Play lagunya ya seyenk..
Maaf kalau ada typo
Happy reading~
.
.
.“Eun-jung, ayo makan malam. Kau pasti belum makan dari siang. Aku lihat kau sibuk sekali dari tadi,” ajak Dongyong. Sudah selesai dengan pekerjaannya, sedangkan Eun-jung masih berkutat dengan laptopnya.
“Ah, tidak usah, aku harus pulang sekar—”
-KRUUUK- Suara perut Eun-jung.
“Lihat, perutmu saja minta diisi. Ayo makan, nanti akan aku antarkan kau pulang,” ucap Dongyong.
Eun-jung menghela napas, “Baiklah, tunggu sebentar, aku mau menyelesaikan ini dulu sebentar lagi.” Ucap Eun-jung.
Dongyong tentu saja mau, dia sangat menurut pada Eun-jung.
Setelah sekitar lima belas menit Dongyong menunggu, Eun-jung akhirnya keluar dari ruangannya.
“Sudah selesai?” tanya Dongyong.
“Maaf membuatmu menunggu,” jawab Eun-jung.
“Tidak masalah,” Ucap Dongyong tulus.
Di perjalanan menuju ke restoran, Susana sangat canggung, hanya suara embusan angin musim dingin yang menemani mereka.
Mereka tidak menaiki mobil, karena restoran itu lumayan dekat dari tempat mereka bekerja.
“Soal yang waktu itu,” Ucap Dongyong menggaruk leher belakangnya canggung.
“Aku minta maaf, seharusnya aku tidak lancang seperti itu.” Ucapnya.
“Tidak usah khawatir, aku tidak memikirkan itu.” Jawab Eun-jung seadanya.
Saat makan pun mereka tidak ada bicara sama sekali. Mereka hanya diam satu sama lain, sambil menikmati makanan mereka. Entah apa yang dipikirkan Eun-jung.
Dongyong juga tidak ingin bertanya, takut malah merusak suasana.
Saat di mobil, akan mengantar Eun-jung pulang pun seperti itu. Eun-jung hanya melihat kearah luar jendela.
“Eun-jung,” Panggil Dongyong, menyentuh pundak Eun-jung, Eun-jung memberi respon kaget. Eun-jung dari tadi tidak mendengarkannya, padahal Dongyong sudah memanggilnya lebih dari dua kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We? [COMPLETED]
RomanceSentuhan dingin yang membuat Eun-jung terbiasa. Dan apa yang Eun-jung rasakan, Taehyung selalu ingin mengetahuinya.