Jadi Babu ❗

26.3K 3.9K 2.2K
                                    

Absen hadir ya!

*
*
*
Happy Reading

Pagi sekali aku udah dibangunin ibu, huft, hari ini aku yang bakal gantiin ibu kerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi sekali aku udah dibangunin ibu, huft, hari ini aku yang bakal gantiin ibu kerja. Kasian, ibuku sudah sakit-sakitan, jadi aku yang akan gantiin ibu jadi babu.

"Bu, majikannya baik, kan?"

Duh, sebenarnya aku takut kalo majikannya sering nyiksa pembantu kayak kebanyakan berita.

"Majikannya tampan, sudah punya anak. Siapa tau kecantol kamu,"

"Ih aku bukan pelakor ya bu," ucapku sambil mengambil alamat yang sudah di tulis ibu.

"Dia duda kok. Kaya pula."

Ibu makin melantur, aku langsung ambil tas lapuk milikku lalu berjalan menyalimi kedua orang tuaku. Ayahku memang bekerja sebagai sopir, namun beda keluarga.

Aku berjalan keluar, gini banget nasib orang kayak aku. Sebenarnya aku pengen kayak orang lain yang sekolah, kuliah, punya pacar, dan menikmati masa muda.

Sedangkan aku di umur yang masih terbilang muda udah jadi babu. Aku nggak papa, aku nggak boleh ngeluh, syukuri aja siapa tahu ada nikmat dibalik semuanya.

Kata ibu, rumah majikan lumayan jauh dari sini. Biasanya Ibu naik sepeda menghabiskan waktu setengah jam.

Aku menarik sepeda antik milik ibu, bisa dibilang sepeda butut, tapi masih layak pakai kok. Cuma ya gitu kalau aku mundurin rantainya copot, dan aku harus berhenti benerin sampai tanganku hitam karena oli.

"Ibu Jeni berangkat Assalamualaikum!"

Aku langsung naikin sepeda mini antik milikku. Aku gowes dengan kecepatan penuh, kata Ibu aku nggak boleh telat, majikan itu gila kebersihan, maka nggak jarang ibuku dimarahin kalo ada noda sedikit.

"Kring kring kring bunyi sepeda, sepedaku roda dua, kuda--"

Ngik

Aku langsung rem sepeda saat melihat kodok lewat di depanku. Hampir saja terinjak, aku pasti bakal merasa bersalah banget kalau sampai kodok itu mati karena ulahku.

Bahkan aku pernah nangis seharian pas liat tikus terlindas motor. Pasti yang bawa motor tidak ber priketikusan.

Aku langsung usap dadaku yang rata, eh. Tapi emang bener rata. Habisnya aku kaget, tadi ibu ngasih aku obat asma, kata ibu takut ginjal aku terus aku bengek bengek pas ngelihat rumahnya. Heran aku, sebesar apa sih rumahnya sampai ibu suruh bawa aku obat asma segala.

Om Sultan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang