Rasa penasaran nya mulai mendengarkan suara yang terus membisik didalam telinga nya, dan saat ku menyorot ke atas, dirinya melihat sebuah, buku usang yang bertuliskan "Down", ketika saat Reva mulai membuka halaman buku usang yang kira-kira berumur 70 tahunan, sehingga wajar saja kertas di buku itu menjadi kuning dan tanpa ada tulisan apapun diatas buku itu. Selain halaman-halaman yang tercetak.
Seketika Reva terheran-heran dengan isi buku itu, dan ketika dia melihat tulisan di balik buku itu, bertuliskan "Giliran mu, sekarang." Dan seketika buku itu lenyap dan hilang.
^_^^_^^_^
Laki itu membuka kembali matanya, ya, sebuah mimpi telah menemani sepanjang tidurnya, silau matahari menusuk matanya, hingga sebuah bayangan menutup cahaya itu.
"Nak, dah bangun ya?, Yuk pulang." Sebuah kata yang lembut dari sesosok ibu, sungguh menyenangkan hati di pagi hari
"Oh, udah kok ma, aku dah siap." Senyum Reva sambil berusaha duduk.
"Papa lagi urus pekerjaan, jadi hari ini mama yang jemput, sama om bernard-seorang pria yang berumur sekitar 30 tahun adalah tangan kanan papa ."
"Oh, om bernard, ma ku tinggal dulu ya."
"Mau kemana?, jangan macam-macam ya, besok udah mulai sekolah."
"Mau nyari udara aja kok ma."
"Ya udah, jangan lama-lama ya?, mau mama antarin?" Tawar mama sambil mengelus rambut Reva
"Nggak usah kok ma, sekalian mau memikirkan sesuatu." Senyum yang terukir di pipi Reva
"Ya udah, hati-hati ya."
^_^^_^^_^
Saat di taman, Reva duduk melihat kembali cuaca yang cerah berawan dengan udara yang sejuk, dan suara ramai rumah sakit itu, ia kembali menghayati dan merasakan udara yang berhembus menyentuh setiap kulit nya, dengan baju yang bukan lagi pasien.
Dengan terbesit sebuah suara, ya suara dari Vina didalam pikiran nya membayangkan gadis cantik itu dan memejamkan matanya, namun dia kembali berusaha memikirkan dimana kah gadis itu sekarang? Hingga sebuah suara terdengar.
"Makasih ya nak." Kata seorang Pria berumur sambil merangkul dirinya
"Loh, om ini kan-." Kaget Reva
"Ya, om ini yang kemarin kamu selamatkan, sekali lagi om mau berterimakasih sama kamu." Ramah Pria paru baya itu
"Ya, gapapa kok om, saya cuma melakukan yang saya bisa lakukan."
"Nama om, Hengky, salam kenal ya." Sambil mengulurkan tangan nya
"Saya Reva, om." Menyahut tangan om itu
"Reva..., Reva....." Hingga suara mama dan om bernard terdengar dari kejauhan dan menuju ke posisi Reva bersama om Hengky
"Yuk, pulang Reva, om sudah siapin semuanya." Kata Om Bernard
"Siapa ini fa?" Tanya mama
"Ini-." Kata Reva yang terpotong
KAMU SEDANG MEMBACA
Down
Teen Fiction"Diam didalam kesunyian, adalah ketenangan. Diam didalam keramaian adalah kesenangan. Melupakan masa lalu adalah lembaran." "Kedinginan adalah kata yang mereka kenal, yang ku kenal adalah keinginan."