Love like You

16 3 0
                                    

Bagi sebagian orang pernikahan adalah impian. Namun bagi beberapa yang tak paham akan hal itu, akan merasa pernikahan adalah bagian dari mendewasakan diri.

Pernikahan manis di awal, namun seiring berjalan waktu makin banyak pula yang berlalu. Dari mulai kebiasaan indah di awal nikah mungkin tak sama lagi. Bisa melewati tujuh bulan pertama dengan baik adalah keajaiban. Apalagi adanya anak membuat pererat rasa cinta sebagai tali.

Entah apa cuma aku yang merasakan apa bukan, karena setiap kali aku melihat suami ku makin lama makin gak romantis. Tak ada lagi sapaan sayang, usapan manja apa lagi obrolan ringan.

Pasangan LDR seperti kami butuh waktu untuk sekedar ngobrol santai. Namun karakter suami yang sama sekali gak romantis membuatku kadang bosan, dan mengeluh bahkan mempertanyakan apakah masih ada rasa cinta dia padaku? Apalagi melihat banyak pasangan baru dengan wajah foto selfie berdua mewarnai story sosmed dari WA, FB sampai IG. Sementara aku sudah jarang ada foto berdua dengan dia.

" Aku tuh kesel sama suami ku, dia tuh gak ada perhatian lagi. Aku udah nelfon dari tadi gak diangkat, pesan WA gak di balas juga."

" Sibuk kali mbak Lis, biasalah suami kalau kerja suka gak fokus, suami ku juga begitu sih. Nanti kalau udah selesai bakal nelpon balik biasanya." ujar Dena teman kerjaku.

Namaku Listiana Naraswati, aku adalah seorang auditor di kantor inspektorat kabupaten tempat aku tinggal. Sementara suami ku bekerja di ibu kota provinsi sebagai Dosen khusus S1 dan saat ini sedang melanjutkan kuliah S3 nya, jurusan Management Bisnis di salah satu Kampus ibu kota. Jadilah dia harus bolak balik luar kota. Kalau ada waktu dia akan pulang menengok aku dan putri kami yang berusia lima tahun sudah sekolah TK sekitar dua bulan lalu.

Kesibukan kami, adalah hambatan yang membuat kami susah komunikasi. Setiap seminggu sekali Mas Gilang akan pulang ke rumah kami sekitar dua atau tiga hari. Tentu saja waktu itu kami manfaatkan sebaik mungkin karena belum tentu juga minggu depan ada kesempatan buat pulang.

" Ya... Tapi ini gak bisa balas pesan masak? Aku kan kuatir juga." ujarku kesal.

" Memangnya belum pulang ke rumah ya mbak?"

" Belum Len, harusnya hari ini waktunya pulang, aku nungguin dari semalam gak ada."

" Owg... Mungkin lagi di jalan Mbak. Sapa tahu aja kan mau ngasih sureprise. Lagian juga...eh bentar suami aku video call."

Jadilah aku saksi bagaimana Dena video call dengan suaminya. Mesrah lagi, ada sedikit iri rasanya di hati melihat kemesraan mereka, kapan yah suami ku bisa diajak video call lama kayak suami Dena yang sangat perhatian?

--

Bulan Desember

Hari ini adalah sejarah, aku naik jabatan. Dari staf menjadi kepala bidang. Tentu saja aku senang dan bangga. Dengan rona ceria aku coba megambil foto selfie dan mengirim pada suamiku, mas Gilang.

Me :
Mas hari ini aku naik jabatan 😍

Mas Gilang :
Ah biasa saja

Aku menghela napas pelan. Bagaimana bisa tanggapan dingin dirinya yang aku dapatkan.

Me :
Mas Gilang sibuk? Kita video call yuk Mas.

Mas Gilang :
Iya aku sibuk dek, masih mau ada kelas juga

Lagi lagi lagi
Sibuk terus alasannya. Padahal bisa jadi kan tiga menit saja aku ingin bisa ngobrol bersama Mas Gilang.

Me :
Mas Kangen aku gak sih?

Mas Gilang :
Iya dek.

Selesai... Hanya itu saja. Kemudian 10 chat lain tak terbalas lagi. Rasanya sedih sekali, ingin sekali aku di manja, di sayang dan diperhatikan layaknya suami pada istri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVEPEDIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang