06

186 18 1
                                    

Setelah kejadian di gedung olahraga itu, Wei Ying sekarang berteman baik dengan Wen Ning. Terkadang Wei Ying akan mengajak Wen Ning untuk makan siang bersama di kantin.

Jiang Cheng dan Nie HuaiSang tidak keberatan dengan kehadian Wen Ning, mereka sama-sama merasa nyaman.

Tapi, setiap kali mereka berempat bersama, mereka akan selalu merasakan sedang di tatap dengan tatapan membunuh, dan hawa dingin badai salju.

Ya, tidak lain dan tidak bukan adalah Lan Wangji.

Semakin dia melihat kedekatan Wei Ying dan Wen Ning, maka semakin dingin hawa badai salju yang orang-orang rasakan.

Lan Xichen pernah sekali melihat sikap adiknya saat melihat kedekatan Wei Ying dan Wen Ning. Tapi yang di ucapkan olehnya adalah kata-kata yang tidak dimengerti oleh sang adik.

"Wangji, kau terlalu memakan banyak cuka" jawabnya dengan senyuman secerah mentari.

Lan Wangji bingung dengan maksud dari perkataan xiong zhangnya itu.

Dia tidak makan suatu makanan dengan banyak cuka. Tapi mau bagaimanapun dia menjawab, Lan Xichen hanya akan terus tersenyum semakin cerah.

oOo oOo

Hari ini adalah kelas Xiao XingChen-Laoshi, dan mereka tentu sangat menyukai kelas Xiao-laoshi, dia menjelaskan pelajaran fisika, kimia dan biologi dengan cara yang menyenangkan.

Wei Ying tentu saja masih menyukai pelajaran ini, tapi untuk saat ini dia sedikit tidak menyukai keputuasan Laoshi nya ini.

Xiao-laoshi memberikan tugas untuk kerja kelompok, dan sialnya Wei Ying satu kelompok dengan Lan Wangji.

Apa Xiao-laoshi nya ini tidak melihat bagaimana bencinya si badai salju ini pada dia? Sungguh tidak berperasaan, pikirnya.

Walau begitu, apa yang terjadi sekarang tidak jauh beda dengan apa yang terjadi di masa lalunya. Jadi, dia akan berusaha memperbaiki kesalahan di masa lalunya. Dimulai dengan memperbaiki nilai akademisnya.

oOo oOo

Hujan turun dengan deras malam itu. Hawa dingin dari hujan sangat terasa pada malam itu. Satu orang dengan pakaian basah kuyup baru saja datang memasuki gedung asrama.

Satpam di sana tidak menghentikan dia, walau dia melebihi jam malam. Dengan keadaannya seperti itu, dia tidak tega untuk menahannya masuk.

Dan orang itu langsung segera masuk ke satu kamar kosong. Masuk dan hanya diam di balik pintu, terdiam tanpa melakukan apapun.

Dia hanya lelah, bahkan untuk sekedar pergi mandi dan menganti pakaian basahnya. Dia lelah dengan hidupnya yang selalu membawa kesialan bagi orang lain.

Biasakan tuhan segera mengambil nyawanya agar dia bisa bertemu dengan orang tua nya?

Satu tetes air turun, dua, tiga, empat dan seterusnya tanpa bisa terhitung lagi. Dia menahan tangis nya agar tidak menganggu siapapun di asrama.

'Maaf'

oOo oOo

Lan Xichen, dengan senyumannya yang selalu cerah, sedang memperhatikan adiknya.

Wangji tidak merasa risih dengan sikap xiong zhangnya itu. Hanya dia bingung, kenapa xiong zhangnya selalu menatapnya dengan senyuman penuh kebanggaan.

"Xiong Zhang, ada apa?" tanyanya.

"Kau senang bisa menghabiskan waktumu dengan Wei-gonzi?"

Wangji hanya menatap dengan penuh kebingunan. Dia tidak tau maksud dan tujuan kenapa orang dihadapannya mengatakan itu.

Iya, dia baru saja menghabiskan setengah waktu nya untuk mengerjakan tugas kelompok dengan Wei Ying di perpustakaan.

Dia senang? Tentu saja, tapi bagaimana bisa orang dihadapannya tau jika dia merasa senang?

Xichen hanya membiarkan bagaimana reaksi adiknya yang menurut dia sangat menggemaskan itu.

"Wangji, sabtu malam ini keluarga Jin mengadakan penjamuan untuk merayakan pertunangan Nona Jiang dengan Tuan Muda Jin, kau akan itu bukan?"

Wangji hanya mengangguk sebagai jawabannya. Dan Xichen hanya tersenyum semakin cerah.

Jika kedua orang ini merasa tenang dengan acara sabtu malam nanti. Beda cerita dengan dua orang yang sedang merencanakan sesuatu di kamar asrama.

Jiejie nya akan bertungan dengan di Tuan Muda sombong walau tampan itu. Mereka tentu saja tidak suka, tapi tidak bisa mengatakan apapun karna Jiejie mereka menyukai si burung merak itu.

Jiang Cheng berencana untuk memisahkan mereka selama acara. Walau sebenarnya itu tidak akan berhasil karna dia tidak akan tau apa yang akan dilakukan kekasihnya di sana.

Melakukan hal yang pertama kali mereka lalukan saat menyatakan cinta? Tentu bukan hal yang mustahil.

Tapi Wei Ying di sini, hanya bisa merasa takut dan gelisah. Dia tau setelah acara ini selesai adalah hari dimana pasangan Jiang dan dirinya mengalami kecelakaan.

Dia akan ikut tentu saja, menghindari keributan dan mencoba sebisa mungkin untuk mencegah kecelakaan itu terjadi.

'Tuhan, hanya untuk kali ini aku mohon agar kau bisa mengubah takdir mereka.'

TBC


Ah ... anu .... auhtor mohon maaf karna ini bener2 dah lama bgt ga di update😭
Ga ko bukan lupa, cuma emng jarang buka watty aja 💦
Dan berhubung donghua, cd drama, drama ama manhwa mdzs dah pada tamat jadi agak terabaikan ini ff, dan author sendiri agak sibuk di taun kmrn, walau digantung oleh kepastian soal kerjaan, yg untungnya udh di kasih kepastian sekarang 🤧✨
Hiks, penantian 2tahunku terbayar sudah 😭✨

Oke, author ga janji bakalan bisa rajin update, tapi yg pasti ini tetap di lanjut, hanya mungkin slow update 😅

So, selamat menikmati 💕

Together with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang