06. Murid baru

5 2 0
                                    

Suara derap kaki beriringan yang beradu dengan lantai. Sudah tidak asing lagi dipendengaran semua orang. Sesekali gadis itu menguap pertanda ia masih mengantuk. Dilihatnya jam yang melingkar dipergelangan tangannya masih menunjukkan jam 06.00.

"Assalamualaikum." ucapnya lesu saat memasuki ruang kelasnya.

"Waalaikumsalam" jawab siswa yang sudah datang.

"Eh lo kan anak MIPA 2?" tanya siswa itu heran.

"Hm emangnya kenapa?." Jawab Tania sesudah duduk ditempatnya dan menidurkan kepalanya dimeja.

" ngapain lo dikelas gue?." tanya siswa yang dikenal bernama Aziz.

"Lo bego ya. Ini kelas gue ya gue mau belajarlah." Merasa ditanya terus-terusan Tania mendongakan kepalanya kearah . Seketika ia linglung.

"Lo siapa?"

"Gue Aziz anak MIPA 1."

"Terus ngapain lo ada dikelas gue?".

"Lah seharusnya gue yang tanya ngapain lo ada dikelas gue?!". Ada rasa kesal dinada Aziz. Tania mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kelas.

"Aduhhh gue salah masuk kelas lagi. Semua ini gara-gara mikirin si beruang kutub sialan itu". ucapnya dengan menepuk dahinya sendiri dan segera bangkit dari duduknya menghampiri Aziz yang duduk tepat disamping pintu.

"Aduhh sorry yaa gue salah masukk kelas. Bodoh banget sih gue".Tania masih menepuk-nepuk jidatnya.

"It's okay no problem"

"Ya udah gue cabut dulu". Saat hendak keluar tangan Tania ditahan oleh Aziz.

"Nama lo siapa?".

"Gue Tania". Sumpah demi apa Tania sangat sangat merasa malu salah kelas. Dia pun langsung berlari meninggalkan Hanan.

"Cewek aneh." Aziz menatap kepergian Tania seraya tersenyum.

                                 ***
"Niaa niaa bangunnn masih pagi udah molor". Ujar Rania seraya menepuk-nepuk pipi Tania yang sedang asik dengan dunianya.

"Kebiasaan tuh kebo tidur mulu kerjaannya hahaha". ledek Rendi.

"Namanya juga kebo Ren". Tambah Willy sambil tertawa. Emang ya ketua kelas bukannya melerai malah bikin panas suasana.

Tak berselang lama Tania terbangun gara-gara suara gaduh.

"Ehh tuan putri kebo udah bangun ternyata". Ucap Danu

"Apa ada yang bisa saya bantu tuan putri kebo?". ujar Rendi seraya menunduk hormat. Membuat suasana kelas MIPA 2 gaduh akan sikap konyolnya itu. Sedangkan Dava memilih diam sambil mengotak atik hpnya.

"Paan si ga jelas bangettt ahh". ucap Tania sambil menguap. Mengabaikan semua orang yang menertawakan dirinya. Karena itu bukanlah hal yang baru lagi.

"Stopp-stopp kalian ini. Astaughfirulah kasih Tania atuhh. Jangan diketawain mulu kan dia ngantuk". Seketika suara tawa berhenti mendengarkan Salim murid paling alim yang kemana-mana slalu pakai peci.

"Tuhh dengerin kata pak ustadz Salim. Dosa tau nggak!".

"Tapi Tania juga salah nggak seharusnya sekolah dibuat tidur. Bukannya belajar eh malah molor".

"HAHAHAHA…"  suasana kelas makin ramai oleh gelak tawa bahkan Rania dan Aini ikut tertawa melihat wajah cemberut Tania.

"Ishhh dasar salim ya tadi aja ngebelain sekarang malah ngejatuhin.
Teman laknat."

"Haha yang sabar ya nya". Ujar Rania prihatin walau sebenarnya ingin ngakak melihat wajah Tania yang kusut.

"Assalamualaikum". seketika keadaan kelas hening setelah kedatangan Bu Ratna selaku wali kelas MIPA 2 dengan seorang siswa.

"Kalian kedatangan murid baru. silahkan kamu perkenalan diri." Ucap bu ratna kepada murid disebelahnya.

"Perkenalkan my name is Alvaro Reyhan Gibson. Saya pindahan dari London. Senang berteman dengan kalian". Ucap Reyhan menebarkan senyum manisnya membuat beberapa siswi kecentilan berteriak, berdecak kagum melihat siswa blasteran itu sampai tiba tiba-

"TANIAA angkat kepala kamu!!." Teriakan Bu Ratna mengalihkan semua pasang mata termasuk Reyhan ke meja dimana Tania sedang enak-enakan tidur lagi.

"Ehh iya ada apa Bu?". Masih belum sadar Tania berdiri dengan muka kusutnya.

"Kamu ini masih pagi udah tidur gimana bla bla bla…" Tania sudah tidak mendengarkan ocehan panjang lebar Bu Ratna. Hanya sesekali mengangguk tanda ia mengerti.

"Mengerti kamu?!!".

"Iya Bu".

"Duduk." Tanpa diperintah dua kali Tania menuruti kalau nggak panjang urusannya.

"Eh ibu sampai lupa ada murid baru. Kamu duduk disamping Rendi ya". Reyhan mengangguk patuh mengikuti arah telunjuk Bu Ratna.

"Sekarang buka halaman 189…"

"Salken Haidar Rendi Gerald orang paling ganteng seIndonesia". Ucapnya bangga sembayi menyisir sambutnya kebelakang .Reyhan hanya tersenyum.

"Eh btw cewek tadi siapa ya?".Tanya Reyhan dengan suara pelan.

"Ohh itu namanya Tania. Dia tu memang suka tidur mangkanya dijuluki tuan putri kebo".

"RENDII kenapa dari tadi krusak-krusek. kenalannya nanti saja".

"Semuannya fokus sama pelajaran ibu".

Cewek unik batin Reyhan melirik Tania yang masih sibuk menguap dan tidak memperdulikan sekitar.

                                 ***
Kini mereka bertiga sudah duduk manis diantara ratusan siswa. Siapa lagi jika bukan Tania dkk.

"Sumpahh cowok blasteran itu ganteng bangettt." Ujar Aini terkagum-kagum pada sosok Reyhan.

"Iya bener apa kata lo kemarin. Dan gue nggak nyangka kalau tu cowok dimasukkan kekelas kita." Rania tak kalah heboh membayangkan wajah tampah Reyhan apalagi mata birunya dapat membius siapapun.

"Eh Nia lo nggk seneng apa dapat teman bule".ujar Aini memperhatikan Tania makan bakso hingga mulutnya penuh.

"Ukannya aha huue hak auu."

"Ishhh Taniaa kalau makan tu yang bener jorok banget sih." Tania yang melihat kedua sahabatnya hanya cengengesan.

"Lagian lo juga nis . Gue makan malah lo ajak ngomong." ucap Tania setelah bakso dimulutnya habis.

"Iya-iya gimana menurut lo cowok bule tadi?".

"Mukanya aja gue kagak tau. Lagian ni ya gue tu nggak suka bule gue sukanya yang lokal". ucap Tania penuh percaya diri.

"Gue sumpahin lo bakal kesemsem sama tu bule". ucap Aini penuh percaya diri. Tania hanya mengendikan bahunya acuh

"Siapa takut. Yang ada elo yang kesemsem ama tu bule".

_________________

Jangan lupa vote!!!

HAPPY READING:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang