sedari kami masuk sekolah menengah pertama sampai saat ini

Ia selalu menyemangatiku dengan perkataan penyemangat tiap kali aku bercerita padanya 'ohh ayolaahh sebentar lagi kita akan lulus dan bekerja, bahkan kau bisa bebas dari rumahmu,tugas sekolah, guru yang menyebalkan, dan juga si babi hutan yang kau maksud itu' , aku selalu tersenyum dengan perkataan yang sering ia ucapkan padaku . Meskipun ia menurutku adalah seseorang yang paling bersemangat, hatinya pun bisa rapuh karna putus dengan kekasihnya ataupun cinta yang tak terbalaskan dan membuatnya menangis lalu berlari ke pelukanku. Kami saling melengkapi walaupun keadaan dan situasi sering membuatku teringat akan masalah ibuku

.
.

'Ohhh yaampun kiran, aku lupa bawa baju olahragaa ' ucap nari sambil membentur benturkan kepalanya didepan lokernya

Sahabatnya tak asing lagi dengan gejala pelupa yang sering menyerang nari selama 3 tahun bersekolah disini

'Ahhhhh nari payah payah payah' ucapnya pada loker didepannya, kiran dihadapannya hanya berusaha tersenyum dan menepuk pundaknya. 'Hey kau tahu, tadi anak perempuan disekolah kita berkumpul didepan untuk melihat guru baru yang tampannn' . 'Dannnn?'

Karin menyenggol tubuh nari dengan senyuman nakal diwajahnya, 'heyy' jawab nari sinis

'Ia guru olahraga baru kita, jadi kurasa ia tak akan memberikan hukuman padamu karna ia masih ingin menjaga citra baiknya dengan murid kan?' Usul kiran dengan bangganya, nari menyiritkan matanya dan menatap kearah karin ragu ragu . 'Ayoooo' karin menyeret nari yang sedari tadi terlalu lama didalam ruang ganti

.

'Ok, selamat siang perkenalkan nama saya rio kalian boleh memanggil saya dengan sebutan pak rio , saya baru saja bekerja dibidang ini anggap saja perdana. Untuk menggantikan guru lama kalian sebelumnya dan langsung diturunkan ke lapangan untuk mengajar, saya harap kita bisa saling bekerja sama antar guru dan murid' ucap guru muda yang kali ini di idolakan anak perempuan setelah pa ridwan guru biologi

'Oke kali ini saya akan mengajarkan basket dengan- ' , 'pakk!' Ucap salah satu murid yang berjejer dibarisan belakang

Rio langsung berbalik dan menatap seorang siswa yang baru saja memanggilnya 'ya' sautnya

'Nari gapake baju olahraga pakk' , 'bobi anjinggg' desis nari sambil menatap tajam teman disampingnya

'Oh ya, kau. kemari' rio memanggil seorang siswi yang terlihat masih memakai seragam dan tak menggantinya dengan baju olahraga

'Kamu kenapa ga pake baju olahraga' ucapnya pada seorang siswi dihadapannya , nari tersenyum kepadanya sambil jantung yang berdetak didada 'saya, lupa bawa pa'

Rio mengangkat satu alisnya dan kemudian menepuk pundak nari, terlihat otot otot ditangannya oleh anak anak yang membuat menjerit dalam hati sambil membayangkan betapa sexy nya guru baru dihadapan mereka .'kamu boleh gabung sama temen temen kamu yang lain' , nari menghembuskan nafasnya kasar dan menatap kearah guru dihadapannya sambil tersenyum riang ,

Deg, seketika itu membuat sesuatu ingatan terlintas difikiran rio

Namun saat nari ingin pergi kearah teman temannya , temannya yang usil itu malah membuatnya kembali kesal. 'Pa, ga adil lah. Dulu kalo yang gabawa baju olahraga dihukum keliling lapangan loh pa' yap, siapalagi kalau bukan suara bobi yang berkata seperti itu

'Berhenti disana' , sontak saat itu perasaan bahagia didalam hati nari berubah menjadi gelap

.

Keduanya duduk dikantin sekolah dengan nari yang menundukan kepalanya keatas meja

Kiran membawakan minum sambil menepuk nepuk pundak teman disampingnya . 'Akhhhhh hampir aku sama seperti mu menyukainya' nari dengan emosi menatap kiran disampingnya, 'haha sudah sudahh'

Nari masih duduk lemas akibat hukuman yang diberikan guru barunya kepadanya, namun pegal dikaki nya tak sampai disana . Dari ujung ia melihat si babi hutan sedang berjalan mendekat kearahnya seketika itu nari langsung membuka sepatunya dan berniat ingin melempar bobi dengan itu 'wooww wow nari tahan nar, ada guru sedang makan dibelakangmu' nari duduk kembali setelah mendapati apa yang dibisikan oleh temannya

Dan benar saja , bobi datang menghampiri nari dan kiran kemudian duduk dengan santai dihadapannya

Kalau bukan karna menghormati gurunya yang duduk makan dibelakangnya nari ingin sekali menampar teman ah bukan babi dihadapannya itu

'Ayolah nari, cuman pengepel lantai koridor atas aja masa mau marah' , nari mengepal minuman kaleng ditangannya dengan kuat hingga menimbulkan suara, bobi kemudian tertawa dan memajukan wajahnya ke hadapan nari 'langsung ke intinya saja, kau pasti tau ado kan?' , kiran mengganggukan kepalanya sedangkan nari hanya fokus kehadapan babi hutan dihadapannya, 'malam ini ia memintaku untuk membawamu ke pesta daging bakar di dekat rumahnya, dan aku harap kau datang kalau tidak,' bobi memajukan kembali wajahnya dekat dengan telinga nari 'aku akan memasang wajah ibumu dan memberi tahu anak kelas bahwa ibumu berganti ganti pasangan tiap 4 hari sekali' , bobi meninggalkan kantin dan nari dan kiran sambil melambaikan tangannya

Nari tau bahwa ado adalah teman se geng bobi yang selalu menyuruhnya melakukan ini dan itu, seketika nari menjatuhkan kepalanya kepundak kiran, dan kiran tau kali ini harus berbuat apa

'Si babi itu berulah lagi'

Sementara di belakang nya terlihat rio sedang menatap kearah nari dengan tatapan bingung dengan apa yang dilakukan anak lelaki tadi

Ia ingat betul anak lelaki tadi yang melaporkan siswi yang ia hukum untuk membuatnya terkena hukuman

Dan sesuatu yang mencurigakan

Rio18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang