tak ada yang pasti didunia ini tapi tidak dengan tekad dan keyakinanku untuk memilikimu
**
Tak pernah ada yang tahu dengan apa yang sakura akan lakukan, terkadang hati dan pikirannya berbeda tapi tetap berujung pada tujuan yang sama, ia terus berpikir untuk apa ia hidup, untuk apa ia melakukan semua ini, siapa sebenarnya Kwon eunbi? Kenapa ia melakukan hal-hal yang tak ingin ia lakukan karena rasa cemburu dan amarah yang luar biasa jika ada seseorang yang mendekat padanya.
Sakura masih mengamati gerak-gerik exy dari jauh meskipun ia sudah menyuruh hyewon menyingkirkannya tapi rasanya tak puas jika belum melihat seperti apa sang akhir kehidupan menjemputnya.
**
Tuan Kwon memikirkan tawaran sakura, tapi sangat tak masuk akal baginya. Seluruh perusahaannya akan terjamin asal ia menikahkan eunbi putrinya. Hasratnya memukul kencang untuk mengiyakan tapi jauh di lubuk hatinya ia merasa ada sesuatu yang mengganjal, tapi tak salah kiranya bertanya dahulu pada eunbi. Ini kesempatan bagus dan tak akan datang dua kali.
"Yewon, bisa panggil eunbi kesini."
"Jangan paksa dia, jika eunbi berkata tidak mau kau harus bilang pada tuan sakura dengan jujur." Istrinya mengingatkan
"Ya, aku tak akan memaksakan kehendak ku, biar ia yang akan memilih jalannya sendiri."
**
Exy masih berkutat dengan data pasien di ruang kerjanya, ia sudah lelah dan segera ingin pulang.
Hyewon yang sudah mengamati gerak-gerik nya perlahan mendekat
"Sudah sore exy-ssi, belum pulang?" Hyewon berbasa-basi
"Sore dokter kang, hari ini saya lembur menggantikan suster Lee."
"Oh, kebetulan bangsal 17 sedang ada pasien darurat dan obat yang kami cari di apotik bawah sedang habis. Jika kau belum banyak pekerjaan boleh minta tolong untuk membelikannya, Minho sedang menemani dr jae diruang operasi."
"Baik dokter."
"Terima kasih." Hyewon tersenyum
Exy yang baru pertama kali melihatnya merasa takjub, wajah yang selalu datar sekarang terlihat menawan.
Bukan hal baru jika dokter kang hyewon menjadi pembicaraan banyak suster karena ketampanannya, selain itu kehidupannya yang sangat tertutup membuat penasaran hampir setiap orang dirumah sakit ini. Banyak rumor yang beredar ia adalah anak buah dari Yakuza bawah tanah Jepang yang sengaja disusupkan untuk membunuh mereka yang menghalangi bisnis ilegalnya, membayangkan bagaimana kejamnya mereka membuat exy bergidik.
Exy mengambil jaketnya dan bergegas pergi.Senyum hyewon perlahan memudar, sambil mengintruksikan seseorang yang muncul dari balik tubuhnya.
"Nyalakan kembali cctv, target telah meninggalkan tempat. Dan bersiaplah."
**
Exy sudah mendapatkan obatnya, tapi ada yang aneh obat penghilang rasa sakit? Seingatnya tadi pagi kurir obat yang biasa mensuplai membawakan 3 dus obat pain killer ke apotek rumah sakit. Mencoba berpikir positif mungkin dokter kang tidak tahu.
Exy melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang tapi tiba-tiba mesinnya mati mendadak, exy menarik nafas ia memeriksa bahan bakar mobilnya dan garisnya tepat diujung tanda merah, exy mendengus kesal, pasti heein lupa mengisinya kembali tadi setelah makan siang. Ia keluar dari mobilnya keadaan sekitarnya cukup sepi dan malam gelap sudah menguasai.
"Kenapa hari ini sial sekali." Exy bersandar pada pintu mobilnya sambil mengeluarkan handphone untuk menelepon bantuan tapi tanpa ia sadari seseorang dari jarak yang lumayan jauh dan sulit terlihat telah siap mengarahkan bidikan tepat pada kepalanya. Sinar merah menandai kemana pelurunya akan ditempatkan
Dan tanpa kedipan mata
Puusshhh
Suara tembakan yang halus mengantarkan exy pada tidur lelap selamanya
Sakura yang menyaksikan dari balik jalan perlahan mendekati tubuh exy yang terkapar dengan bersimbah darah, lalu menggoyangkan badan exy dengan kakinya.
"Lihat dirimu, bukankah mempunyai obat untuk menghilangkan rasa sakitnya? Tapi sepertinya tak akan berguna."
Sakura mengalihkan perhatiannya, melihat snippernya perlahan mendekati.
"Sebaiknya kita pergi Hyung, sebentar lagi pasti ramai."
Sakura mengelus rambutnya dan tersenyum
"Kerja bagus ... Nako."
**
Eunbi mencoba menenangkan pikirannya, menikah dengan pria yang tidak dikenali demi keberlangsungan perusahaan hanya ia pernah baca dalam cerita di buku-buku kisah romansa. Dan sekarang ia harus menjadikan dirinya sebagai tokoh utama.
Ayahnya tak memaksa ia hanya meminta eunbi untuk pembertimbangkan dan memikirkannya.
Merasa bertanggung jawab dengan kondisi ayah dan perusahaannya sampai seperti ini, eunbi sudah memantapkan hati nya dan dengan sedikit keyakinan bahwa sang calon suami adalah orang baik ia mengatakan 'aku bersedia ayah'
**
Sakura menahan nafas, perasaan membuncah tengah ia rasakan. Eunbi mau dan menerima tawarannya untuk menikah, rasa semakin memiliki semakin kuat ia pandangi wajah eunbi dari balik layar ponselnya
"Sebentar lagi sayang, tunggu aku."
Gairah perlahan menguasai sakura ia lepas bajunya dan berputar-putar seperti sedang menari dengan seseorang.
"Aku sangat tak sabar bertemu denganmu eunbi. Aku tak sabar untuk membelai wajahmu, mencium bibir ranum-mu, dan memeluk tubuh indahmu sepanjang waktu."
Sakura memejamkan matanya membayangkan eunbi berada dihadapannya sekarang.
"Jika saat itu tiba, kau ku pastikan tak akan bisa keluar dan akan terus terkurung selamanya bersamaku, dan aku tak sabar akan hal itu."
**
KAMU SEDANG MEMBACA
innocent
FanfictionObsesi terbesar dalam hidup sakura adalah memiliki eunbi sepenuhnya ia tak perduli dengan apapun dan siapapun karena dialah yang berkuasa.