Diary

41 5 2
                                    

*Ceklek (suara pintu dibuka)*

"Huaaa! Bundaa!" teriak Miyaki saat bundanya pulang kerja lebih awal.

"Eh? Ada apa ini? Semua aman 'kan?" tanya bunda kebingungan.

"Uhmm... ada hantu... di rumah ini ada hantu! Tadi ada anak lari-lari di taman kita!" Miyaki menceritakan semua dengan panik.

"Hantu? Mungkin kamu salah lihat," bunda tidak percaya.

"Tante, maaf, benar apa yang dikatakan Miyaki. Tadi saya melihat sendiri ada anak kecil berlari-lari di taman anda," Nozomi mencoba meyakinkan bunda Miyaki.

Bu Mira (bunda Miyaki) menelan ludah. Apa boleh buat, bunda Miyaki harus percaya. Karena yang melihat dan merasakan bukan hanya Miyaki, tetapi Nozomi, Eman, dan Yamato.

"B-baiklah... nanti coba bunda cari tahu. Oh, iya, kerja kelompoknya sudah selesai 'kan? Tadi tante ditelepon orangtuanya Yamato, katanya setelah kerkel langsung pulang. Karena ibunya mau belanja. Jadi Yamato disuruh jaga adik," jelas bu Mira.

"Kalau begitu, saya pamit, ya, terima kasih Miyaki, terima kasih tante..." pamit Nozomi.

"Iya, saya pulang juga, ya," lanjut Eman yang pulangnya bersama Nozomi.

Malam pun tiba. Ayah Miyaki pulang dari kantornya lebih cepat dari biasanya. Ternyata, ia mencari flashdisk-nya yang hilang. Padahal, flashdisk itu digunakan untuk presentasi besok. Ia ingat sekali, flashdisk itu ditaruh di meja ruang kerjanya. Tetapi sudah dicari berkali-kali, tetap tidak ada. Akhirnya ayah Miyaki begadang untuk mencari flashdisk itu.

Tengah malam, Miyaki terbangun karena mendengar suara ayahnya yang belum tidur. "Ayah sedang apa? Kok jam segini belum tidur juga?" tanya Miyaki.

"Ayah sedang mencari flashdisk untuk presentasi besok. Flashdisk itu sangat penting, tetapi malah hilang. Hampir seluruh ruangan sudah ayah cek, tetap saja tidak ketemu. Kalau kamu menemukannya, tolong beritahu ayah, ya!" jelas ayah Miyaki.

"Yah, sepertinya ayah belum mencarinya di gudang," kata Miyaki.

"Gudang? Mana mungkin ada disitu. Gudang itu 'kan terkunci," bantah ayah.

"Ya sudah, aku saja yang cari. Siapa tahu ada di sana," tegas Miyaki. Ia mengambil kunci gudang dan membukanya. Ternyata, flashdisk ayah ada di atas kasur kotor di gudang! Di sana juga ada barang-barang Miyaki yang hilang.

"AYAH!! FLASHDISK-nya ketemu di gudang!" teriak Miyaki. Ayah pun langsung berlari ke gudang dan mengambil flashdisk-nya.

"Hahaha, maaf, ya, Miya-chan. Ayah tidak percaya padamu! Terima kasih, ya," ucap Ayah.

(Miyaki's side)

"Eh? Ini diary siapa?" secara tidak sengaja, aku menemukan sebuah diary berjudul "YOU ARE the ONLY ONE". Karena penasaran, aku pun membaca diary itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tunggu, ruangan ini juga catnya abu-abu dan kasur ini warnanya hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tunggu, ruangan ini juga catnya abu-abu dan kasur ini warnanya hitam... jangan-jangan..." batinku.

          "6 tahun? Sama seperti umur hantu anak kecil itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"6 tahun? Sama seperti umur hantu anak kecil itu..."

          Darah? Di ruangan ini ada bau darah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Darah? Di ruangan ini ada bau darah... dan darah menetes dari atap gudang ini.

"Hiks... hiks..."

"Hihihihihi..."

Aku merinding. Tengah malam begini, harusnya aku sudah tidur. Aku malah membaca diary orang tanpa izin di ruangan yang sunyi dan gelap... Terdengar suara orang menangis dan anak kecil sedang tertawa. Semakin lama, suara itu makin jelas...

"Jangan dekati aku! Tolong! Tolong!"

Mereka... Miya dan Mina menampakkan diri... Miya mulai mendekatiku dan...

(Bu Mira / Bunda Miyaki's side)

*PRANG!!*

Bunda Miyaki yang sedang menyelesaikan pekerjaannya kaget mendengar suara vas bunga yang pecah dan suara itu berasal dari balkon.

"Ya ampun, Miyaki! Tengah malam begini belum tidur," batin bu Mira. Ia langsung bergegas ke balkon.

"MIYAKI! JANGAN LAKUKAN ITU!" teriak bu Mira yang kaget melihat buah hatinya ingin melompat dari balkon.

Ayah dengan sergap langsung menarik dan mencegah Miyaki yang ingin melompat dari Balkon. Bunda pun menenangkan Miyaki yang berkeringat dingin. Bunda tahu kalau yang melakukan itu bukan Miyaki, tetapi "dia" yang merasuki Miyaki. 

You are the Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang