Entah sejak kapan, Sarawat tidak bisa berhenti untuk tersenyum, mengabaikan pandangan sekitar, di saat banyak wanita yang menatapnya dengan penuh damba, Sarawat berfokus pada sosok yang tengah di genggamnya saat ini.
"Aku pastikan banyak tanaman yang akan mati jika kau terus cemberut seperti itu. Tine,"
"Hah?" Tine menatap Sarawat kesal, kedua maniknya berkilat tajam tanda tidak suka. Situasi yang membuatnya menjadi pusat perhatian banyak orang, jika saja para wanita di sekitarnya juga menatapnya seperti menatap Sarawat Tine akan sangat senang.
Tapi, wanita itu menatap Tine seakan ingin mencabik-cabik tubuhnya dan membuangnya ke laut.
"Lepas!" Tine mengangkat satu tangannya yang sejak tadi di genggam Sarawat, tapi untuk sekian kalinya, Sarawat mengabaikan dan tetap berjalan ke arah laut yang tidak jauh dari tempat mereka berada.
"Ai Wat!" baru saja Tine akan kembali memprotes karna Sarawat terus mengabaikannya, tatapannya jatuh pada laut berwarna biru yang terlihat berkilau karna terpantul cahaya matahari, "laut .."
Sarawat tersenyum lembut kearahnya, tidak sia-sia usahanya untuk menarik paksa Tine yang bersembunyi dalam kamar saat kedatangan dirinya, "aku tau jika kau pasti menyukainya!"
Tine mengangguk tanpa sadar, saat tersadar Tine melihat kearah Sarawat dengan tatapan bingung, tapi saat melihat senyum lembut Sarawat Tine hanya dapat terdiam dan menatap, sosok Sarawat yang tidak pernah dilihat olehnya.
Saat itulah ada perasaan aneh yang menganggu dalam hati Tine, jantungnya berdegup lebih kencang di bandingkan sebelumnya.
Mungkin karna lelah habis berjalan panjang, pikir Tine tidak ingin ambil pusing, kembali menyangkal jika dirinya mulai jatuh cinta, jatuh pada pesona paras dan sikap yang di miliki Sarawat.
"Tine?" Sarawat menatap cemas, padahal jelas jika sejak tadi Tine tersenyum ceria saat melihat laut, Sarawat cemas jika Tine tiba-tiba tidak menyukai laut karna hal lain.
Dan saat itulah Sarawat akan kembali menerorr Man yang telah menyarankan mengajak Tine untuk bermain di laut.
"Jika kau tidak suka kita bisa kembali .." Sarawat langsung membuka layar kunci ponsel miliknya, mencari di pencarian tercepat, tempat wisata yang ada pada jarak terdekat, "kau ingin kemana? Taman bermain? Taman bunga? Memancing? Tapi aku menolak jika kau ingin mendaki gunung! Itu sangat berbahaya!"
Sarawat yang selalu terkenal dingin dan tidak peduli sekitar, menjadi hangat dan penuh perhatian pada satu sosok yang telah berhasil masuk ke dalam dunianya- Tine, sosok yang sudah berani mengambil hati dan segala perhatiannya.
Tine hampir menganga mendengar semua saran tempat wisata yang di ucapkan Sarawat, tidak menyangka jika pria yang ingin dihindarinya mati-matian dan mencoba menolak pertunangan mereka, adalah sosok pria yang ingin memahami diri dan perasaannya.
"Tine .. aku tidak masalah jika-"
Tine tertawa tanpa sadar, sikap cemas Sarawat yang entah mengapa terlihat lucu baginya. Walaupun dalam hati Tine merasa menang entah karna alasan apa saat mengingat banyak wanita yang ingin berada di posisinya saat ini.
"Tine?" Sarawat menatap heran, jelas sangat takut jika saat ini ia berbuat salah, tidak ingin melihat Tine menatap marah lalu meninggalkan dirinya sendiri.
"Aku menyukainya .." Tine menatap kearah Sarawat, "kita tidak perlu pergi kemanapun atau menggantinya, Aku menyukainya! Laut sangat indah!" ungkap Tine jujur dengan senyum yang mengembang dan tatapan memandan kearah laut luas.
Sarawat kini yang tertegun, Tine sering kali berekspresi kesal di hadapannya, berteriak marah karna tidak suka, lalu berakhir memohon untuk berkerja sama agar pertunangan mereka di batalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay For Me ✅
Fiksi PenggemarSaat itu, seharusnya Tine tidak mengikuti taruhan bersama temannya. Taruhan, yang justru mengantarkan dirinya pada Sarawat, seorang laki-laki populer yang di sukai oleh banyak siswi di kampusnya. Update : setiap hari Jum'at