Tuan kwon memperhatikan eunbi yang terlihat sendu sejak ia pulang bersama sakura kemarin malam, apakah makan malam mereka tidak sesuai dengan ekspetasi nya? Atau eunbi tidak menaruh minat pada milyarder muda itu.
"Eunbi bagaimana dengan makan malamnya? " Tuan kwon akhirnya bertanya
"Semua baik ayah, begitu pula tuan miyawaki. "
"Kalian akan menikah, sebaiknya panggil dia dengan namanya saja, ayah rasa itu jauh lebih bagus. "
Sakura juga mengatakan hal yang sama, tapi eunbi belum terbiasa apalagi ia baru bertemu sekali dengan Sakura
"ayah lupa memberitahu Sakura akan bertamu nanti, ia bilang ada sesuatu yang ingin dia bicarakan. "
Eunbi menahan napas, perasaan gugupnya kembali hadir. Sepertinya memang eunbi harus membiasakan diri
"Baiklah, ayah harus ke kantor untuk perkenalan direksi baru. "
**
Yujin memposisikan diri di belakang sakura saat ini, tak ada percakapan serius hanya basa basi kaum penjilat yang berlomba-lomba mendekati Sakura.
"Yujin, jangan berdiri di belakang kau seorang pemimpin perusahaan sekarang.
" Sakura membuka pembicaraan
"Maaf tuan, anda lah yang sebenarnya pemimpin. " Yujin menundukkan pandangannya saat berbicara pada sakura
"Angkat wajahmu yujin, sudah berapa kali ku peringatkan jangan memanggil ku tuan. " Sakura sedikit menggeram
"Kau adalah keluargaku jin-ah. "
Tak lama berselang tuan kwon datang beberapa direksinya, sesuai kesepakatan perusahaan skala besar nya akan di kelola oleh sakura.
"Dengan ini saya menunjuk tuan miyawaki sakura sebagai pemilik dan penanggung jawab hak penuh atas segala prosedural semua perusahaan setingkat dan dibawah kwon corporation, dan penunjukan ahn yujin sebagai CEO. "
**
Sakura menatap ruangan yang akan menjadi tempat yujin bekerja
"Bagus bukan? Kau akan menjadi CEO jin-ah." Sakura berseru antusias
"T-tapi apakah ini tidak terlalu berlebihan hyung? "
"Berlebihan bagaimana? Kau keluargaku jin-ah jadi kau pantas mendapatkan nya. "
"Kau terlalu baik hyung. " Yujin berseru pelan
"Ya, aku tahu. Hyewon juga berkata seperti itu. "
**
Eunbi menatap sakura, dengan pakaian formal seperti biasa dan wajah yang tetap tampan tapi kamu bahkan condong arogan menurutnya.
"Selalu cantik seperti biasa, Hai nona kwon. " Sakura sedikit menggoda
"Selamat siang tuan miyawaki, anda juga terlihat tampan. " Oh pipi Sakura bersemu, pertama kali eunbi memujinya dan respon berlebihan langsung terlihat
"Mari masuk, dan makan siang bersama." Eunbi menawarkan
"Dengan senang hati. " Dan sekali lagi tanpa ragu Sakura menggenggam erat jari jemari eunbi dengan lembut.
"Mulailah terbiasa eunbi. "
**
Setelah makan siang keluarga eunbi dan sakura berkumpul diruang tengah dengan kue dan snack sebagai pencuci mulut
"Aku tak suka berbasa-basi tuan kwon, jadi maksud kedatanganku adalah untuk membicarakan tentang soalan pernikahan. " Eunbi sedikit menegang sakura sangat on poin dan eunbi tak lupa itu
"Aku paham, tapi kita juga harus mendengar keinginan eunbi sakura, kau tak boleh egois. " Sakura mengerutkan dahi menatap tajam tuan kwon
"Maksud anda tuan kwon? Bukankah sudah sesuai kesepakatan awal kita ? Aku akan membantu perusahaan mu, namun dengan syarat pernikahan sebagai gantinya. "
Tuan kwon berkilat marah, dan suasana sudah menjadi sangat tak nyaman.
"Sakura, jika aku boleh tau alasan apa kau ingin menikahi putriku? Bukan kah sebenarnya tanpa menikah pun kau bisa memiliki perusahaan ku? "
Rahang sakura menggeras
"Kesepakatan awal tuan kwon, aku menyukai eunbi jika kau ingin tahu alasanku. ""Hanya itu? Suka? Lantas jika kau sudah tak menyukainya apakah kau akan membuangnya? Itu tak masuk akal sakura. "
"Itu masuk akal dalam duniaku tuan kwon. "
Sakura berusaha menahan diri untuk terlihat tenang, tapi jauh didalamnya ia sedang menahan diri untuk tidak membunuh tuan kwon di tempat
"Saya permisi. " Sakura berdiri dan perlahan meninggalkan ruangan, namun sebelum mencapai pintu Sakura berbalik dan kembali bersuara.
"Minggu depan, kita akan menikah kwon eunbi. Jadi persiapkan dirimu. "
**
KAMU SEDANG MEMBACA
innocent
FanfictionObsesi terbesar dalam hidup sakura adalah memiliki eunbi sepenuhnya ia tak perduli dengan apapun dan siapapun karena dialah yang berkuasa.