6. Cemburu

2.2K 142 23
                                    


Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor walau awalnya thor baca dari manga "Kanojo ni Naru hi"
Tapi beda jauh sama manga yang thor baca
Genre : romance
Pair : naruhina, narusaku, narusasu, narufemsasu,
Sifat karakter berbeda dari versi anime dan ooc
Cerita gaje dan typo bertebaran









Happy reading






Sakit kepala, sakit gigi, sakit perut ataupun sakit fisik lainnya dengan mudah bisa terobati. Tapi sakit hati, susah mengobatinya. Bahkan rasa sakitnya melebihi dari sakit fisik apapun. Lebih baik sakit akibat memar - memar hasil perkelahian antar kaum adam daripada merasakan sakit hati yang selalu dirasakan oleh kaum hawa.

Tisu telah habis beberapa lembar. Air mata juga. Ia tak menyangka jika hanya melihat kejadian itu bisa membuatnya merasa sakit tak tertahankan. Dadanya terasa ditusuk puluhan pedang. Sangat sakit. Menangis juga membuat kepalanya terasa jadi sakit. Ingin sekali menghajar hingga babak belur sang pelaku yang telah membuatnya menderita dan tersiksa. Beruntung gadis raven cantik ini masih bisa makan malam dan mengerjakan semua tugas sekolahnya.

Perasaannya lebih sensitif. Hatinya mudah tersakiti. Apa kesalahan yang diperbuatnya begitu besar hingga Yang Maha Kuasa memberinya hukuman? Merubah gendernya tanpa memberi tahunya terlebih dulu. Kecuali di dalam mimpi itu.

Berteriak sepertinya akan membuat hatinya lebih tenang tapi itu tidak mungkin. Ini sudah malam. Lalu, apa yang harus dilakukan oleh seorang Uchiha Sasuke untuk menenangkan dan menghilangkan rasa kacau, galau, kecewa dan merana ini?

Ia harusnya telah bisa menebak jika kejadian tadi pasti akan terjadi. Ya, tadi sore sepulang sekolah. Tanpa sengaja ia menyaksikan adegan romantis sang sahabat tercinta dengan seorang gadis yang sahabatnya sukai. Jadi, Sasuke harusnya tahu diri. Ia hanya teman. Sahabat atau mungkin saudara. Naruto menyukai Sakura. Ia tahu hal itu.

Tapi mengapa hatinya masih sangat sakit? Ia sakit hati melihat Narutonya berciuman dengan gadis lain. Tunggu, Narutonya? Naruto hanya temannya bukan miliknya.

Sasuke bingung, galau dan tidak tahu harus berbuat apa. Kedua matanya bengkak karena terus menerus menangis. Sungguh bukan sifat aslinya. Ia merutuki dirinya sendiri yang menangis hanya demi orang bodoh, tak punya hati, dan yang lebih parahnya ia malah telah jatuh cinta pada si dobe itu.

Ketika sedang sibuknya bergulat di pikirannya, pintu kamar Sasuke diketuk dan terbuka. Sang ibu masuk ke dalam kamar anak perempuannya yang tengah merana duduk bersila di atas kasur empuknya. Rambutnya masih setengah basah dan terurai begitu saja karena belum sempat disisir. Matanya bengkak, tisu basah bekas air mata dan ingus memenuhi tempat sampah yang selalu ia sediakan di dalam kamarnya.

Sang ibu hanya tersenyum maklum sambil menggelengkan kepalanya. Lalu ia berjalan mendekati putrinya yang masih merana.

"Kaa.. San.. " Sasuke merengek dan memeluk ibunya dengan erat.

"Ada apa, putriku? Kau kacau sekali saat ini. Siapa yang telah membuatmu seperti ini, hm? " Mikoto mengusap punggung Sasuke. Ia mengambil sisir untuk merapihkan rambut panjang putri bungsunya.

"Si dobe itu jahat, kaa san! Katanya tidak mau meninggalkanku. Tidak bisa hidup tanpaku tapi dia malah.. Hiks.. Berciuman dengan gadis lain. Hiks.. " Sasuke kembali menangis setiap mengingat kejadian menyebalkan itu. Ia benci pada dirinya sendiri yang selalu saja menangis. Apa persediaan air matanya tidak akan habis jika ia menangis selama semalaman?

"Tenanglah, sayang. Mungkin apa yang kau lihat tidak seperti itu. Atau.. Bisa saja Naruto yang dicium kan? " Mikoto memberi pengertian jika kejadian yang Sasuke lihat tidak seperti pikirannya. Yang Mikoto tahu, putra sahabatnya itu sangat menyukai putrinya meski keduanya masih berjenis kelamin yang sama.

Onnanoko ni naru (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang