••••••
Kini waktunya kita kembali pada hari pertama Renjun, Haechan dan Jaemin mulai menempati unit sebelah unit 21.
"Luke, geser dong!"
"Nanti."
"Gantian, woi!"
"Nanti!"
"Luke!"
"Mamenit!"
"Bacot lo babon!"
BRUGH
"Sialan lo, Mark!" Pemuda itu terkekeh pelan dan langsung mendekatkan penglihatannya ke door viewer nya. Mata kanannya itu bisa melihat dengan jelas tiga pemuda dengan perawakan yang beragam.
Pertama, Mark melihat laki-laki berkulit lebih gelap ketimbang yang lain dan memiliki pipi yang tembam tengah membawa kotak berisikan PC.
Kedua, ia melihat laki-laki mungil yang terlihat rapuh. Bahkan Mark sangsi melihat laki-laki itu membawa dua kotak besar di hadapannya. Ia yakin bahwa yang di bawa olehnya hanya berisikan barang-barang ringan.
Dan yang terakhir, Mark tidak bisa berkedip barang sedikit pun. Parasnya yang sangat menawan membuat Mark seakan-akan tengah membeku.
"Gila, cantik banget." Gumamnya.
Luke di sampingnya langsung menyeritkan dahi. Tanpa berfikir dua kali, Luke menepuk pundak sahabatnya itu dengan kencang.
"Wo-ah! Kaget gue, anjing!"
Mark dibuat bingung dengan wajah serius Luke.
"Kenapa lo?"
"Siapa yang lo bilang cantik?!"
Mark gelagapan mencari jawaban yang tepat. Jika ia beri tahu, Luke bisa-bisa suka sama orang yang sama. Jika tak di beritahu, bisa juga mereka tetap suka dengan orang yang sama. Mark jadi serba salah.
"Itu loh, si anu..."
"Anu siapa yang cantik?"
"Kok lo yang ngomong jadi ambigu sih?"
"Sialan. Yang lo maksud bukan yang pipi tembem kan?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
penghuni sebelah
Fanfiction- hanya ada 2 unit di lantai 11 apartement elite itu - : dan ini adalah keseharian dari para penghuninya :