Sudah saatnya sang mentari dan kegelapan bertemu, jadi mari membuat janji untuk saling melengkapi.
**
Siapa yang tak kenal miyawaki sakura, pengusaha kelas kakap yang tengah ramai menjadi perbincangan karena nama perusahaannya terus menjadi headline dan cover utama majalah-majalah bisnis ternama. Namanya tercacat sebagai orang terkaya ke 5 se-asia dan menjadi pebisnis paling muda serta berpengaruh di Asia timur dan seluruh Asia pada umumnya. Tuan Kwon boleh dibilang konglomerat tapi hanya dengan sedikit sentuhan licik sakura usahanya sudah collapse dan diambang kebangkrutan. Tapi itulah yang ia harapkan bukan untuk kekayaan tapi untuk seseorang yang sangat ia harapkan.
"Shige, siapkan mobil. Sepertinya kita perlu berbasi-basi sedikit pada calon ayah mertuaku."
"Siap presdir."
**
Semenjak tuan Kwon tak sadarkan diri yewon istrinya terus berada disampingnya, berharap ketika sang mata terbuka dialah orang pertama yang dilihatnya. Begitupun eunbi, ia terus merasa bersalah pada keadaan ayahnya jika bukan karena dirinya mungkin ayahnya masih beraktivitas seperti biasa.
"Bu, beristirahatlah' Biar aku yang menjaga ayah. Ibu belum tidur sejak tadi malam." Eunbi mengelus bahu ibunya
"Tidak Eun, ibu tak akan tenang, jika beristirahat pun. Biarkan ibu menjaga ayah, kau pulanglah dulu. Akan ibu kabari jika ayah sudah siuman."
Eunbi dan ibunya memang belum pulang semenjak ayahnya dibawa kerumah sakit kemarin pagi
"Ya, baiklah Bu."
**
Tuan Kwon sudah siuman tapi kondisinya tak seperti sedia kala, diharuskan beristirahat dan tak mempunyai beban pikiran sedikit saja. ia diharapkan untuk pensiun dari segala bisnisnya dan fokus untuk pemulihan. Tapi perusahaannya sedang diambang batas dan ia memerlukan seseorang yang kompeten di bidangnya.
"Apa yang kau pikirkan yeobo?" Yewon bertanya
"Aku hanya merasa aneh pada hidupku yewon, semuanya terasa begitu mendadak." Tuan kwon merenung menatap dinding kamarnya yang dingin
"Aku pun masih tak percaya, tapi semuanya memang nyata." Yewon mengelus wajah suaminya, pria yang memberikan begitu banyak warna dalam hidupnya
"Dapatkah eunbi memikul semuanya?" Tuan Kwon melihat istrinya khawatir
**
Eunbi termenung di taman sekitar rumah sakit, ia mendengar semuanya. Kekhawatiran ayahnya, sejujurnya eunbi juga tidak yakin apakah ia bisa? Bisnis bukanlah bidangnya. andai kakak laki-lakinya masih hidup. Eunbi menarik nafas sampai tepukan dibahu membuyarkan lamunannya
"Benar kau eunbi."
"Exy," Eunbi dibuat terkejut dengan kehadiran teman semasa kuliahnya dulu
"Hai eunbi."
"Apa yang kau lakukan disini? Bekerja?"
"Ya, baru 2 Minggu." Exy tersenyum melihat eunbi
"lama tak bertemu, bagaimana kabarmu?"
"Aku baik, kau bagaimana? Apa sedang sakit? Sehingga berkeliaran di taman rumah sakit?" Exy bertanya
"Ayahku sakit dan sedang dirawat?"
"Ahh, aku baca beritanya tadi pagi. Aku turut prihatin eunbi."
Eunbi menarik nafasnya
"Ya terima kasih exy."
"Hmm eunbi, Sepertinya kau sangat stress. ingin minum kopi bersama? Kudengar ada cafe terkenal di dekat sini?"
Eunbi berpikir sejenak, ada sedikit ketakutan mengingat pertemuannya terakhir kali dengan yeein
"Ayooo, tak usah khawatir aku yang traktir." Exy menarik tangan eunbi tanpa menunggu jawaban eunbi.
**
Sakura turun dari mobilnya, ia arahkan pandangannya pada bangunan putih dengan wangi yang khas. Dan tak lupa bucket bunga ditangannya sebagai pemanis."Selamat datang presdir." Seorang dokter berwajah tampan menyapa sakura hormat
"Lama tak bertemu kang hyewon." Sakura menyapa hyewon datar
"Ya Presdir, maaf saya terlalu disibukkan dengan pekerjaan saya." Hyewon menundukkan wajahnya
"Tak perlu formal begitu won-ah, dimana ruangannya?" Sakura bertanya to the point
"Biar saya antar Hyung." Hyewon berucap sedikit santai
"Terimakasih won-ah, dan untuk bantuan sebelumnya."
"Itu tak sebanding dengan bantuan anda Hyung. Mari saya antar."
Sakura mengekor dibelakang hyewon, rumah sakit yang dulu terbengkalai kini menjadi rujukan pusat untuk segala penyakit dan tak banyak yang tahu miyawaki sakura lah yang menjadi orang dibalik kesuksesannya sekarang.
"Sudah sepantasnya kau menjadi Presdir untuk rumah sakit ini won-ah, kenapa selalu menolak?" Hyewon berhenti sejenak dan menolehkan kepalanya pada sakura
"Aku sudah bersumpah untuk selalu membantu-mu Hyung dan itu sudah cukup bagiku. Jabatan hanya title yang membuat orang besar kepala saja."
"Jadi kau pikir aku besar kepala won?" Sakura melihat hyewon menegang
"Bukan seperti itu maksudku Presdir-" sakura terkekeh kecil melihat hyewon mendudukkan badannya dan berlutut.
"Aku bercanda, bangunlah semua orang melihat mu. Seorang dokter berlutut pada orang seperti ku itu sangat tak pantas hyewon." Hyewon mendongakkan wajahnya
"Mereka tak mengenalmu Presdir, dan jika ada yang melihat aneh padamu akan ku pastikan tak ada hari esok untuknya."
Tepat setelah itu, melintas 2 wanita yang sedang tersenyum satu sama lain dengan cup coffe ditangan masing-masing
"Benarkah itu won? Jika aku meminta kau untuk memastikan tak ada esok untuk orang itu, apakah kau bersedia melakukannya untukku?" Hyewon mengikuti arah pandangan sakura dan melihat eunbi dan exy yang sedang berbincang ria, hyewon tersenyum samar
"Akan ku pastikan untukmu Hyung, esok pagi kepalanya sudah terkubur didalam tanah."
**
Tuan Kwon dikejutkan dengan kehadiran sosok yang sama sekali tak pernah ia bayangkan. Wajah misterius nan tegas berdiri membawa bunga ditangannya.
"Selamat siang tuan Kwon, maaf mengganggu istirahat Anda."
"Anda ?"
"Miyawaki sakura, presiden direktur kkubi Corporation."
**
part kkubi sabar dikit lagi yaa, diotak udah ada cuma pas udah mulai nulis malah berantakan wkwk
Bay-bay
Jan lupa vote and komen 😘😘😘
Makasih banyak-banyak yang udah mau baca dan komen cerita aku
Selamat malam dan selamat beristirahat*kalo eyd berantakan tolong dikoreksi
Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
innocent
FanfictionObsesi terbesar dalam hidup sakura adalah memiliki eunbi sepenuhnya ia tak perduli dengan apapun dan siapapun karena dialah yang berkuasa.