Part 3

317 180 316
                                    

Kringgggg!!

Alarm mini model doraemon kesayangan Keysa telah berbunyi. Tapi sang pemilik nya masih belum juga bangun.

"Ya Allah Keysaaa!! Ini udah telat kamu belum bangun juga?!" teriak Silva yang sudah berada di samping Keysa.

"Eummhhh.."Keysa masih menggeliat di kasurnya.

"Sayang bangun! Udah jam setengah tujuh ini, kamu sekolah apa nggak hm?"

"Hah? Apa Mah?!" Keysa panik, dan langsung melonjak dari kasurnya bergegas ke kamar mandi.

Tak butuh waktu lama untuk melakukan ritual mandi nya, kini Keysa sudah berganti baju seragam & merapikan rambutnya serta memberikan polesan sedikit bedak juga liptint.

Keysa turun ke meja makan, hanya mengambil sepotong roti dan meminum susu yang sudah disiapkan mamahnya.

"Mah, Keysa berangkat ya,"pamit Keysa sambil mencium tangan mamahnya.

"Iya sayang hati-hati di jalan ya."

"Pak Tejo!" Keysa memanggil sopir pribadi keluarganya itu.

"Iya non, sudah siap? Ayo non berangkat," balas Pak Tejo ramah.

Jam menunjukkan pukul 06.42, tiga menit lagi gerbang sudah ditutup, syukurlah Keysa sudah sampai dengan selamat.

"Hai Key," sapa Lisa yang kebetulan juga baru sampai.

"Eh hai. Ya udah yuk masuk keburu telat," ajak Keysa.

Keysa dan Lisa berjalan memasuki kelas bersama. Banyak pasang mata yang melihat Keysa melongo, karena memang paras cantik nan imut nya mampu membuat semua lelaki meliriknya. Tapi Keysa hanya menanggapinya cuek, karena sudah terbiasa dengan tatapan seperti itu.

"Morning Keysaaa."

"Duh princess gue."

"Makin hari makin cantik aja nih."

🌞🌞🌞
Bel masuk sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu, tapi Vano baru saja sampai di sekolahan.

"Pak tolong bukakan gerbangnya," ucap Vano kepada satpam sekolah.

"Gak bisa! Ini sudah jam pelajaran berlangsung."

"Tolong lah pak."

"Gak bisa ya gak bisa, kamu ini ngeyel banget. Udah tau telat juga."

Tiba-tiba terlintas ide jahil di otak Vano.

"Eh pak, dipanggil Bu Tuti tuh."

"Hah mana?!"

"Itu di dekat koridor."
Pak satpam pun percaya begitu saja, dan pergi meninggalkan Vano.

"Yes, akhirnya lolos juga." Vano segera membuka gerbang dan melaju dengan cepat menuju parkiran.

"Heh kamu ini, dasar anak nakal!" teriak pak satpam saat mengetahui Vano telah menipunya.

Meskipun telat, Vano tetap berjalan santai menuju kelasnya. Belum sampai ia memasuki kelasnya, Bu Indi guru matematika yang terkenal killer itu sudah marah-marah terlebih dahulu.

"Vano kamu ini anak baru tapi sudah berani terlambat! Berdiri di lapangan dan hormat bendera sampai istirahat pertama!" perintahnya.

"Yah Bu, tapi kan-" jawab Vano."

"Mau di tambah lagi hukumannya?"

"Baik bu." Vano pun pergi menjalankan hukumannya itu.

Dua jam sudah berlalu, bel istirahat pun berbunyi. Dan Vano sudah bisa terbebas dari hukumannya.

KEYNO [From Hate to Love]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang