.
."Shui, aku pulang.."
Masaki membuka pintu kamar lalu meletakkan beberapa barang di ujung ruang.
"Apa itu?" Tanyaku
"Pekerjaanku. Ah, belum mandi kan? Lihat, rambutmu sudah panjang. Mau dipotong?" Ujar Masaki sambil mendekat.
"Tidak usah."
"Aku baru sadar, kantung matamu memudar."
"Kak.."
"Oh soal makanan, apa butuh lebih banyak? Aku bisa keluar lagi dan-"
"Kak, aku tidak butuh."
Hening sesaat.
Terkadang sifat terlalu bahagianya membuatku risih. Tapi, ia memang seperti itu atau pura-pura? Kadang aku melihatnya mengumpat sendiri, memukul tembok atau menangis. Masaki tak mengatakan apapun. Selalu memasang wajah ceria di depanku, memberi semangat seakan semua akan baik-baik saja.
"Ada apa?" Masaki melunak. Ia duduk di ranjang samping.
"Tadi, aku melihat ada bayangan lelaki berdiri di depan kamar. Rambutnya panjang sebelah dan rapi. Ia pergi saat perawat mengantar makanan." Aku menatapnya. Sudah jelas. Masaki sepertinya tahu tentang ini.
"Orang lewat."
"Hah?"
"Jangan terlalu dipikir, lebih baik fokus pada penyembuhan."
Ia berdiri setelah mengatakan itu, melepas mantel lalu menuju kamar mandi.
"Kau menyembunyikan sesuatu." Ujarku pelan.
Kakak tak menjawab. Ia menutup pintu kamar mandi tanpa mengatakan apapun, tanpa melihatku. Seingatku Masaki tak tak pernah berbohong. Ia memilih diam daripada berkata tak sesuai.
Aku meraih sebuah komik dari laci, membuka lembar belakang. Cerita dan gambar dibuat oleh Shuma.
Masaki bilang aku selalu serius dalam banyak hal, tak heran jika komik-komik ini berhasil diterbitkan. Kalau begitu, Ma disini adalah orang penting. Cerita yang kugambar terlihat intens dan detail.
Tapi..
Tunggu..
Aku membuka halaman majalah yang memuat seluruh karya komikku, salah satunya hendak diterbitkan namun tertunda karena kecelakaan.
"Naskahnya belum selesai tapi kabarnya sudah menyebar.." Gumamku.
".. Kabarnya salah satu mangaka mengalami kecelakaan hingga membuatnya dirawat di rumah sakit. Saat ini kondisinya masih memburuk, terpaksa penerbitan komik tertunda.
... jika benar, judul selanjutnya adalah Innocent Promise.."Innocent.. Promise?
Judul yang sama pada lembar lusuh kertas bertulis naskah singkat kemarin.
Sial. Kakak benar-benar memberi teka teki. Sial.
Aku tertidur setelah itu. Kubiarkan komik dan majalah berserakan di kasur.
![](https://img.wattpad.com/cover/231231777-288-k719871.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Promise [Complete]
FantastikSeorang lelaki tampan mendatangiku, mengajak jalan lalu berakhir di kamar bernuansa abu. Terasa sangat akrab dan seakan setiap langkahnya mampu menciptakan aroma musk memabukkan. Kita telah membuat janji, ujar lelaki itu tempo hari. 🔞 Insect/ Brot...