Chapter 2.

1.1K 57 1
                                    

Kini Tasya sedang dikeroyok oleh beberapa pria dengan wajah tertutup masker.Di gang yg sepi seperti ini mau tak mau Tasya harus melawan mereka sendirian.Dia baru saja pulang sekolah dan pergi jalan-jalan dengan motornya,namun tiba-tiba ada begal yg mengejarnya.Dan sekarang disinilah Tasya dengan para begal itu untuk saling baku hantam.

Seperti pengamatan Tasya,para begal ini tidak membawa senjata.Sekitar ada 4 orang yg kini mengepungnya,mereka sepertinya ingin mencelakai Tasya dan merampas motor dan dompet Tasya.Tapi tidak semudah itu untuk mengambil barang Tasya.

Gadis itu menghindari pukulan yg dilayangkan salah satu dari mereka.Dengan celapat Tasya meraih tangan itu lalu memutarnya dan menginjaknya dengan kakinya hingga patah.

KRRAAKK

Sementara yg dipatahkan tangannya hanya bisa menjerit kesakitan sambil memegangi tangannya ug sudah patah.Datang lagi sebuah tendangan yg akan mengenai kepala Tasya,tapi gadis itu segera menghindar,dia menahan kaki itu dengan satu tangannya lalu dia mematahkan kaki itu dengan sikunya dalam sekali hentak.

Kini tersisa satu orang lagi kerena yg satunya sudah melarikan diri duluan takut tangan dan kakinya dipatahkan oleh Tasya.

Sial

Yg satu ini ternyata membawa pisau yg dia sembunyikan dibalik jaketnya.Orang itu mengayunkan pisaunya kearah Tasya.Gadis itu belum sempat menghindar,hingga tangannya tersayat dan berdarah.Rasa pedis mulai terasa di bagian luka itu.

Tasya sedikit meringis,luka itu sedikit lebar.Rasa pedis mulai menjalar.Orang itu menghampiri Tasya dan hendak mengayunkan pisaunya lagi tapi dia jatuh duluan karena tiba-tiba Virly datang dan memukulnya dengan tongkat baseball yg selalu dia bawa kemana-mana

"Bodoh"ucap Virly sambil menendang orang itu yg sudah pingsan akibat pukulan dikepalanya

Kini Virly menghampiri Tasya yg sudah terduduk dibawah dan menyender pada motornya sambil memegangi lengannya yg berdarah.

"Huwaaaa,Tasya sayang...hiks,lo ngga papa kan?.Hiks maaf gue telat nemuin lo..huweee"

"Kok lo nangis sih ly?udah..jangan nangis,makasih ya udah bantuin gue"ucap Tasya sambil mengelap air mata Virly

"Ok kita pulang sekarang"

"Lo bisa naik motor sendiri?kan tangan lo sakin sya"ucap Virly sambil menunjuk tangan Tasya yg berdarah

"Bisa kok,kamu mau nganterin aku sampe kerumah ngga?"

Virly mengangguk,kini mereka mengendarai motor masing-masing dan menuju mansion Tasya.

Sesampainya disana,ayah dan bunda Tasya terkejut melihat keaadaan tangan Tasya yg berdarah.Mereka ingin membawa Tasya kerumah sakit namun gadis itu menolak dan lebih memilih untuk memanggil dokter untuk mengobati lukanya.

Setelah dokter datang,dia segera kekamar Tasya dan mengobati luka gadis itu.Sebelumnya dia menyuntikkan obat bius agar gadis itu terlelap dan dia bisa dengan mudah menjahit luka sayat yg ada di lengan Tasya.

Sementara itu diruang tengah,Virly dan kedua orang tua Tasya berbincang.Mereka bertanya kepada Virly kenapa Tasya bisa mendapatkan luka itu.

"Ayah,bunda bagaimana keadaan Tasya?apa dia baik-baik saja?"

"Apa dia terluka cukup parah?"

Kedua pertanyaan itu berasal dari kedua kakak kembar Tasya yaitu Jonathan dan Joshua.Mereka langsung pulang setelah dikabari ibu mereka tentang keadaan Tasya.

---

Ketukan pintu dari pelayan membangunkan Tasya dari tidurnya.Dia bangun dan melihat kearah lengan kirinya yg sudah diperban.Dia beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.

PREMAN CANTIK VS KETOS GANTENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang