10. Rain

429 57 3
                                    

Maaf kalo ada typo

Happy reading~

Part ini adem gais

kek lagunya👁👄👁

.
.
.

"Hei, kenapa hujan-hujanan?!" Teriak Dongyong dari dalam mobil, karena Eun-jung menunggu taksi dengan cara hujan-hujanan.

Jika saja itu bukan Dongyong, orang-orang pasti mengira kalau dia orang gila. Karena siapa yang hujan-hujanan disiang hari menjelang sore di pinggir jalan demi menunggu taksi? Hanya Eun-jung yang seperti itu.

"Masuklah!" Teriak Dongyong dari dalam mobil.

Tapi Eun-jung hanya diam di tempatnya, tidak bergerak sedikitpun.

Dengan desah frustasi, Dongyong mengambil payung yang ada di dashboard mobil, melangkah cepat menghampiri Eun-jung, lalu menggiringnya masuk ke dalam mobil.

Eun-jung hanya diam. Dongyong juga belum berniat untuk bertanya. Karena sepertinya, Eun-jung sedang tidak baik-baik saja. Jadi Dongyong akan memberikan waktu agar Eun-jung sedikit lebih tenang.

"Hari ini kenapa hujan, ya? Padahal kemarin-kemarin cuacanya hangat." Ucap Dongyong sambil menyetir mobilnya.

"Ramalan cuaca hari ini sepertinya kurang akurat." Lanjutnya.

Eun-jung masih diam, dia menggigil kedinginan dan berusaha menghangatkan dirinya dengan mengusap-usap lengannya.

Mungkin juga air matanya sudah dihapus air hujan, dan mengering sendirinya.

Dongyong menyadari itu, jadi dia berhenti sebentar di pinggir jalan, untuk mengambil mantel hangat yang ada di bangku penumpang belakang.

Dan memakaikan itu pada Eun-jung, "Pakai saja ini, nanti kau sakit." Ucapnya lembut, sambil membenahi letak mantel hangat itu pada Eun-jung.

"Terimakasih," Ucap Eun-jung canggung.

Di saat-saat seperti ini, Dongyong selalu memberikan perhatian-perhatian kecil padanya.

Eun-jung sama sekali tidak memberikan harapan padanya, Dongyong juga sama sekali tidak menuntut untuk diberi kepastian.

Dongyong menyukainya,

Eun-jung tau itu.

Dongyong pernah mengatakan itu saat masih di Seoul.

Tapi Dongyong hanya mengatakan itu saja, dia tidak berharap Eun-jung membalas perasaannya. Dongyong hanya ingin Eun-jung tau.

Ada sedikit rasa bersalah dihatinya.

Tapi mau bagaimana lagi? Perasaan seperti itu belum tumbuh untuk Dongyong.

Entah kenapa dihatinya malah ada Taehyung?

Hantu itu,

Hantu yang selalu menghantui hatinya dan pikirannya.

Padahal bisa saja Taehyung hanya ilusi yang dibuatnya, tapi Eun-jung merasa Taehyung seperti benar-benar ada.

"Kenapa hujan-hujanan seperti itu?" Tanya Dongyong penasaran.

"Tidak apa, aku hanya ingin hujan-hujanan saja," Jawab Eun-jung menampilkan senyum hambarnya.

"Aku tau kau menyukai hujan, tapi jangan seperti itu," Ucap Dongyong khawatir.

Can We? [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang