"sekarang saya akan mendikte materi kepaskibraan, kalian catat ya dek."
"siap iya kak!" jawab angkatan 25 serentak.
lalu salah seorang senior membacakan serentetan kalimat panjang berisi pengetahuan yang menyangkut paskibra; mulai dari gerakan dasar pbb, sejarah kepaskibraan, perlakuan terhadap bendera, dll.
sesekali senior akan memberi jeda waktu istirahat dan berganti peran dengan teman lainnya. cukup banyak yang dibahas sampai akhirnya yang lebih tua memutuskan untuk mengakhiri materi.
"kalau bisa dipelajari ya dek, nanti bakal ditanyain soalnya sama kakak-kakaknya."
"siap kak."
tak lama chan masuk ke dalam ruangan untuk memberi sinyal kepada yeji yang merupakan mentor angkatan 25 saat itu.
"oke dek, sekarang siap-siap ke lapangan ya."
serentak para junior bergegas keluar lalu memasang topi serta mengikat kembali tali sepatu mereka agar tidak lepas saat pbb nantinya.
"perhatian untuk angkatan 25, aba-aba saya ambil alih. saya tunjuk arman sebagai penjuru!"
"nih minum, botol kamu ketinggalan di rumah kan?" tanya minho sambil menyodorkan sebotol sedang air mineral ke adik tersayangnya. dalam hati ia memikirkan kecerobohan sang adik yang bangun terlambat sehingga banyak barang yang kelupaan termasuk air minum. padahal felix itu bagaikan manusia yang satu detik saja tanpa air minum, bisa mati. bahkan sekarang sangat kentara kalau pemuda itu sudah pucat dan lemas.tanpa pikir panjang, felix merebut botol itu dari tangan minho lalu menegaknya sekaligus sampai kandas. setelahnya ia tersenyum, bersyukur diberikan abang sebaik dan sepengertian minho.
namun tiba-tiba minho mendekat ke arahnya, tepatnya ke telinganya. "tapi ntar kenalin ke temenmu yang gembil itu ya, hehehe.."
"oalah si anjing ada maunya," cibir felix lalu mendorong tubuh minho sampai jatuh terduduk. awalnya felix panik pas lihat abangnya sampai jatuh gara-gara dorongannya, tapi kemudian ia kembali memasang muka muram saat minho malah cekikikan sambil berkata "jangan lupa ya adek tersayangku," dan berlalu dari sana.
tanpa sepasang saudara itu sadari kalau mereka telah menjadi pusat perhatian angkatan 25 yang sedang istirahat di lapangan.
"wir, kok lu bisa deket sama kak bayu sih? pacaran ya kalian?"
felix menengok ke arah si lawan bicara, kemudian menyeringai saat mengetahui kalau jisung yang mengajaknya. mendadak muncul akal licik di kepala felix.
"emangnya kenapa, lu suka sama kak bayu?"
radar kepekaan felix mendapati semburat merah yang malu-malu tercetak di kedua pipi gembil jisung. "dih apaan sih, orang gue cuman nanya!"
"woy santai bos, kok situ ngegas?" goda felix. jelas sekali jisung menyimpan rasa pada minho, pemuda itu tidak ahli dalam menyembunyikan sesuatu menurut felix.
"tau ah anjir, pundung gue sama lo."
"lah emang kita saling kenal?"
"bangsat."
senyum tipis tercetak di bibir pemuda bermarga giri itu. tungkainya membawa ia ke arah motor nmax kesayangannya dengan langkah yang sedikit terburu.
sesampainya di depan si motor, hyunjin lekas memakai helm lalu melajukan motornya melewati taman belakang sekolah berniat untuk menjemput seseorang.
"wir—halah monyet malah pacaran."
namun sayang, orang yang ingin ia jemput nampaknya sedang asik bermesraan dengan gadis lain. gadis pujaan orang itu sendiri tentunya.
hyunjin berdecih singkat, untuk apa pula ia berjuang untuk orang yang orientasi seksualnya masih normal?
dengan kecepatan penuh hyunjin kembali melajukan motornya keluar dari pekarangan sekolah untuk pulang ke rumah.
"inei, tugas ips mau kamu aja yang ngerjain atau gimana?" tanya felix seraya menatap yeeun.
yang ditatap tersenyum simpul, "aku aja, itu juga tinggal sedikit kan? lagian kasian juga kamu udah ngerjain banyak sampe begadang."
"oke deh, kalau gitu aku balik dulu ya. udah ditunggu soalnya," pamit felix. ya, walaupun ia belum tau kalau yang ingin mengantarnya pulang malah sudah pulang duluan.
selesai berpamitan, felix berjalan menuju parkiran dan tidak mendapati satu kendaraan pun di parkiran khusus murid. ia menatap sekeliling mencoba mencari keberadaan si senior yang tadi mengajaknya pulang bersama. namun hasilnya nihil, benar-benar tidak ada siapapun disana selain dirinya.
"cih, dasar omdo."
dengan penuh kekesalan, felix berjalan ke arah gerbang sekolah yang masih terdapar beberapa orang. ia merogoh kantong untuk mengambil gawainya lalu mendial nomor minho untuk meminta tolong menjemputnya.
"lho, bukannya tadi kamu bareng putra?"
felix mengerinyit, "hah? orang daritadi gue masih di sekolah," jawabnya sinis, sensitif mendengar nama hyunjin.
"kalau bukan kamu yang dibonceng putra, terus tadi–siapa?"
felix terdiam sejenak.
hyunjin pergi dengan orang lain di kala ia mengajak felix untuk pulang bersama? apa-apaan lelaki seperti itu?
"udahlah bang, gece jemput gue. bacot amat lo macem kudanil."
double update gak nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
.˚💫┊͙ PASKIBRA ❞
Fanfiction❝kalian gak punya mulut ya?❞ ➳ ʜʏᴜɴᴊɪɴ, ғᴇʟɪx ꒰ sinopsis ꒱ ↻ wira, seorang anggota baru di ekstrakurikuler paskibra di sekolahnya. ia pikir, ia akan terlibat konflik dengan senior berdarah timur itu. sampai ia menyadari, yang terjadi adalah konfl...