F : Flirt

663 90 4
                                    

F — Flirt a little more today with butt grabs and extra kisses.

“Hyunjin”

“Hm. Apa?”

Jisung mendengus dan menjatuhkan badannya di atas tubuh kekasihnya yang sedang tengkurap.

“Berat Ji, astaga. Enggep ini adek gue ketindihan.”

Jisung terkikik kecil dan semakin menekan tubuhnya untuk menimpa badan Hyunjin.

“Hyun. Tau gak?”

Hyunjin hanya menanggapi dengan deheman kecil, masalahnya adik kecilnya ketindihan dan jujur ini sedikit sakit.

“Gue baru sadar.”

Hyunjin diam, ia belum paham arah pembicaraan sang kekasih.

“Gue baru sadar ternyata gue ganteng banget. Sumpah gue tadi barusan ngaca dan gue sadar kalo gue ganteng banget.” Riang Jisung.

Hah, seketika Hyunjin menyesal telah mendengarkan ucapan sang kekasih yang sangat-sangat tidak berfaedah.

BRUG.

Hyunjin membalik tubuh Jisung, kini Jisung yang dibawah dengan tubuh Hyunjin yang mengukungnya.

“Mana ada lo ganteng, lo itu manis. Udah sih terima kodrat aja. Gausah menyalahi takdir.”

Jisung merengut dan mentap Hyunjin dengan tajam.

Cup.

Hyunjin mencium bibir Jisung dengan sedikit lumatan, sampai Jisung terengah di buatnya.

"Mhmm—"

Bahkan wajah Jisung sudah memerah dibuatnya, Hyunjin belum mau melepaskan tautan bibir keduanya.

Bugh.

Jisung memukul kecil dada Hyunjin pertanda jika ia butuh pasokan udara.

"Gila lo! Mau bunuh gue hah!"

Hyunjin menyengir dan mencium sekilas bibir bengkak Jisung.

"Bibir lo candu, gue mau makan sampe abis rasanya."

Hyunjin berbaring di samping Jisung dan menarik Jisung untuk di dekapnya.

Kakinya membelit kaki Jisung seperti Jisung adalah guling.

Grep.

"Hyunjin brengsek! Ngapain lo hah!"

Hyunjin terkikik dan meremas pantat Jisung sekilas. Ia menyukai bagian tubuh Jisung yang ini, karena pantat Jisung itu sangat berisi jadi ia senang untuk menyentuhnya.

"Gue suka pantat lo Ji, enak buat di puk-puk."

Hyunjin kembali menepuk-nepuk kecil pantat Jisung.

Jisung mendengus dan memilih bersandar pada dada bidang sang kekasih.

"Dada lo berisik, tapi gue suka sih."

Jisung memilih mendengarkan irama detak jantung Hyunjin yang sangat  kencang.

Jisung kira hanya dirinya, ternyata Hyunjin juga sama kencangnya.

"Hyun, gue mau ambil minum dulu."

Jisung memilih bangkit dari ranjang. Hyunjin hanya mengangguk.

Ketika Jisung berbalik, tangan Hyunjin kembali hinggap di pantat berisi Jisung. Membuat Jisung sedikit tersentak dan menatap Hyunjin tajam.

"Mesum lo!"

Jisung buru-buru lari ke arah dapur meninggalkan Hyunjin yang terkekeh kencang.

°°°°

Grep

"Anjing!"

Cup

Lagi-lagi bibir ranum Jisung di cium dengan tergesa-gesa oleh Hyunjin.

Lidahnya menyesap lidah Jisung dengan kuat bahkan salivanya sedikit menetes diujung bibir Jisung.

"Ih apaan sih Hyun!" Jisung merengut kesal.

"Udah gue bilang bibir lo candu juga." Hyunjin menjawab dengan santai.

"Tangan lo kenapa sih suka banget nemplok di pantat gue hah! Mau gue tendang lo!"

Ya, Jisung kesal sekali. Alasan tadi mengumpat keras adalah karena tiba-tiba pantatnya di pegang.

Jisung yang gampang terkejut harus tersentak saat tiba-tiba ada tangan yang memegang pantatnya.

Siapa lagi pelakunya jika bukan Hwang Hyunjin si bibir tebal.

"Udah gue bilang pantat lo enak buat di puk-puk."

Jisung berdesis kecil dan menendang kaki Hyunjin kuat.

"Sange lo? Sana jauh-jauh. Males gue."

Jisung buru-buru berlari ke ruang tamu setelah menuangkan jus ke gelasnya.

Ia malas berdekatan dengan Hyunjin yang hari ini nampak aneh.

°°°°

Jisung rasanya benar-benar ingin menendang milik Hyunjin saat ini juga.

Bagaimana tidak sedari tadi Hyunjin membuat nya sangat-sangat kesal.

Contohnya saja seperti—

Saat Jisung di dapur untuk mencuci gelas bekas minumnya, Hyunjin tiba-tiba memeluk nya dari belakang dan meremas sesekali menepuk-nepuk pantat Jisung.

Saat Jisung tengah menonton televisi tiba-tiba bibir nya di serang oleh Hyunjin dengan ciuman panjang dan membuat bibirnya kembali membengkak.

Saat Jisung berdiri pun Hyunjin masih sempat meremas dan menampar kecil pantat Jisung.

Jika Jisung hitung kira-kira hampir setiap menit Hyunjin selalu menyentuh pantatnya dan kadang mencium bibirnya.

"Lo kenapa sih Hyun, kenapa aneh banget hari ini."

Jisung frustasi juga lama-lama dengan sikap Hyunjin yang sangat-sangat aneh hari ini.

"Bibir lo—

"Stop! Muak gue denger alesan yang sama dari tadi. Bibir lo candu lah pantat lo enak di puk-puk lah. Tch! Basi."

Jisung menyilangkan tangan di dadanya dan menatap Hyunjin sinis.

Hyunjin menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan tertawa canggung.

"Hehehe. Gue cuma lagi pengen Ji, abisnya lo gemesin banget."

Astaga, Jisung rasanya ingin memaki Hyunjin saat ini juga, tapi melihat wajah Hyunjin yang lesu ia jadi tak tega.

"Hah. Tidur ajalah, gue cape."

Jisung yang sudah membelakangi Hyunjin tiba-tiba berbalik dan menatap Hyunjin tajam.

"Awas lo grepe pantat gue lagi, anu lo gue tendang!"

Tangan Hyunjin yang semula sudah siap untuk menepuk kembali pantat Jisung ia urungkan saat sang empunya mendelik tajam ke arahnya.

"Hehehe ketahuan deh." Hyunjin menyengir bodoh.

Jisung hanya memutar bola matanya malas, masih tak menyangka jika kekasihnya ini sedikit tak waras.

Mending ia tidur, bibir nya sudah membengkak karena diserang Hyunjin dan pantatnya rasanya semakin membesar karena Hyunjin terus meremas dan menepuknya.

Dalam hati Hyunjin berbisik, mission complate dan lumayan gue menang banyak. Begitu lah kira-kira pikiran Hwang Hyunjin.

[TBC]

A to Z Romance Challenge [Hyunsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang