- Shui -
.
.Takut..
Aku takut..
Entah berapa lama aku tertidur disini, rasanya sangat dingin.
Mataku terbuka namun semua gelap, tak ada siapapun disini. Berteriak tapi sia-sia. Suaraku tertahan di leher.
Setitik cahaya terlihat dari kejauhan. Sangat terang mengalahkan kegelapan yang mengelilingi. Kakiku mencoba berlari untuk menggapai cahaya meski gerakan melambat, aku tak berhenti.
Membesar.
Cahaya itu membesar bersamaan dengan langkah kaki. Melihat kebelakang, aku meninggalkan tempat suram itu. Suara terdengar. Sayu-sayu. Beberapa percakapan orang, musik, dan yang lain saling bersahut di kegelapan. Aku hendak kembali namun rasa takut lebih menguasai.
Tak peduli apa yang tertinggal disana, kuraih cahaya dengan sedikit paksaan dan memulai hari baru.
Ya, sesuatu yang baru.
"Akhirnya siuman."
Tap.. tap.. tap..
Dimana..
Putih.. Seseorang, ah tidak. Beberapa orang disini.
Sebuah alat menyentuh dada dan beberapa anggota tubuhku yang lain. Seperti orang linglung. Aku tak tahu apa-apa. Pria yang berdiri disana, terlihat sangat tampan. Rambut coklat panjang, rahang yang kuat. Ah, siapa dia..
"Terima kasih dokter.." Ucapnya sambil menutup pintu.
Mata tajamnya menatapku.
"Syukurlah." Ujarnya singkat.
Aku tak tahu apapun.
Aku hanya diam sambil berusaha mengenal siapa dia. Siapapun itu, ia pasti sudah merawatku.
"Apa?" Tanya nya ketus setelah sadar aku menatapnya.
Aku tak menjawab.
Iapun berbalik, hendak pergi.
"Terima kasih.." Ucapku pelan.
Langkah lelaki itu terhenti. Ia melempar tatapan aneh padaku. Senyuman paling tulus muncul di wajahku untuk orang yang selama ini menjaga saat koma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Promise [Complete]
FantasySeorang lelaki tampan mendatangiku, mengajak jalan lalu berakhir di kamar bernuansa abu. Terasa sangat akrab dan seakan setiap langkahnya mampu menciptakan aroma musk memabukkan. Kita telah membuat janji, ujar lelaki itu tempo hari. 🔞 Insect/ Brot...