map cokelat muda yang diisi materi wawancara itu dibanting keras oleh sang empu disamping wastafel.
ia menatap pantulan dirinya di kaca, lalu menyalakan keran air untuk membasuh bibirnya kasar.
"argh, apaan sih anjir si inei-inei bangsat itu main cium aja." gerutu felix sambil terus membersihkan bibirnya kasar. sampai-sampai dari belahan bibirnya mengeluarkan cairan merah saking kasarnya felix menggosok bibirnya.
ceklek
"wira? kamu ngapain?"
yang ditanya membalikan tubuhnya. didapati sang senior yang sedang menatapnya khawatir.
hyunjin berjalan menghampiri yang lebih muda, meletakkan buku tpa-nya di wastafel lalu menatap penuh selidik ke arah bibir felix yang sudah memerah basah dan mengeluarkan sedikit darah.
"bibir kamu–"
belum sempat mengakhiri kalimatnya, perlakuan felix yang mendadak membuat dirinya bungkam.
pemuda itu—menarik tengkuknya cepat dan menciumnya tepat di bibir. tolong digaris bawahi, di bibir.
awalnya hanya sekedar menempel, tapi lama-kelamaan ciuman itu semakin menjadi setelah felix menekan tengkuk hyunjin lebih dalam.
mata keduanya tertutup, menikmati alunan suara kecipak dan rasa manis bibir masing-masing.
bahkan kini kedua tangan felix sudah mengalung sempurna di leher yang lebih tua sementara kedua tangan hyunjin memeluk erat pinggang si manis.
felix mengernyit, merasakan perasaan janggal yang timbul di lubuk hatinya saat mencium sang senior. seperti begitu menyenangkan, mungkin?
ciuman yang makin menuntut itu terus berlanjut, sampai sebuah bogeman mentah mendarat di rahang hyunjin.
bugh
"putra bangsat."
di ruang musik, terdapat empat orang pemuda yang sedang mencoba mengaransemen lagu mereka. sebenarnya hanya tiga sih, karena yang satu lagi hanya menjadi budak cinta dalam ruangan itu.
"kak bayu ih, lepas dulu pelukannya. aku mau bantuin kak nael sama kak chandra bikin laguu~" rengek jisung sambil terus berusaha melepas pelukan pacarnya yang semakin kuat.
"kan bisa bikin lagunya sambil dipeluk gini, kakak kangen banget tau sama kamu."
tidak sadar saja mereka, kalau sedari tadi chan dan changbin sudah memasang muka muak melihat pasangan bucin itu.
"amboi, ini mau bikin musik apa bikin iri? udahlah, males gue kalau bucin gini terus." protes changbin dan langsung keluar dari ruang musik tanpa mempedulikan jisung yang nampak merasa bersalah.
karena matanya suntuk menatapi kebucinan orang lain, ia memutuskan untuk pergi ke kamar mandi terdekat untuk membasuh wajah.
kakinya berjalan menyusuri koridor lantai satu sambil menyapa beberapa adik maupun kakak kelas yang berpapasan, sampai akhirnya ia tiba di depan kamar mandi khusus pria.
tangannya mendorong kenop pintu hingga terbuka. awalnya changbin hanya sekadar berjalan ke arah wastafel, namun pemandangan di hadapannya malah membuat kepalan tangannya yang erat menonjok rahang pemuda jangkung disana.
"putra bangsat." desisnya disertai tatapan tajam.
ditatapnya sang kekasih yang kini menundukkan kepala dalam tanpa ekspresi apapun. changbin bingung sebenarnya, pacarnya ini merasa bersalah karena telah berciuman dengan pemuda lain tidak, sih?
tangan yang lebih muda dicengkram dan ditarik kasar, "kita harus bicara."
"kenapa sih, kak? sakit tau tangan saya ditarik-tarik!" protes felix saat changbin sudah menghempas tangannya. kini mereka berada di ujung koridor yang berdekatan dengan gudang hingga sangat sepi disini.
"gue yang harusnya nanya, lo kenapa hah?! gak inget punya pacar, atau emang udah jalang dari lahir?"
yang lebih muda mendengus geli, "saya gak jadi jalang kok, nyatanya saya cuman nikmatin ciuman sama kak putra." diakhiri tawa remeh.
felix kenapa jadi tengil begini?
"wira, lo punya hati gak, sih? gak tau apa perjuangan gue buat dapetin lo sesusah apa? dan sekarang lo malah selingkuh sama sahabat gue sendiri."
changbin sakit hati tentunya. jadi empat bulan ia memikirkan cara menjadikan felix kekasihnya itu sia-sia? dan dua bulan ia menjalin hubungan dengan felix juga sia-sia? setidakberharga itukah cintanya di mata felix?
"gak usah banyak drama deh kak, mending kita putus aja, ya? saya nerima kak nael dulu cuman karena gak enak sama senior, lagipula saya sukanya sama kak putra doang."
sama kak putra doang.
jadi, felix sudah benar-benar belok karena hyunjin?
mmf kelupaan mau dabel ap, lagi bikin materi paskibra buat dekel ni ashoy
KAMU SEDANG MEMBACA
.˚💫┊͙ PASKIBRA ❞
Fanfiction❝kalian gak punya mulut ya?❞ ➳ ʜʏᴜɴᴊɪɴ, ғᴇʟɪx ꒰ sinopsis ꒱ ↻ wira, seorang anggota baru di ekstrakurikuler paskibra di sekolahnya. ia pikir, ia akan terlibat konflik dengan senior berdarah timur itu. sampai ia menyadari, yang terjadi adalah konfl...