Episode VII

259 41 3
                                    

"tuu turuut..tu turuut...tu tu tu turuuut..."

"tu tu..tututu..tutu tutu.."

"Waah sepertinya ada yang sedang berbahagia?" ucap Younghoon, sambil mengambil duduk disamping Hyunjae yang asik bersenandung di depan laptop

"Hai Younghoon, hai Changmin.." sapa sumbringah Hyunjae mengabaikan pertanyaan si penanya

Changmin membalasnya dengan senyuman namun berbeda dengan Younghoon

Merasa pertanyaannya diabaikan, ia menarik laptop Hyunjae dan melihat deretan huruf di layar laptopnya

"Waaah Lee Hyunjae apa sebegitu bahagianya kau mengerjakan tugas gila ini??"

Changmin yang penasaran pun ikut melihat layar laptop, namun dia tidak memahami isinya

"Kembalikan laptopku, hari ini begitu cerah sehingga sel otakku bisa bekerja 10 kali lipat dari biasanya."

Plaaak

"Yak!! Kenapa kau memukul kepalaku!"

"Aku tahu materi Analogi Kejiwaan membuat stres, tapi kau jangan ikutan gila."

Bagaimana Younghoon tidak emosi, cuaca saat ini mendung bahkan sepertinya akan hujan tapi si gila satu ini malah bilang cerah

Dan lagi, yang membuat Younghoon yakin sahabatnya sedang stres adalah tulisan di laptop tadi

Hyunjae sudah mengetik sebanyak 23 halaman tugas Analogi Kejiwaan yang selama ini selalu ia keluhkan

"Cuaca boleh mendung, tapi apa kau tidak lihat ada matahari yang bersinar terang yang membuat semangatku seperti terbakar."

Sangat dramatis dan tentu berlebihan, tapi ini persis seperti Hyunjae yang Younghoon kenal dahulu

"Apa kau sedang bahagia? Kau sedang jatuh cinta? Atau kau sedang mendapatkan kupon makan ayam gratis sebulan?" tanya Younghoon antusias

Changmin yang melihatpun ikut bersiap mendengar jawaban yang akan Hyunjae berikan

Tapi..bukannya menjawab Hyunjae malah memajukan badannya berbisik kearah Younghoon

"Whahahahhahah.."

Tawa Younghoon pecah

Changmin yang tidak mendengar bisikan mereka hanya menatap kedua sahabat itu dengan wajah bingung

"cinta?? Kau jatuh cinta??" tanya Younghoon setelah berteriak

Hyunjae tidak peduli, Ia terus bersendung dengan jari tangan yang terus bermain diatas keyboard laptop

"Seorang Lee Hyunjae jatuh cinta? Siapa orangnya? Bukankah kau hanya mencintaiku?" ucap Younghoon dengan nanya bercanda

Hyunjae menghentikan permainan jarinya dan menatap tajam kearah sahabatnya

"Jadi kau tahu bahwa selama ini aku mencintaimu?" tanya Hyunjae dengan wajah yang berubah serius

"Ya, Jangan membuat aku merinding!!" balas Younghoon sambil menyenggol badan Hyunjae

Ahh ini bukan waktu yang tepat, Hyunjae kelepasan!

Hyunjae mulai mengemasi laptop dan berkas yang bertebaran diatas meja

Lalu merangkul Younghoon dan setelah berbisik

"Selamat! Kini kau sudah bebas, aku tidak lagi mencintaimu."

Changmin yang mendengarkan juga ikut membeku

Hyunjae cekikikan dan berjalan menjauh sambil berteriak, "kau percaya?? Aku bercanda bodoh!"

"Ya Lee Hyunjae!!! Aku hampir kencing dicelana kau tahu!!"

Tawa Hyunjae semakin keras, saking bahagianya(?) air mata Hyunjae ikut keluar bersama tawanya

"Kau sabahatku, sahabat selamanya Younghoon-ah" ucap Hyunjae sambil berlalu meninggal mereka berdua

"Sial, bocah itu selalu saja suka bercanda!"

Ya begitulah, bagi Younghoon semua itu hanya candaan.

Diseberang sana Hyunjae benar-benar tidak mengerti apa ia sedang tertawa atau menangis, semuanya bercampur

Mungkin ini sudah waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal kepada cintanya yang tak pernah berbalas, 5 tahun sudah

Namun tetap saja Hyunjae merasakan sakit, cinta yang selama ini ia pendam, cinta yang selama ini ia sembunyikan, jika saja ia nekat untuk menyatakannya entah apa jadinya hubungan mereka

Seperti ini saja sudah membuat Younghoon merinding

Atau mungkinkah Younghoon akan tahu yang sebenarnya? Kelak? Entahlah lebih baik tidak

Hyunjae si ahli bersandiwara, yang meracik setiap kata dalam sebuah gurauan dan candaan saat terdesak seperti ini, membuat orang sulit untuk memahaminya

Bisa saja ia tertawa terbahak-bahak seperti melihat badut ditaman hiburan, padahal aslinya ia sedang menertawakan dirinya sendiri. Menertawakan nasib dan peruntungannya yang menyedihkan

Tidak ada gunanya untuk dikasihani, tidak ada gunanya kalimat "apa kau baik-baik saja?" Itu hanyalah sebuah basa-basi yang membuat semakin sakit hati

Topeng itu telah berada tepat diwajahnya, tertanam begitu rapi sehingga terlihat seperti wajah aslinya

Setiap hari hanya berharap, semoga hari ini bertemu bahagia, semoga hari ini ada alasan untuk benar-benar tertawa, semoga hari ini

Walaupun pagi ini perutnya seperti dihuni ribuan kupu-kupu, namun tidak dapat Hyunjae pungkuri, rasa sakit setiap kali melihat Younghoon masih tetap ada

Ia tidak pernah menyalahkan Younhoon, tidak pernah sekalipun

Bisakah tembok dingin disebalah kamarnya menggantikan tatanan hati yang telah berantakan ini? Bisakah ia taruh sedikit harapan untuk bisa menemukan bahagia?

Bukan pelampiasan, tapi sejak awal kau akan paham apa beda cinta dan nyaman, apa beda cinta dan terbiasa

tbc

Hai, aku kembali lagi setelah lebih dari setahun(?) Ngegantung cerita ini
Notifikasi dari kalian membuat aku kembali kesini dan mencoba untuk menyelesaikan apa yang pernah aku mulai

Semoga bisa ya

Terimakasih telah membaca CWTCH
jangan lupa Vote dan Komen ya 🖤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CWTCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang