Bagai gugur jadi semi, jiwa-jiwa silih berganti kala embun membaluti
alunan melodi berdentum perlahan, simfoni mengiringi langkahmu
langkah kita yang usai tak lagi seiramaSampai jumpa wahai bunga-bunga yang siap mekar
kita kerap layu, hilang makna, bahkan tenggelam di dasar keangkuhan
pun begitu... kita kerap pula terbit bersama
menyirami asa tumbuh sampai mimpi tergapaiOh seperti menikmati harum nafasmu, aku mabuk
tatkala ocehanmu membara bak petir menyambar, bersamaan engkau malah melayu bak kuntum mawar yang ayu
Oh guru-guru begitu kulukis seakan puisi kehabisan kata-kata manis
dan oh para perisai buku usang, tak sanggup kukiaskan perpisahanWahai teman dan para pahlawan, mendongaklah...
semesta sedang menangis, meratapi arti awan yang hitam, tapi dibaliknya membiru
dadaku sesak menahan eratnya rantaimu
seakan waktu menarik tanganku, tapi aku enggan pergi
Yah... lambaikan tanganmu dan sampai jumpa di lain waktu