"Wei Wuxian" panggil sosok menyebalkan di hadapannya.
Senyuman jahat mengantung di muka orang tersebut. Tersenyum puas saat melihat tubuh itu terkulai lemas di lantai. Muka dan tubuh yang di penuhi lebam itu menjadi hiasan yang sangat indah, begitu menurut makhluk satu ini.
Sosok itu datang menghampirinya, menarik rambut nya dengan kuat, membuat dia harus melihat wajah busuk sosok itu.
"Cantik, sangat cantik" ujar sosok itu mengelus luka lebam di ujung bibirnya. "Akan semakin indah saat bibir ini meneriaki namaku, dan menohon dengan sangat keras" lanjutnya menatap dirinya dengan pandangan penuh nafsu.
"Kalian semua, cepat siapkan dia" perintahnya pada orang-orang yang berada di sekitarnya.
Mereka mulai menarik dirinya dengan paksa, melucuti semua pakaiannya hingga tak tersisa satupun, lalu membaringkannya di kasur dan mengikat kedua tangan dan kakinya.
"Lepaskan! Apa yang akan kau lakulan!" jeritnya mencoba melepaskan ikatan di tangan dan kakinya.
"Apa yang akan aku lakukan? Tentu saja mencicipimu, Wei Ying" balasnya, mulai mengelus bagian paling sensitif di tubuhnya, dan mulai memasuki sesuatu ke dalam sana.
Dia membenci ini, dia tidak memiliki kekuatan untuk melawan. Dia baru saja sembuh pasca kecelakaan yang merenggut nyawa sahabatnya. Dan sekarang, makhluk sialan di hadapannya sedang menjamah dirinya dengan kasar. Memaju mundurkan miliknya dengan kasar.
Dia merasa kotor dengan dirinya sendiri, dia membenci ini. Bahkan takdir sangat senang membuatnya menderita seperti ini.
Sosok itu memperlakukannya seperti binatang. Melakukan hal yang dia benci, menyiksa dan merendahkan dirinya. Saatnya dia sudah puas, dia akan membuangnya.
Dirinya terisak, menangis dalam diam saat apa yang sudah terjadi pada dirinya. Dia membenci tubuh ini. Dia membenci takdirnya. Dan dia ingin mengakhiri semuanya.
oOo oOo
Kelopak mata itu terbuka, memperlihatkan indahnya permata abu-abu yang ada di sana.
"Jiang Cheng?" ucapnya dengan suara pelan.
Sosok yang sedari tadi duduk di sebelahnya melirik dan tatapan terkejut juga senang terlihat dari wajahnya.
"Wei Wuxian, syukurlah" ucapnya sambil mengelus dadanya pelan.
"Dimana?" tanyanya.
"Ruang kesehatan" balasnya sambil menatap sosok yang sedang terbarik di kasur. "Kau! Sudah ku katakan untuk memberitahuku jika kau merasa tidak enak. Apa kau sebegitu lupa hingga tidak memikirkan kesehatanmu hah!"
Jiang Cheng memang marah pada orang yang sedang terbaring ini, namun dia juga khawatir. Pasalnya saat makhluk tidak sopan itu datang, Wuxian tiba-tiba sesak nafas dan jatuh pingsan. Padahal sebelumnya dia baik-baik saja.
Dokter bilang dia hanya shock, dan itu yang memicu Wuxian menjadi sesak nafas. Mungkin suara keras dari pintu itu membuatnya kaget, atau memang wujud dari makhluk sialan itu yang membuat Wuxian shock.
Entahlah, tapi yang pasti saudaranya ini baik-baik saja sekarang.
"Baiklah meimei, maafkan aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Together with You
FanfictionKehidupannya adalah kesalahan, maka dari itu dia lebih baik mengakhirinya. Kembali ke tempat seharusnya dia berada, pulang ke langit untuk menemui keluarganya yang sudah lebih dahulu meninggalkannya. Namun siapa sangka takdir berkata lain dengan mem...