21. Tahun Baru

1.3K 80 34
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita terinspirasi dari manga dan ff lain tapi malah beda jauh
Genre : romance, friendship
Pair : narufemsasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan terkadang ooc
Cerita abal - abal, gaje dan typo bertebaran










Happy reading











Naruto pun membawa Sasuke dari kafe tempat mereka makan dengan cara yang sama yaitu menggendongnya tapi Sasuke memintanya untuk menurunkannya terlebih dahulu.

"Turunkan aku, dobe! Malu dilihat orang! " perintah Sasuke dengan wajahnya yang sudah sangat merah bak kepiting rebus. Kekasih dobenya menggendong dia secara pengantin dari dalam kafe hingga bermeter - meter ke luar dari kafe. Belum lagi mereka berdua menjadi pusat perhatian orang - orang yang berlalu lalang melewati mereka. Pantas saja Sasuke malu.

Naruto pun menurunkan Sasuke secara pelan - pelan. "Apa kau sudah tidak sakit lagi? " tanya Naruto, cemas.

"Aku tidak sakit, " jawab Sasuke ketus. Ia berjalan meninggalkan Naruto.

"Eh? Tapi.. Bukannya tadi kau sakit, teme? " Naruto tak percaya. Ia takut tunangannya memaksakan diri untuk berjalan.

"Sudah ku bilang kalau aku tidak sakit, dobe! " jawab Sasuke. Ia masih kesal dengan juniornya yang selalu mengganggu kekasihnya.

Sasuke berjalan dengan langkah cepat meninggalkan Naruto tapi Naruto tak diam saja. Ia menyusul Sasuke dengan langkah yang cepat juga. Dengan mudah Sasuke dapat terkejar olehnya. Langkah pria lebih cepat daripada langkah wanita. Jadi wajar saja jika Naruto bisa menyusul Sasuke.

"Kau kenapa sih, teme? Ketus gitu. Ngambek bukan? Maaf kalau aku bikin kamu ngambek," gumam Naruto. Ia sebenarnya tak tahu apa kesalahannya.

"Menurutmu? " Sasuke menghentikan langkahnya dan menatap tajam kepada kekasihnya.

Naruto salah tingkah. Ia paling malas berurusan dengan kekasihnya dalam mode garang seperti sekarang apalagi ditambah dengan dirinya yang sedang datang bulan. Naruto menyerah.

"Lalu? Kenapa kau marah? " Naruto kembali bertanya dengan tanpa dosa.

"Dasar tidak peka! Huh! " Sasuke kembali melangkah meninggalkan Naruto tapi Naruto menarik tangannya. "Apa lagi, dobe? Udah dobe, gak peka. Terus.. "

"Terus apa? " tanya Naruto sambil mendekatkan wajahnya ke wajah cantik Sasuke. "Tampan dan keren kan? Hm? "

Blush. "Terserah kau saja. Pokoknya aku kesal padamu!! " Sasuke memalingkan wajahnya. Sebenarnya ia malu jika wajahnya berdekatan dengan wajah Naruto. Sangat tidak baik untuk kesehatan jantungnya. Padahal ia dan Naruto sudah bertunangan tapi tetap saja ia selalu merasa gugup.

Pemuda pirang itu berpikir sejenak. "Hm.. Kau.. Cemburu? "

Mereka berdua terus berjalan kaki. Sasuke tak menghiraukan pertanyaan dari kekasihnya. Ia paling malas dan gengsi mengaku jika dirinya memang cemburu. Bagaimana tidak cemburu jika tunangannya didekati oleh perempuan lain?

"Ayolah, teme chan. Kau marah kenapa? Aku kan sudah minta maaf. Please dong jangan diamkan aku, " pinta Naruto semakin merasa bersalah. Sasuke pun menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah si pirang yang sedang kebingungan. "Ya. Aku memang cemburu. Kenapa? Puas?! Huh! " Gadis raven itu kembali melanjutkan langkahnya.

Naruto tersenyum. Ia memang paling suka dengan Sasuke yang cemburu. Sangat manis dan juga imut. Dengan begitu, Sasuke memang takut kehilangan dirinya.

Onnanoko ni naru (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang