I

103K 748 2
                                    

Malam itu kuputuskan untuk pergi ke tempat yang dimaksud oleh bobi dan temannya, kiran mengetahui bahwa pasti ada maksud dan tujuan lain disana. Nari merasakan hal yang aneh, sebelumnya memang ado pernah memintanya untuk menjadi kekasihnya dan nari menolak dengan terus terang bahwa aku tidak ingin menjalin hubungan dengan siapapun untuk saat ini. Kiran memintanya untuk ikut dan menemaninya namun nari bisa mengatasi semuanya sendiri, nari tak ingin kiran terus terusan ikut susah jika dengannya. dan akhirnya kiran mengiya kan permintaan nari untuk tetap tidak ikut dengannya malam ini, cukup jauh memang mengingat rumah ado yang ada di perbatasan kota nari dengan kota sebrang. Namun akhirnya aku sampai ditempat tujuan dan berjalan menuju restoran yang dimaksud, disana aku tampak sangat terkejut karna ternyata masing masing membawa wanitanya dan duduk bersama mereka, dan yang lebih menjijikan adalah semua wanita itu memakai pakaian yang sangat sexy dan saat nari mendekat, itu ternyata adalah adik kelasku disekolah . Nari mengumpat dalam hati bahwa dirinya akan memberi tahu hal ini jika pulang langsung dari sini

Nari pov'
Aku mendekat dan menepuk bahu si babi yang mengajakku kesini, ia membalikan badannya dan menatap kearahku dengan tatapan setengah sadarnya 'wahhaahaaa kau datang juga ya' ucapnya yang tepat didepan wajahku, mual rasanya karna bau alkohol yang menyengat yang keluar dari mulutnya

Merasa sesuatu yang tak beres terjadi disini aku hendak bergegas pergi dan tiba tiba dibelakangku sudah berdiri teman lelakiku, ado.

.

'Akhhkkkkhh' , 2 tegukan alkohol ini membuat kepalaku pusing tak karuan
Sebelum ingin beranjak pergi dari sini, ado menarikku dan memaksaku untuk meminum 2 gelas dan aku boleh pergi dari tempat ini , 'a akuh akan pergi sekarang' aku membawa tas kecilku dan beranjak pergi dari sini namun tangan seseorang menariku hingga aku jatuh kembali dan ia memaksaku untuk meminum satu tegukan lagi, aku memberontak tapi kedua lenganku di pegang oleh temannya 'mmhhhh' aku hampir saja meneguk minuman iblis itu sekali lagi sebelum suara berat meneriaki restoran ini , kira kira suara itu berbunyi seperti 'heyyy diam disana anak anak nakal, kalian akan ku adukan dan ku keluarkan dari sekolah' semua mendadak panik dan berlari sambil tergesa gesa, sedangkan diriku. Aku ta mampu lagi menahan rasa pusing yang melanda kepalaku saat itu, aku jatuh dan pagi harinya aku terbangun di depan rumahku

Sampai aku terlambat masuk kesekolah dan ketika aku ingin menemui bobi, ia tampak sangat ketakutan ketika bertemu denganku dan aku tak melihat ado sama sekali dikelas ku
Nari pov end

Brak! Kiran memukul meja kantin yang membuat semua mata tertuju padanya, aku menariknya kekamar mandi agar dirinya menahan amarah dengan apa yang aku ceritakan padanya barusan . Setibanya dikamar mandi ia mencuci mukanya dan menatap kearahku ' kann? Sudah kubilang kemarin aku temenin' kiran menatap tak tega kearahku , aku tersenyum dan memeluk kiran 'tapi hari ini aku baik baik aja ran' ucapku yang menenangkan hatinya, aku sangat bersyukur mendapatkan teman yang baik sepertinya 'awhh' namun tiba tiba sakit itu datang lagi, sakit yang berada diantara kedua selangkanganku sedari tadi aku merasakannya 'kenapa nar' pertanyaan itu keluar dari mulut sahabatku yang bertanya tanya, dan karna ia adalah manusia satu satunya yang heboh dan khawatir tentang diriku, tentu aku tidak memberitahunya 'gapapa, tadi aku pas lagi lari kesini aku kesandung batu' alasan.

Kiran menggelengkan kepalanya dan kembali memelukku, tiba tiba datang 2 orang siswa kedalam toilet sambil membicarakan sesuatu

'Aku tahu dia memang sangat tampann' ,'dia menggunakan syal pada musim panas pun sangat mempesona', 'ahh dia juga bilang kalau dia sakit tapi masih imut sekali' ,

'Siapa' ucapku penasaran terhadap 2 wanita yang tengah membicarakan seseorang itu, 'pak rio nar, eh iya kamu dicariin nar' ucapnya yang tiba tiba memberitahuku , nari menatap kiran dengan mata bertanya tanya 'mungkin dia sekaligus guru piket hari ini yang bakal ngehukum kamu telat tadi nar' ucap kiran santai . Nari menepuk kepalanya sambil berjalan keluar

Rio18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang